Kita yang hidup dijaman penuh kepalsuan ini harus dituntut untuk bisa cerdas dalam membedakan mana makanan yang layak dan mana yang tidak layak. Dahulu, Mia pernah membahas tentang berbagai makanan yang berbahaya (bisa dibaca disini) beserta tips-tips untuk memilih makanan yang baik (bisa baca disini), sekarang ini mau membahas tentang salah satu olahan makanan yang dijagokan para anak kostan selain mie, yaitu (jreng jreng jreeenggg) NASI GORENG *dg suara doraemon*
Jadi laper @@ (source: google) |
Makanan satu ini memang sudah merakyat dimasyarakat Indonesia. Selain cara pembuatannya mudah, sederhana tapi mempunyai rasa yang enak dilidah (tergantung yg bkin :P) harganya juga termasuk hemat dikantong terutama dikantong para anak kostan dan bokekers, kecuali nasi goreng direstoran bintang lima tentunya (mangnya ada restoran bintang 5 jualan nasi goreng??)
Akan tetapi, walau ini termasuk salah satu makanan yg mudah dibikin selain bikin mie goreng, tetep aja penyakit 'malas' suka menghinggap dihati sanubari *hallaaaahhh* makanya jalan pintaspun ditempuh. Membelinya ke tukang nasi goreng (ya iyalah, masa ketukang jualan bahan bangunan)
Dan sayangnya, tidak semua tukang nasi goreng yang melakukan bisnis ini dengan jujur, penuh khidmat dan menjunjung tinggi nilai2 pancasila terutama sila ketuhanan yang maha esa dan sila kemanusiaan yang adil dan beradab. Buktinya, para oknum curang ini sungguh tidak takut dengan hukuman tuhan dan sungguh tidak beradab, dengan tega sekali meracuni konsumennya dengan mencampurkan bahan-bahan berbahaya. Penasaran? mari kita ulik proses pembuatan nasi goreng berbahaya ini hasil dr reportase investigasi di Trans TV:
1. Menggunakan nasi bekas/sisa katering
Pelaku membeli nasi bekas katering yang tersisa (ya iyalah, kalo ngga sisa bukan bekas namanya). Lalu nasi bekas ini ditambah dengan bumbu2 lainnya seperti bawang, cabe, kecap, penyedap rasa and viola!! jadilah nasi goreng siap santap.
2. Memakai ayam tiren.
Nasih goreng akan bertambah nikmat jika dicampurkan dengan daging, seperti daging sapi (bakso), sosis, ataupun daging ayam. Biasanya ayam yang menjadi pilihan para pedagang sebagai temannya nasi goreng, karena aroma daging ayam membawa rasa gurih yang khas bagi nasi goreng. Akan tetapi, sayangnya para pedagang nakal ini demi meraup untung lebih banyak dengan modal semurah mungkin, mereka pun memakai ayam tiren yang harga jualnya lebih murah. Jika ayam segar dihargai dengan Rp. 25 rb/ekor, maka ayam tiren ini bisa didapat dengan harga Rp.15 rb/ekor. Dan tentu saja tiren ini diduetkan pengolahannya dengan boraks agar bau bangkai busuk dari ayam bisa tersamarkan dan tampilan dagingnyapun lebih bagus.
3. Marus (hati palsu)
Selain berbahan baku ayam, hati ayam atau hati sapipun menjadi pilihan para pedagang untuk menyempurnakan kelezatan nasi goreng. Sayangnya, hati ayam/sapi inipun palsu yang terbuat dari darah sapi yang mengalir yang dibekukan. Darah yang dibekukan ini akan berubah seperti daging lembek dan kental, menyerupai daging hati ayam/sapi yang masih mentah. Yang kemudian dipotong2 dadu.
Bahan-bahan nasi goreng diatas tentu haram didalam hukum islam. Karena dalam islam, diharamkan untuk memakan bangkai hewan/mati yang tidak dengan disembelih. Dan juga haram untuk memakan darah. Selain itu, disegi kesehatan juga bahan-bahan tersebut dapat mengundang penyakit seperti diare, desentri, keracunan dll. Karena, terdapatnya jutaan kandungan bakteri dan jamur didalam nasi sisa yang mungkin sudah kotor, daging bangkai ayam tiren dan darah sapi yang dibekukan, dimana bakteri2 tsb tidak akan dapat mati secara sempurna walau sudah mengalami proses pemanasan dengan cara digoreng.
Trus, gimana dong caranya buat bedain mana nasi goreng yang aman dan yang berbahaya?
Unfortunatelly guys, nasi goreng berbahaya dan aman ini hampir susah untuk dibedakan. Kecuali dibagian hatinya. hati ayam asli, walau sudah dimasak dengan cara direbus/goreng, warna kecoklatan yang pekat hanya terlihat diluarnya saja, sedangkan daging dibagian dalamnya tetap berwarna coklat yang lebih pucat. sedangkan hati ayam palsu yang dari hasil pembekuan darah sapi (marus), warna luar dalamnya sama2 coklat kemerahan/pekat. Sayangnya untuk hati sapi, tekstur hati lebih padat dan tidak selembek marus. Dan bau amis marus juga lebih terasa dibandingkan hati yang asli.
Untuk lebih sehatnya, lebih baik kita bikin nasi gorengnya sendiri. Jadi lebih terjamin kesehatannya dan terhindar dari bahaya dari nasi goreng pembawa maut ini^^