Sabtu, 24 Juli 2010

How To Makes "Generasi Sholeh"?

Kita semua, baik yang sudah menjadi orangtua, calon orangtua ataupun yang belum menikah, sangat tentu mengharapkan mendapatkan anak keturunan yang sholeh. Sebagus-bagusnya permata dunia, anak yang sholeh lah permata paling berharga yang di miliki oleh orangtua. Sungguh, seburuk-buruknya bencana didunia adalah mendapatkan anak yang tidak sholeh, durhaka terhadap Tuhan dan orangtua.

Akan tetapi, bagaimanakah caranya agar kita bisa mendapatkan anak keturunan yang sholeh dan sholeha?

Tentu kita akan berpendapat, dengan memberikan si anak pendidikan terutama pendidikan agama. Yang menyedihkannya, di zaman sekarang, fungsi orangtua sudah bergeser dari sebagai si pendidik menjadi si pemberi dana atau funders untuk pendidikan anak-anaknya. Para orangtua berlomba-lomba menyekolahkan anak mereka di sekolah yang bermutu tinggi, dan juga memberikan pendidikan ekskul di tmp les-les yang ternama. Tapi orangtua lupa, tugas mendidik anak sebenarnya adalah tanggung jawab sebagai orangtua, bukan sebagai si pemberi dana untuk pendidikan semata.

Pendidikan apakah yang perlu kita terapkan kepada anak? Tentu saja pendidikan mengenal sang Pencipta, rasulNya, kitabNya, dan agamaNya. Tidak hanya cukup untuk mengenalNya, tetapi menerapkan rasa cinta kepadaNya, rasulNya, kitabNya dan agamaNya juga.

Caranya? Dengan memberikan contoh kepada anak, bukan hanya dengan mengajar dan menyuruh, tetapi orangtua secara aktif juga memberikan contohnya secara langsung. Bagaimana bisa, kita menyuruh anak kita untuk sholat, sedangkan kita sendiri tidak sholat? Bagaimana bisa kita megharapkan anak kita dipenuhi oleh rasa kasih sayang kepada sesama, tetapi kita sendiri pelit untuk bersedekah? Bagaimana kita bisa mengharapkan anak kita patuh terhadap kita, sedangkan kita durhaka kepada orangtua kita? Ajarkan, perintah dan beri teladan.

Untuk menananmkan rasa cinta anak kepada nabi dan rasul Allah, sering-seringlah ceritakan kisah-kisah teladan para nabi dan sahabatnya, sehingga si anak merasa mengenal sosok para nabi terutama baginda Rasullullah sehingga tumbuh rasa cinta dihatinya karena si anak mengenal dan mendapatkan sosok teladan yang akan dia teladani, bukannya meneladani power rangers yang sering ia tonton atau artis-artis yang sering berseliweran di layar kaca yang akhir-akhir ini malah menjadi contoh public figur yg banyak melakukan perbuatan tercela.

Agar si anak mencintai Al-Quran, semenjak dari kandungan, perdengarkanlah ia lantunan ayat-ayat suci Al-Quran, Bukan hanya musik-musik klasik dari dunia barat sana. Karena jika dewasa, si anak sudah merasa akrab dengan Al-Quran karena sudah diperdengarkan semenjak ia berada didalam kandungan. Dan alangkah bagusnya ayat-ayat suci itu dilantunkan sendiri dari suara dan bibir si orangtua, bukannya dari kaset. Dan juga, jangan lupakan doa untuk si anak dan tentu untuk kita sendiri.

"Ya Allah, jadikanlah aku dan keluargaku sbg pecinta Al-Quran, dan jadikanlah Al-Quran mencintai kami."

Karena orang yang dicintai Al-Quran sudah pasti tentu yang mencintai Al-Quran dan org yang di cintai Al-Quran, dengan sendirinya di cintai oleh Allah.

