maaf dah lama ga update-update,, maklum, sok sibuk hahahaha,,
Hmmm,, baru kemarin kita menjalani puasa dibulan ramadhan, eh tau-taunya besok(atau pagi ini) dah masuk ke satu syawal. Sedih banget deh,, habis ini kembali kekehidupan normal,, ga ada nikmat bangun pagi2 buta buat sahur,, kumpul rame2 ma teman dan keluarga saat berbuka,, tarawehan rame2, berlomba2 melakukan ibadah lainnya krn dilipatgandakan nilai pahalanya, nahan diri dari segala bentuk nafsu, dan merasakan lapar dan haus saudara-saudrakita yg kekuarangan. Its a precious experiences that we can gets only in ramadhan.
Cuma,,, sayangnya tradisi berbuka kita terkadang masih jauh dr tujuan berpuasa sebenarnya. Kita berpuasa slain bertujuan bukti kepatuhan dan ketaqwaan kita ma Allah, juga bertujuan utk melatih diri mengekang hawa nafsu. Sayangnya, kita hanya mengekang hawa nafsu kita disaat tengah berpuasa, dari subuh ampe magrib,, saat berbuka, kita malah melepaskan hawa nafsu yg udah mengekang kita sedari pagi tadi.
Seperti, membeli makanan sebanyak-banyaknya yang menurut kita enak dan lezat atau yg kita ga bisa nikmati saat kita berpuasa di siang harinya. Tak jarang, makanan yang kita rasa BISA KITA MAKAN, malah mubazzir terbuang karena duluan kekenyangan saat menyantap 1-2 jenis makanan dari skian banyak kita beli.
Ini Mia sadari saat tengah meliput kegiatan ramadhan disuatu daerah. Dimana ibu-ibu mengaku, pengeluaran biaya makanan buat keluarga, diakui lebih boros saat ramadhan tiba dibandingkan dg hari2 biasa. Karena dihari biasa, mereka tak selalu beli tajil atau makanan manis-manis dan makanan besar yang cenderung 'mewah' sbg bentuk 'balas dendam' saat menahan nafsu disiang ahrinya.
Mia akui,, kebiasaan menyediakan tajil dan memasak atau membeli lebih dari dua atau tiga jenis lauk pauk, sering dilakukan oleh keluarga Mia sedari dulu. Sehingga kebiasaan ini menjadi membudaya dan dianggap lumrah atau biasa. Sampai saat tugas meliput hal ini, membuka mata Mia, ada yg salah dg tata cara Mia berpuasa selama ini.
Adakah makna dan manfaat puasa yang sebenarnya bisa diterapkan dalam kehidupan kita?
Puasa diperintahkan untuk menahan nafsu tidak hanya disaat kita berpuasa aja, tetapi juga 24 jam kehidupan kita include di malam hari setelah berbuka. Pandanglah kehidupan Rasullullah, orang paling mulia di sepanjang masa, hanya berbuka dengan kurma dan air putih dengan lauk yg seadanya. Kenapa kita sbg manusia biasa yg tidak semulia beliau melakukan foya-foya makanan di saat berbuka tiba?
Jadi, menahan hawa nafsu makan dan minum, sebenarnya bukan lah saat disiang hari,, akan tetapi godaan itu justru dimulai di saaat kita akan berbuka. Disana diperlihatkanlah kepada kita, hasil dari pengendalian diri kita sedari pagi sampai malam tiba, apakah bisa diterapkan saat waktu berbuka tiba atau malah 'gugur' di saat berbuka?
Selain hawa nfsu menahan makan dan minum, tentu saja pengendalian emosi (untuk satu ini, daku juga PERLU berlatih lbh banyak lagi^^ hehehehehehe). Ada kejadian yang cukup membuat Mia berpikir, disaat ada teman Mia terlihat sedang menahan sesuatu. Kirain lagi menahan rasa bokernya karena toilet kostan lagi penuh, karena penasaran, Mia tanya deh tu anak.
Mia : napa lu? kayak nahan boker gitu?
Dia : Enak aja,, wa lagi emosi tau,, si Anu bikin wa kesel,, hufff untung wa lagi puasa... liat aja, ntar habis buka,, wa amukin deh tuh orang
Hayooo,,, siapa yg merasa familiar dengan kalimat itu^^
Mia juga terkadang suka ngomong gitu. Di saat siang hari, krn puasa, kita menahan rasa esmoni, tetapi sehabis buka,, pecahlah perang dunia ketiga^.^'
Apakah hasil puasa kita hanya bisa kita nikmati HANYA disaat setelah imsak dan sesudah berbuka saja?
Tentu saja,,, jika kita gali lagi maksud dan tujuan Allah menyuruh kita berpuasa, bukan hanya menahan segala jenis hawa nafsu hanya di saat tengah berpuasa aja, akan tetapi jg dalam jam-jam, hari kehari, bulan ke bulan dan tahun ke tahun berikutnya, kita bisa melatih diri menjadi pribadi yg lebih baik dengan puasa di saat ramadhan ini (dan juga puasa2 sunnah lainnya).
Semoga, Allah memberikan kita kesadaran dan kemampuan untuk melatih diri, ga hanya di saat tengah berpuasa aja, tetapi juga di saat lagi ga berpuasa. Karena kita udah menjalani masa training satu bulan penuh skali setaunnya,, dan smoga training kita ini ga hanya berguna saat ramadhan aja. Akan tetapi di sepanjang masa waktu kita. Amieeeeen,, semoga kita smua bisa menjadi pribadi lebih baik utk kedepannya^^
Terakhir,,, penulis memohon segala kekhilafan dan kesalahan selama ini yang tidak berkenan,
minal aidzin walfaidzin,,, smoga di hari nan fitri ini, kita bisa memulainya dari awal spt kertas putih. dan smoga kertas putih ini akan dipenuhi dg guratan warna yg indah sesuai jalanNya. Amieeeen,,,
*ada yg familiar dg kalimat tu? hahahahaha,,,*
Selamat hari raya Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin