Senin, 13 Agustus 2012

Keutamaan Memperbanyak Dzikir

Alkisah Ibn Abbas ra menuturkan, ketika Allah menciptakan Arsy dan meminta para malaikat untuk memikulnya, mereka merasakan betapa berat Arsy tersebut. Allah meminta mereka untuk membaca  "SUBHANALLAH", dan mereka merasakan memikul Arsy menjadi lebih ringan. Malaikat-malaikat pun terus menerus membaca nya hingga Allah SWT menciptakan Nabi Adam A.S. Ketika nabi Adam bersin Allah mengilhamkannya untuk membaca ALHAMDULILLAH dan Allah menjawab "Yarhamuk Rabbuk". Para malaikat menyambungkan kedua kalimat ALlah tersebut sehungga sepanjang masa mereka mengucapkan"SUBHANALLAH wa Alhamd li ALlah  Malaikat terus membaca kalimat tersebut hingga  Alah mengutus Nabi Nuh. Nabi Nuh diperintah Allah agar menyuruh Kaumnya menyebut LA ILAHA ILLA ALLAH

Malaikat pun menggabungkan kalimat ketiga itu sehingga menjadi "SUBHANALLAH WA ALHAMDULILLAH wa LA ILAHA ILLALLAH" yang di dengungkan sepanjang masa hingga ALlah mengutus Nabi Ibrahim. ALlah SWT mengilhami Nabi Ibrahim untuk mengurbankan anak kesayangannya dan Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba. Ia pun berkata  ALLAHU AKBAR.  Para Malaikat menggabungkan ketiga kalimat ALlah sebelumnya dengan kalimat itu sehingga menjadi  "SUBHANALLAH WA ALHAMDULILLAH wa LA ILAHA ILLALLAH ALLAHU AKBAR". Sewaktu malaikat Jibril menceritakan hal ini kepada Rasulullah SAW karena kekagumannya kepada para Malaikat yang taat beliau berkata "LA HAWLA WALAA QUWWATA ILLA BILLAH AL ALI AL AZHIM". Maka Jibril berkata "Ini adalah kalimat penutup dari empat kalimat sebelumnya."


Setiap ibadah yang diperintahkan Allah ke manusia, memiliki keutamaan dan keistimewaan masing-masing. Sholat sebagai tiang agama, puasa membersihkan diri lahir dan batin, sedekah dan zakat sebagai pengikat tali sosial, meningkatkan sikap peduli antar manusia, dan pensucian harta, dan ibadah haji sebagai penyempurna dari perintah Allah. Selain dari ibadah wajib tersebut, ada ibadah lainnya yang tidak kalah keutamaan dan kesitimewannya. Salah satunya berdzikir

Jika ibadah lainnya ALlah menetapkan batas-batas, syarat-syarat dan waktu-waktu tertentu. Namun ALlah tidak membatasi dan menentukan dzikir hanya dalam waktu-waktu tertentu. Bahkan ALlah memerintahkan untuk memperbanyak dzikir tanpa batas. Sebagaimana ditegaskan dalam firman ALLAH " Hai orang yang beriman, berdzikirlah dengan menyebut nama ALLAH sebanyak banyaknya".

Maksudnya, berdzikirlah kepada ALlah dalam semua keadaan, dalam keadaan taat maka berdzikirlah dengan menerima ketaatan, dalam maksiat berdzikirlah agar mendapat petunjuk, dalam keadaan penuh nikmat maka berdzikirlah dengan memperbanyak  syukur dan dalam keadaan tertimpa musibah maka berdzikirlah dengan mempertebal kesabaran.

Ada 5 kebaikan dalam Dzikir :
  1. Mendatangkan Ridho ALLAH dan diampuni segala dosanya
  2. Menjaga diri dari bisikan syaitan
  3. Melembutkan hati yang keras
  4. Menambah ketaatan kepada ALlah
  5. Mencegah manusia melakukan perbuatan maksiat
Diriwayatkan bahwa Nabi Musa AS berkata, "Wahai Tuhanku bagaimana saya dapat membedakan antara orang yang Engkau cintai dan orang yang Engkau benci?". Allah menjawab, "Hai Musa, sesungguhnya jika aku mencintai atau benci kepada seorang hamba maka aku akan menjadikan dua tanda kepada nya." Musa bertanya" Wahai Tuhanku apa kedua tanda itu?"  ALLAH menjawab "Aku akan mengilhamkan kepadanya agar ia berdzikir kepada KU agar AKU dapat menyebutnya di kerajaan langit dan AKU akan menahannya dari lautan murka KU agar ia tidak terjerumus ke dalam azab dan siksa KU. Hai Musa jika aku membenci seorang hamba maka AKU akan menjadikan dua tanda kepadanya. AKU akan melupakan nya berdzikir kepadaKU dan AKU akan melepaskan ikatan antara dirinya dan jiwanya agar ia terjerumus ke dalam lautan murka KU sehingga ia merasakan siksaan KU"

Dzikir merupakan amal yang paling dicintai Allah SWT. Shahabat Mu’adz bin Jabal menuturkan bahwa dirinya pernah bertanya kepada Rasulullah SAW perihal amal yang paling dicintai oleh Allah SWT. Maka Rasulullah SAW menjawab: “Engkau mati sedangkan lisanmu basah dalam keadaan berdzikir kepada Allah SWT.” [H.R. al-Thabrani].

Rasulullah SAW juga menegaskan melalui sabdanya bahwa dzikir kepada Allah SWT merupakan amal yang paling baik, lebih baik dari pada menginfakkan emas dan perak serta lebih baik dari memerangi musuh. Shahabat Mu’adz mengatakan bahwa tidak ada satu amalpun yang lebih menyelamatkan dari siksa Allah SWT dari pada dzikir kepada Allah SWT.

Sebagian Ahli hikmah berkata "Sesungguhnya Allah memiliki surga di dunia. Siapa memasukinya maka kehiduapnnya menjadi tenteram. Ditanyakan " Apa  surga itu?" Dijawab "MAJLIS DZIKIR".

Dzikir kepada Allah SWT merupakan media yang dapat menjernihkan hati dan dapat menyelamatkan diri dari siksa Allah SWT. Orang yang berdzikir merupakan hamba yang paling mulia derajat dan kedudukannya. Rasulullah SAW suatu saat pernah ditanya tentang siapa hamba Allah SWT yang paling mulia derajatnya di sisi Allah SWT pada hari kiamat. Maka Rasulullah SAW menjawab bahwa hamba itu adalah orang-orang yang banyak berdzikir kepada Allah SWT.

Dzikir juga dapat mendidik akhlak dan melembutkan karakter. Sehingga apabila seorang hamba khusyu’ dalam dzikirnya, maka sikapnya kepada sesamanya akan menjadi lembut dan penuh pengertian. Dzikir kepada Allah SWT bisa menjadi pelindung dari gangguan syaitan yang biasa bersembunyi dan menjadi benteng yang kokoh agar tidak terjerumus untuk melakukan perbuatan-perbuatan maksiat.

Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya syaithan meletakkan mulut dan hidungnya pada hati anak Adam. Jika ia berdzikir kepada Allah SWT, maka syaithan merasa tertekan dan seandainya ia lupa kepada Allah SWT, maka syaithan akan menelan hatinya.” .

Sehingga jauh dekatnya syaithan kepada manusia tergantung seberapa banyak dan kuatnya ia dalam berdzikir kepada Allah SWT. Syaithan akan menjauh dari orang-orang yang berdzikir karena dalam dzikir itu terdapat cahaya yang membuat syaithan ketakutan.

Dzikir juga merupakan pedang bagi kaum muslimin. Dengan pedang dzikir itu mereka memerangi musuh-musuhnya baik dari golongan jin maupun manusia. Dengan dzikir mereka menangkis bala’ yang melewatinya. Para ulama berkata: “Sesungguhnya bala’ ketika turun pada suatu kaum, sedangkan di dalam kaum itu terdapat orang yang berdzikir, maka bala’ itu akan menjauh dari kaum itu.” Dzun Nun al-Mishri mengatakan bahwa barang siapa yang berdzikir kepada Allah SWT, maka Allah SWT akan menjaganya dari segala sesuatu. Dzikir kepada Allah juga dapat membuat hati ini menjadi terang dan hidup serta menunujukkannya kepada kebenaran. Orang yang tidak berdzikir hatinya gelap dan hancur seperti orang yang telah meninggal. Rasulullah SAW bersabda: “Perumpamaan orang yang berdzikir dan yang tidak berdzikir laksana orang yang hidup dan orang yang meninggal.” [H.R. Bukhari-Muslim].

Orang-orang yang berdzikir juga meyakini bahwa mereka akan memperoleh pengampunan dan ridha Allah.
Rasulullah bersabda " Siapa bertasbih, bertahmid dan bertakbir kepada Allah sebanyak 33 kali setiap selesai shalat, dan kemudian menggenapkannya menjadi 100 dengan bacaan Laa Ilaha Illa ALlah wahdahu laa syarika lah lahu Al Mulk wa lahu Al Hamdu wa huwa alaa kulli syay'in qaadir. Maka Allah akan mengampunni semua kesalahan kesalahannya meskipun  sebanyak buih di lautan



5 komentar:

  1. taqobalollhu minna wa min kum, selamat hari raya idul fitri. ^^ blog walking

    BalasHapus
  2. Subhanallah... Subhanallah...

    Dua kalimat subhanallah tadi karena kagum dengan tulisannya juga kagum dengan orangnya.

    Sungguh Allah memberikan kita kemudahan dalam mencari ridho dan pahalanya, dengan bertasbih, bertahmid dan bertakbir kepada Allah sebanyak 33 kali setiap selesai shalat, Allah menegaskan bahwa dosa kita bisa diampuni... Itulah keutamaan Dzikir

    BalasHapus
  3. Ternyata Miawruu cantik yah dengan Berkerudung gitu, saya baru kali ini melihatnya :))

    BalasHapus

Mohon berbahasa yang sopan (boleh melawak asal sopan)dan tidak melenceng dari postingan atau memuat iklan. Komentar yang dianggap ga pantas akan di hapus oleh admin Tora^^

Thanks