Ajarilah dan perkenalkanlah si anak dengan agamanya, dan bukan pengetahuan agama secara umum saja. Karena banyak kasusnya ummat islam yang hanya mengetahui ajaran agamanya sendiri sekedar kulit-kulit arinya saja. Yaitu hanya sebatas rukun islam dan rukun iman saja. Sungguh sangat ironis, bahwa banyak para muallaf, yang baru saja memeluk agama islam (yang bersungguh-sungguh karena kesadarannya bukan karena demi cinta kepada seseorang, demi harta, demi jabatan, di bawah ancaman dll) yang lebih banyak mengetahui seluk beluk ajaran islam itu sendiri daripada orang yang sudah memeluk islam semenjak ia lahir atau islam karena keturunan. Seharusnya, kita yang beragama islam semenjak lahir, harus lebih mengetahui agama kita sendiri karena sudah kita anut seumur hidup kita dan juga di anut oleh orangtua kita daripada orang yang baru saja memeluk agama islam. Its very embarrassing is'nt it?

Selain pendidikan, apalagi yang diperlukan untuk mendapatkan generasi sholeh di masa depan?Cukupkah hanya pendidikan saja untuk bisa menjadikan anak kita menjadi anak yang sholeh?Jawabannya tentu saja TIDAK!!!!!!!!

Ternyata watak, karakter dan sifat si anak sangat dipengaruhi dari apa yang ia makan dan apa yang ia pakai. Jika si anak memakan makanan/minuman haram walau setitik saja, maka makanan/minuman yang haram tersebut akan membuat karakternya, wataknya, dan sifatnya menjadi buruk. Begitu pula dengan pakaian atau apapun yang ia punya. Jika kita memberikan atau membelikannya dari sesuatu yang haram, maka akan berpengaruh ke si anak.

Apakah kita cukup menjaga si anak dari hal-hal yang haram? tentu saja tidak. Kita sebagai orangtua atau calon orangtua, harus bisa menjaga diri kita dari hal-hal yang haram juga.

Karena, ternyata kita harus menjaga diri dari hal-hal yang di haramkan oleh Allah walau setitik saja dari sebelum si anak di ciptakan. Karena, si anak tentu berasal dari (maaf) sperma dan sel telur dari ayah dan ibunya. Bayangkan saja, jika kita memakan dan memakai hal-hal yang haram, maka sesuatu yang haram itu akan menyatu menjadi darah daging kita. Dengan begitu, diri kita sendiripun menjadi haram dan apa yang keluar dari tubuh kita adalah sesuatu yang haram juga.

Jadi bagaimana kita bisa mendapatkan anak yang suci lahiriah dan batiniah sedangkan kita memberikan anak kita 'darah' yang haram yang mengalir di tubuh si anak.

Mia pernah mendengar cerita di suatu majelis taklim, tentang ada seorang laki-laki mendatangi Rasullullah untuk mengadukan sifat dan perangai buruk anaknya.

"Ya Rasullullah, sungguh saya mempunyai seorang putra yang beranjak remaja. Semenjak kecil, dia sangat susah untuk diajarkan sebuah kebenaran,  selalu melawan perintah kami. Ajaran agama yang kami ajarkan sepertinya tidak pernah masuk ke telinga dan ke hatinya. Padahal kami, orangtuanya selalu mengajarkan agama sesuai tuntunan Al-Quran dan sunnahmu. Saya dan istri saya juga taat kepada ajaran agama, sholat, puasa dan sedekah tidak pernah kami tinggalkan. Kami juga tidak pernah memakan hak orang lain atau hal-hal yang diharamkan oleh agama. Akan tetapi, kenapa Allah memberikan kami anak yang berperangai buruk, jauh dari agama dan durhaka kepada orangtua?"

Rasullullahpun bertanya. "Adakah sesuatu yang engkau atau istrimu lakukan ketika sedang mengandung anak kalian yang diharamkan oleh agama?"

Sang lelaki tersebut merenung berpikir sejenak dan lalu menjawab. "Seingat hamba, kami tidak pernah memakan atau memakai atau melakukan sesuatu yang diharamkan oleh Allah..." Kemudian dia berhenti sejenak. "Kecuali ada satu kesalahan kecil yang sempat hamba lakukan ya Rasullullah. tetapi itu karena sangat terpaksa."

"Apakah yang telah kau lakukan itu?" tanya Rasullullah

"Ketika istri hamba mengandung anak kami, istri hamba kala itu mengidam memakan buah kurma. Jadi hambapun segera berangkat ke pasar bersama istri hamba untuk membeli buah kurma. Akan tetapi waktu itu telah masuk waktu sholat sehingga semua pedagang meninggalkan dagangannya untuk pergi sholat sehingga tidak ada satupun pedagang yang hamba temui saat itu untuk berdagang. Akan tetapi waktu itu istri hamba terus merengek-rengek ingin memakan buah kurma walau hanya satu saja, jadi hambapun mengambil satu buah kurma dari salah satu tempat pedagang tersebut dan memberikannya kepada istri hamba.

"Itulah yang membuat anakmu tuli telinganya untuk nasehat-nasehat yang baik, buta matanya untuk melihat kebenaran dan tertutup hatinya akan ajaran agama, dan menjadi anak durhaka baik terhadapmu baik terhadap Allah. Itu smua dari SATU biji kurma yang telah dimakan oleh istrimu yang dimana engkau memberikannya dari hasil yang haram. Walau hanya satu biji, engkau sudah sama dengan mencurinya dari pemilik kurma, memakan hak orang lain yang sepatutnya harus kau bayar.Sebiji kurma itu telah menjadi haram untukmu, istrimu dan calon anakmu. Sehingga kurma yang haram itu menyatu kedalam darah anakmu sehingga membuat sifatnya menjadi buruk karena terhalang dari rahmat Allah karena makanan haram tersebut."

Si lelaki tersebut langsung menangis tersedu-sedu dan sangat menyesali perbuatannya tersebut. Ia tidak menyangka, hanya karena 1 biji kurma yang ia ambil demi ngidamnya sang istri telah membawa dampak yang buruk kepada buah hatinya

"Apa yang harus saya lakukan ya Rasullullah?"

"Memohon ampunlah engkau dan istrimu kepada Allah, dan segeralah engkau pergi mencari pedagang kurma tersebut dan meminta maaf kepadanya agar ia merelakan 1 biji kurma yang telah engkau curi tersebut walaupun ia tidak mengetahuinya. Bayarlah 1 biji kurma itu agar menjadi halal bagi anakmu.IsnyaAllah, hal haram yang telah menjadi penghalang antara anakmu dan rahmat Allah, bisa hilang."


Astagfirullah... hanya 1 biji kurma yang telah ia curi demi mengobati ngidam istrinya saja, telah menjadi penghalang rahmat Allah atas anaknya. Rahmat itu bukan hanya berupa rezeki semata, akan tetapi dibukakannya pintu hati dan segala panca indera kita terhadap cahaya Ilahi berupa iman, ketaqwaan, kebenaran, keberkahan, anak yang sholeh, suami dan istri yang sholeh dan lain-lainnya adalah termasuk Rahmat dari Allah.

Selain itu, adanya barang2 yang haran yang kita miliki, atau makanan dan minuman haram yang kita konsumsi dan akhirnya menjadi lebur di tubuh kita sehingga membuat darah dan daging kita menjadi haram, akan membuat doa kita tidak terkabulkan oleh Allah. Itu juga salah satu membuat rahmat Allah terhalang atas kita, karena terkabulnya doa-doa kita adalah merupakan salah satu rahmat dari Allah.. Atau hidup kita walau serba berkecukupan, tetapi hati terasa was-was, hidup tidak tenang, anak-anak durhaka, istri atau suami yang selalu bertengkar atau tidak harmonis, juga merupakan salah satu akibat dari tidak adanya rahmat Allah dikeluarga itu karena tertutup oleh sesuatu yang haram yang dipakai atau yang mereka makan yang akhirnya menyatu menjadi darah daging.

Jadi, untuk mendapatkan anak keturunan yang sholeh, dimulai dari diri kita saat ini. Adakah kita memakai, memakan, meminum dan mengerjakan hal-hal yang diharamkan oleh Allah? Jika iya, maka apapun yang keluar dari kita, apapun yang kita hasilkan (darah, daging, sperma, sel telur) akan menjadi haram adanya. Dan ini akan berpengaruh ke watak dan sifat anak dan keturunan kita nanti. Mereka akan terhalang dari rahmat Allah dan jauh dari anak yang sholeha. Oleh karena itu, mulailah kita membersihkan dan mensucikan diri dari sekarang dengan tidak memakai, memakan dan meminum sesuatu yang diharamkan oleh Allah. Dan jangan lupa untuk berzakat dan bersedekah untuk membersihkan dan mensucikan harta halal yang kita punya menjadi suci.

Selain itu, berhentilah sebagai orangtua yang berperan sbg donatur pendidikan bagi anak kita, akan tetapi jadilah sebagai pendidik dari si anak tersebut. Pelajarilah agama kita lebih mendalam lagi agar kita bisa mengajari anak kita dengan pengetahuan agama yang tidak cuma dari kulit luarnya saja. Dengan begitu, si anak bisa mengenal agamanya, kitabnya, rasulnya dan Tuhan-nya. Sehingga timbul kesadaran untuk menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya yang mana itu semua bertujuan baik untuk kehidupan manusia.  Dan berikanlah contoh yang baik. Tidak hanya memberikan perintah tapi juga mencontohkannya langsung kepada anak serta tentu saja tidak lupa selalu mendoakan mereka dengan doa yang baik dan dengan ucapan yang baik.

InsyaAllah, kelak kita akan mempunyai anak dan keturunan yang sholeh dan sholeha yang selalu dijaga dan dirahmati oleh Allah. Amieeen...

31 komentar:

  1. wow.. informasi yang berguna banget nih.. ngeri juga ya kalau hanya sebiji kurma aja bisa bikin anak bandel kaya gitu... kalau misalnya kita khilaf gimana cara ngilangin darah haram yang telanjur kita makan supaya anak kita ngga bandel ya...??

    makasih infonya mia

    BalasHapus
  2. Amien mbak..
    susah juga ya tapi lumayan buat pedoman nanti

    BalasHapus
  3. terimakasih artikelnya mbak sangat mencerahkan

    BalasHapus
  4. @sapi dudunk: Sudah dicontohkan di riwayat yang mia tulis diatas, dimana jika seseorang terlanjur memakan dan memakai sesuatu yg haram yg akhirnya melebur menjadi darah dan dagingnya, hanya ada satu cara menghilangkannya. Bertobatlah dg cara tobat nasuha (krn tidak ada dosa yang tidak di maafkan oleh Tuhan kecuali 3 perkara). setelah itu, sucikanlah diri dg cara memakan makanan yang yg halal dan memakai atau mendpaatkan sesuatu dg cara yg dihalalkan oleh Tuhan. Jika ada sesuatu yg kita dapatkan dg cara mengambilnya dr hak org lain, maka minta maaflah kepada orang tersebut dan mengganti barang yg telah kita ambil tsb (krn dosa terhadap manusia hanya bisa di hapus oleh Tuhan jika kita mendapat maaf dr org yg bersangkutan). Selalulah beristighfar dan memohon ampun kepada Allah dan mendoakan anak keturunan kita menjadi anak yg sholeh. InsyaAllah, dg usaha maksimal yg kita lakukan dalam mensucikan diri dan keluarga akan diterima oleh Allah.

    @Itik: sgala hal yg membawa kebaikan didunia memang terasa berat daripada hal2 yang salah sungguh terasa ringan. Kayak obat dan permen aja, sungguh pait terasa obat yg kita makan tapi paitnya itu bisa membantu kita untuk sembuh, sedangkan permen sungguh terasa manis tapi manisnya itu bisa membuat kita sakit gigi^^

    @Munir: same2

    @Anak nelayan: amieeen...

    BalasHapus
  5. semoga saya masih sempat mengusahakan menjadi anak yang shaleh, dan semoga kelak saya dikaruniai anak yang shaleh jug :)

    BalasHapus
  6. wah..wah..wah..ternyata eh ternyata kucing tengil bisa jg ya, saluuuut..
    ngeri juga bacanya tp seneng juga. dl ortu ku makan ap ya hingga aku bandel gini???padahal mrk yg aku tau sangat taat baik dalam segi agama maupun sosial. apa kebandelanku awal dr kbandelan anakku nanti, naudzubillah..
    pengen tobaat...

    BalasHapus
  7. amiien.. buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.. selama ane belum bisa rajin mandi, maka kuurungkan niat untung cari pasangan.. ngebayangin kalo punya anak, karena bakalan sungkan kalo mo nyuruh anaknya untuk mandi.. xexexe

    BalasHapus
  8. anak-anak merupakan bayang-bayang kepada ibu bapanya( orang tuanya). adalah mustahil kayu yang bengkok dapat menghasilkan bayang yang lurus. Jadi orang tua perlulah soleh utk memperolehi anak yang soleh. saya akui, dalam hal tertentu realiti menyanggahi teori ini, seperti kes nabi ibrahim a.s yang mempunyai bapa yang kufur.

    saya tertarik dgn hadis yg mia kemukakan, moralnya, hasil atau rezeki yg haram akan menjauhkan hidup dan kehidupan dari rahmat Tuhan.

    BalasHapus
  9. sangat bagus sekali Non artikelnya, sangat mencerahkan. memang salah satu cara yang dapat dilakukan oleh orangtua yang ingin memiliki anak-anak yang sholeh dan sholehah yaitu senantiasa berdoa kepada Allah SWT. Hal ini sesuai dengan amalan para nabi dan rasul yang selalu memohon kepada Allah SWT untuk diberikan keturunan yang baik. Firman Allah SWT, “Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: “Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa.” (QS. Ali Imran:38)

    “Apabila anak Adam (manusia) meninggal dunia maka putuslah amalnya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak sholeh yang mendoakan untuknya.” (HR. Muslim)

    trims atas ilmunya, semoga sukses selalu n tetap semangat

    BalasHapus
  10. ya ampun. hanya karena 1 biji kurma!T.T
    semoga Allah selalu menjaga kita dari hal" yang jauh dari syariatNya....
    aminnn

    BalasHapus
  11. Agak panjang sih, tapi sunguh ini info yang sangat bermanfaat ngil, ^^

    BalasHapus
  12. kalo mau dapat kali-laki soleh.

    Menjalankan Perintah alloh Menurut al Quran dan hadis.

    kalo Sudah barulah Berdoa Meminta Permohonan

    barulah tawakal.Tawakal adalah kesungguhan hati dalam bersandar kepada Alloh Ta’ala untuk mendapatkan kemaslahatan serta mencegah bahaya, baik menyangkut urusan dunia maupun akhirat. Alloh Ta’ala berfirman yang artinya, ”Dan barangsiapa bertaqwa kepada Alloh, niscaya Dia akan jadikan baginya jalan keluar dan memberi rizqi dari arah yang tiada ia sangka-sangka, dan barangsiapa bertawakal kepada Alloh, maka Dia itu cukup baginya.” (Ath Tholaq: 2-3)Makna Bertawakal Kepada Alloh

    Tawakal Bukan Berarti Tidak Berusaha

    Mewujudkan tawakal bukan berarti meniadakan usaha. Alloh memerintahkan hamba-hambaNya untuk berusaha sekaligus bertawakal. Berusaha dengan seluruh anggota badan dan bertawakal dengan hati merupakan perwujudan iman kepada Alloh Ta’ala.
    Sebagian orang mungkin ada yang berkata, “Jika orang yang bertawakal kepada Alloh itu akan diberi rizki, maka kenapa kita harus lelah, berusaha dan mencari penghidupan. Bukankah kita cukup duduk-duduk dan bermalas-malasan, lalu rizki kita datang dari langit?” Perkataan itu sungguh menunjukkan kebodohan orang itu tentang hakikat tawakal. Nabi kita yang mulia telah menyerupakan orang yang bertawakal dan diberi rizki itu dengan burung yang pergi di pagi hari untuk mencari rizki dan pulang pada sore hari, padahal burung itu tidak memiliki sandaran apapun, baik perdagangan, pertanian, pabrik atau pekerjaan tertentu. Ia keluar berbekal tawakal kepada Alloh Yang Maha Esa sebagai tempat bergantung.

