The Miracle Of Water

Air, adalah salah satu sumber kehidupan yang diciptakan oleh Tuhan agar makhlukNya bisa bertahan hidup. Kita bisa bertahan hidup tanpa makanan selama seminggu, akan tetapi kita tidak akan bisa bertahan hidup tanpa air selama tiga hari. 80% tubuh kita terdiri dari air, oleh karena kita sangat memerlukan ciptaan Tuhan ini untuk menunjang kehidupan kita.

Tapi tahukah kamu tanda kebesaran Allah yang lainnya yang terkandung di dalam air? Selain air bertugas menyupport kehidupan seluruh makhluk hidup, air ternyata di ciptakan Allah sebagai makhlukNya yang cerdas. Kenapa Mia bilang cerdas? Karena air bisa mengerti segala macam bahasa, dan lebih mengagumkannya, air ternyata adalah makhluk Allah yang mempunyai tingkat sensitifitas yang tinggi.

Adalah Masaru Emoto, seorang peneliti dari Jepang menemukan sebuah penelitian yang mendalam terhadap air dan penemuannya ini telah banyak membuka mata manusia bahwa air ternyata tidaklah sebagai "air", akan tetapi sebuah zat yang ternyata dapat mengerti ucapan manusia dan bereaksi terhadap ucapan tersebut. Penelitiannya ini tertuang didalam sebuah buku yang fenomenal "Messages from Water".

Bermula dari rasa penasaran Masaru terhadap "air penyembuh" yang ia dapatkan dari pendeta di kuil. Masaru telah lama menderita penyakit rematik kaki yang sangat mengganggunya. Dan ajaibnya, penyakitnya ini berangsur-angsur sembuh ketika ia meminum air yang telah didoakan oleh si pendeta kuil tersebut. Maka Masaru tergerak untuk menelitinya, keajaiban apa yang terkandung didalam air di kuil tersebut. Masaru Emoto melakukan penelitian hingga mampu menyingkap keistimewaan tersebut. Hasil penelitiannya itu adalah air mampu mengkristal pada suhu -25 derjat celsius atau -13 derjat Fahrenheit dan juga, air ternyata merespon, rangsangan dari lingkungan disekitarnya. Dan ajaibnya, air akan membentuk molekul kristal heksagonal yang indah sebagai bentuk responnya pada setiap perlakuan positif oleh lingkungan terhadapnya. dan akan membentuk kristal yang jelek atau tidak terbentuk sama sekali atau bahkan berbentuk tidak beraturan jika lingkungan melontarkan kata-kata yang negatif kepadanya.

Masaru mengambil sampel air yang belum di doakan oleh pendeta dan kemudian setelah air itu didoakan, ia pun mengambil sampel dari air yang telah didoakan tersebut. Ketika ia melihat molekul air yang terbentuk dikedua sampel itu sungguh mengejutkannya. Air yang sebelum didoakan mebentuk molekul yang sangat jelek, sedangkan air yang telah didoakan membentuk partikel kristal yang sangat cantik dan cemerlang.

Air dari sample dam Fijiwara sebelum didoakan

Air dari sample dam Fujiwara setelah didoakan

Masaru mencoba meneliti air yang yang didoakan oleh penganut agama yang berbeda, dan ternyata hasilnya sama. Air itu membentuk molekul kristal yang cantik dibandingkan dengan air yang belum didoakan, menandakan bahwa air itu telah berubah menjadi air yang berkualitas dan dapat menyembuhkan hal-hal negatif di dalam badan.

Do'a yang baik akan merubah respon air yang juga merubah kualitas air tersebut. Ini dibuktikan Masaru lagi pada Danau Biwa yang ditumbuhi oleh ganggang yang aneh. Masaru Emoto mengambil sampel air ini kemudian dilakukan pengambilan gambar kristal air. Sangat mencengangkan sekali, air tersebut tidak mampu mengkristal meskipun sudah diletakkan dibawah suhu yang mencukupi syarat untuk terjadinya pengkristalan air yaitu -25 derjat celcius. Maka dilakukanlah pembacaan do'a pada air danau tersebut. Hasilnya pertumbuhan tanaman ganggang yang aneh tersebut menurun. Sanitasi airnya pun mulai berangsur-angsur pulih. Sehingga enam bulan setelah pembacaan do'a tersebut Masaru kembali mengambil sampel air tersebut, dan sangat menakjubkan sekali kristal air mulai terbentuk dengan bentuk yang menawan.

Masaru Emoto terus mengambil gambar kristal air yang dibekukannya. Ia melakukan penelitian lainnya berupa kata-kata yang positif yang diucapkan kepada si air, apakah air meresponnya juga sama dengan ia meresponnya dengan kata-kata berbentuk doa? Dari hasil eksperimen yang dilakukan Masaru ini sangatlah mengejutkan. Ia mengambil air dari sumber yang sama lalu membaginya di tiga wadah yang berbeda. Satu wadah yang berisi air tersebut di beri tekanan dengan kata-kata (dalam bahasa Jepang tentunya) "Kamu Bodoh" (baka) sedangkan wadah yang satunya lagi diberi dengan kata-kata "Cinta" (Ai/koi) dan wadah terakhir diberi kata "Terimakasih" (arigato). Dan tebak apa yang terjadi... Air yang diberi kata-kata "Cinta dan Terimakasih" mengkristal dengan bentuk kristal yang sangat indah. Sedangkan air yang diberi kata-kata "Kamu Bodoh" membentuk kristal yang jelek bahkan keruh.

Klik Open untuk membuka gambar hasil penelitiannya

air terbentuk dari kata Love atau Cinta

air yang terbentuk dari kata Thank U atau Terimakasih

air yang terbentuk dari kata "kamu bodoh"

Tak hanya itu, pembentukan kristal air yang indah , selain dipengaruhi oleh kata-kata ternyata juga bisa dipengaruhi oleh ide-ide, pikiran, gelombang energi yang dipancarkan manusia, dan terakhir adalah musik ternyata menjadi bagian dari pembuktian responsifitas dari pembentukan molekul air. Kita ambil contohnya dalam musik. Ternyata air membentuk molekul kristal yang sangat indah jika "memperdengarkan" air di dekat musik yang mengalum musik lembut, instrument musik yang menenangkan bahkan dengan musik klasik seperti bethoven. Sedangkan ketika air diperdengarkan dengan musik heavy metal, rock keras atau musik yang mengandung kata-kata penghinaan atau mengandung kekerasan.

Air yang diperdengarkan lagu-lagu lembut

Air yang diperdengarkan lagu keras yang mengandung kata-kata "You make me sick, I kill you"

Ga hanya disitu saja, air ternyata mengenal manusia yang sudah pernah hidup di bumi ini. Ini membuktikan bahwa air mempunyai ingatan atau memory dalam merekam kejadian yang ada disekitarnya. Hal ini dibuktikan, dengan sebuah penelitian, yaitu menyebutkan nama-nama tokoh yang mempunyai catatan sejarah yang bertolak belakang kepada dua wadah air yang berasal dari sumber air yang sama. Seperti Adolf Hitler yang meninggalkan reputasi sesosok tokoh yang kejam dan Madame Theresa sosok tokoh yang menjunjung tinggi nilai perdamaian dan kemanusiaan. Ketika molekul air ini yang diperdengarkan nama-nama tokoh tersebut hasilnya sangat mengejutkan. Air yang diperdengarkan nama Adolf Hitler langsung membentuk bentuk yang pecah atau tidak beraturan. Sedangkan air yang diperdengarkan dengan nama Mother Theresa, langsung membentuk molekul-molekul kristal yang sempurna.

Air yang diperdengarkan nama Bunda Theresa atau Mother Theresa

Air yang diperdengarkan nama Adolf Hitler

Setelah mengetahui respon air terhadap kata-kata yang diucapkan, Masaru tertarik melakukan penelitian lebih lanjut yaitu bagaimanakahpembentukan molekul air terhadap bahasa yang berbeda tetapi mempunyai arti yang sama. Apakah air akan membentuk kristal yang indah terhadap bahasa positif dengan bahasa yang berbeda atau air hanya mnegrti dengan bahasa ditempatnya saja. Dari hasil ini membuat Masaru lebih terkejut ketika ia mengetahui air ternyata mengerti segala bahasa walau air itu berasal dari tempat yang sama. Akan tetapi anehnya, air membentuk molekul kristal yang berbeda bentuk dan warna dengan bahasa yang berbeda meski sama-sama membentuk kristal yang indah dan sempurna. Seperti contohnya, ketika ia mengatakan kata "Arigato" pada satu wadah air dan mengatakan "Thank you" pada wadah air lainnya, yang dimana kedua kata tersebut mempunyai arti kata yang sama, yaitu terimakasih. Kedua wadah air tersebut membentuk kristal yang berbeda walau sama-sama indahnya. Kata-kata "arigato", membentuk molekul air berbentuk kristal yang keperakan sedangkan kata "thank you" membentuk kristal yang berwarna keemasan yang elegan.

Kesimpulannya adalah jika kita meminum air yang telah dibacakan doa seperti Bismillahirrahmanirahim atau doa lainnya sesuai dengan kepercayaan masing-masing atau dengan kata-kata yang positif penuh cinta dan penuh rasa syukur maka air itu akan merespon ucapan yang kita berikan kepadanya dengan membentuk molekul kristal yang indah ini. Jika kita meminum air yang sudah membentuk molekulnya menjadi kristal-kristal yang indah maka sama aja kita telah meminum air yang berkualitas hebat dan indah. Dimana keindahan dari kristal air itu akan menyatu di dalam tubuh kita. Tentu akan membentuk hal-hak yang positif terhadap diri kita. Tetapi tentu saja bentuk positif yang telah dibentuk oleh air itu tentu saja harus dijaga dengan pemikiran, niat, idea dari dalam diri kita sendiri dan juga menjaganya dengan mendengar hal-hal yang positif. Karena hal yang kita dengar, pemikiran, niat, ide yang bersifat negatif akan merubah elemen air yang ada didalam tubuh kita berubah menjadi negatif. Dan hal negatif inilah yang akan merugikan kita karena gelombang magnetik yang kita keluarkan dari tubuh kita (aura) akan bersifat negatif juga dan bahkan dikhawatirkan tubuh akan mudah diserang penyakit atau bahkan tempat bersumbernya penyakit karena disebabkan air didalam tubuh kita berubah menjadi negatif.

Ucapkanlah selalu doa dalam bertindak, mendengarkan hal-hal yang positif dan mengucapkan kata-kata yang positif kepada diri sendiri atau kepada teman, kepada pasangan, kepada orangtua, kepada anak atau kepada makhluk hidup lainnya. Karena jika kita berkata negatif kepada mereka, bisa saja akan mengubah kualitas air yang ada di dalam tubuh mereka akan berubah menjadi kristal-kristal yang jelek dan merugikan dirinya. Dan bahkan juga bisa merugikan diri kita juga, karena ucapan negatif yang terlontar yang berasal dari pemikiran negatif akan merubah molekul-molekul air di dalam tubuh kita menjadi kristal yang buruk.