    BalasHapus
  13. Mendapatkan Keturunan Soleha

    Etika Malam Pertama

    Bagaimana etika malam pertama secara islami.......hayooo...siapa takut....Insya Alloh akan mendapat rahmat pahala dan keturunan yang sholeh atau sholiha..selain juga mendapat kenikmatan luar biasa..ups..
    Agar mendapat ridho ilahi mari kita tengok tahapan – tahapan secara islami ( jangan kalah dengan Kamasutera dong ).
    Mari kita kupas menurut kitab Qurratul Uyyun ( Penyejuk Mata ) buah karya As Syekh Abi Muhammad Maulana At Tahami.
    Sebelum berhubungan intim seyogyanya pasangan pengantin baru lebih dulu mandi , berwudhu serta memakai wewangian.inti dari semua itu adalah kedua pasangan membersihkan hati dari segala kesalahan dan dosa.karena pada hakekatnya berhubungan intim adalah ingin mendapatkan keturunan yang sholeh untuk itu di awali dengan kebersihan.dan selanjutnya kedua pasangan harus saling menginggatkan sholat ( biasanya maghrib dan isya').
    Selanjutnya hubungan itu dilaksanakan dalam keadaan segar /fit ,tidak capek dan perut cukup terisi , dianjurkan masuk ke kamar dengan kaki kanan sambil membaca :
    Bissmillah was salamu 'ala Rosulillah , Assalamu'alaikum

    dianjurkan untuk sholat sunah dua rakaat , baca sholawat nabi jangan lupa berdoa mohon ketentraman abadi untuk keluarga di lanjutkan membaca doa ini :

    Allohumma barikli fi ahli wa barik li ahli fiy.Allohumma yuqhum minni warzuqni minhum. Warzuqni ulfahum wa waddattahum , warzuqhum ulfi wa mawadati , wa habib ba'dhana

    yang artinya :
    Yaa Alloh berkahilah keluargaku untukku dan berkahilah aku untuk keluargaku , Yaa Alloh berilah mereka rezeki dariku dan berilah mereka aku rezeki dari mereka dan anugerahi aku kerukunan dan kecintaan mereka da anugerahi mereka kerukunan dan kasih sayangku
    setelah selesai sholat dan berdoa maka sang suami meletakkan tangan kanan di atas kening sang isteri sambil berdoa “ Allohuma inni as aluka khoiroha wa khoiro ma jabaltaha 'alaihi , wa a'udzubika min syariha wa syarri ma jabaltaha'alaihi “
    yang artinya : “ yaa Alloh aku memohon kepada Mu kebaikan isteriku dan kebaikan watak yang Kau tanamkan padanyadan aku berlindung dari keburukannya dan keburukan watak yang Kau tanamkan padanya “
    selanjutnya di anjurkan membaca surat – surat berikut ini ( tangan masih nempel di kening isteri ) ..surat Yasin , Waqiah , Dhuha , Al Insyirah dan An nashr serta ayat kursi.ditambah Al qodar 3 kali.
    Kemudian sang suami merangkul leher isterinya seraya membaca salah satu asmaul husna yaitu Ar Raqib ( 7 kali )....serta membaca doa berikut “ Fallahu khoirun hafizha wahuwa arhamur rahimin ( Alloh adalah sebaik – baiknya penjaga da Dia lah yang paling Pengasih dan Penyanyang ) “
    dalam berhubungan dianjurkan melepas semua pakaian dan berkumpul dalam satu selimut , sebelumnya harus dengan pemanasan dulu dong....kenapa ????..fungsinya adalah untuk mengurangi rasa sakit ketika selaput dara terkoyak .setelah dirasa pemanasan cukup silahkan memulai dengan membaca “ Allohumma jannibnasy syaithona wa janibsy syaithona ma rozaqtana “
    yang artinya :
    “Dengan menyebut nama Alloh , Yaa Alloh jauhkan kami dari setan dan jauhkan kami setan dari dari sesuatu yang akan Kau anugerahkan kepada kami “
    usahakan orgasme bersama ,jagalah irama jima' dengan teratur dan saat ejakulasi sang suami di sunahkan membaca : “ Alhamdulillahillladzi kholaqo minal ma-i basyaron fa ja'alahu nasaban wa sihrowa kana robbuka qodirro “
    artinya : Segala puji bagi Alloh yang telah menciptakan manusia dari air mani dan dijadikan Nya dengan keturunan dan keluarga. Sesungguhnya Dialah Tuhanmu Yang Maha Kuasa
    hemmm.....bagaiamana..??? .siap mencoba..???.....ups..nanti kalau sudah menikah...

    BalasHapus
  14. Astaghfirullahaladzim hanya karna 1 biji kurma, baru baca cerita ini..tambah wawasan lagi nih..terimah kasih ustadza mia..semoga dg sharing2 ilmunya semakin mengingatkan iman kita..

    BalasHapus
  15. wessss ternyata mia udah jadi ustadzah ya?...
    selamet ya moga2 bisa sharing2 lagi tentang agama (*amin)

    ini baru kurma yg sekecil itu, belum lagi mahluk ciptaannya yang lain. ane tunggu tentang cerita buah yg lebih besarnya, mungkin timun suri ixixix

    BalasHapus
  16. walau untuk kepentingan yang baik, mencuri tetaplah mencuri.....sy pernah jg denger riwayat diatas, pas shalat jum'at klo ga salah ... hebat uy sang kucing bisa nulis artikel seperti ini...


    lanjutgan!


    *jd pengen liat sang kucing pake kerudung :)

    BalasHapus
  17. artikelnya bagus banget mbak,aku sampe terenyuh.jangan sampai makan barang haram

    BalasHapus
  18. sejahatnya orang jahat, seburuknya kelakuan yang buruk... tentunya orang yang berkelakuan tersebut menginginkan memiliki anak yang sholeh.


    Nantinya pun kita yang masih mudapun akan menjadi khalifah... khalifah di rumah tangga kita, memimpin dan membimbing anak kita.


    ...
    wah mia sekarang membahasnya kayak bu ustadzah nih, hehehe

    BalasHapus
  19. bagus banget nih pencerahannya Mia.. Cuman maaf ga baca sampe habis.. mataku dah sepet banget nih, ngantukkk... :D

    BalasHapus
  20. mungkin yang pertama dijadikan fondasi aadlah dari keluarga
    mungkin sih
    hehehe

    BalasHapus
  21. ...betul sekali, tanpa contoh atau tauladan, anak tidak akan mendapatkan gambaran dan bentuk yang sesungguhnya dari keshalehan tersebut!!!

    BalasHapus
  22. Setuju dengan isi tulisan ini. Tidak banyak yang menyadari peran ortu saat ini lebih condong menjadi "penyedia dana" semata untuk pendidikan anak2nya. Peran yang semestinya yaitu mejadi pembimbing dan pendidik malah sering terlupakan


    AMRIHDWF

    BalasHapus
  23. Ya Allah lindungilah aku dan keluargaku dari godaan syetan yang terkutuk...

    BalasHapus
  24. Mantaph Mie, nggak nyangka aneki yg satu ini ustadzah juga, keep posting Mi...!

    BalasHapus
  25. Wah lama gag kesini.. masih aja suka nulisnya panjaaaaang hehehe...
    Btw any way bus way.. emang betul tuh setiap orang pasti pengen anaknya soleh.. menurutku sih pendidikan, dan lingkungan paling berpengaruh...

    BalasHapus
  26. sangat bermakna dan inspiratif

    BalasHapus
  27. salam ramadhan! muga kalian sukses fid dunia wal akhirah..amiin.

    BalasHapus

Mohon berbahasa yang sopan (boleh melawak asal sopan)dan tidak melenceng dari postingan atau memuat iklan. Komentar yang dianggap ga pantas akan di hapus oleh admin Tora^^

Thanks