Kamis, 24 November 2011

Jejak kakiku pernah berada disini
Didalam kegelapan yang mengukung jiwa
menggeliat berusaha kembali melawan dunia

Kerinduan menggebu kembali mencoba menggenggam cahaya
Yang entah dimana, kapan dan siapa
Yang manakah untukku?
Berada dicahaya atau kembali kegelapan?

Ah... tersenyum luka untuk sang cahaya
Tidak menyadari diri, putih bukan tempatku
Jalan cahaya dan kegelapan tidak akan bisa bersama
Hitam tetaplah hitam

Putih tidak akan mencoreng dirinya dengan hitam
Karena putih tidak mau bercermin kembali kepada hitamnya dirinya dahulu
Sang hitam adalah sebuah cermin yang retak untuk sang cahaya
Yang akan menodai jalannya
Meninggalkan, tertinggalkan, terbuang, tersakiti

Kembali kuberada didalam buaian kenyamanan sang kegelapan
Ternyata itulah kebenaran diriku
Gelap yang dahulu tertinggalkan 
Tersenyum penuh kemenangan

Cinta, harapan, kepercayaan, harapan
Hal membuat manusia kuat tapi juga menghancurkan
Semuanya raib ketika topeng kepura-puraan memasungnya
Tapi sang gelap akan terus merindukan sang cahaya
Dibawah bayang-bayang diam


1 komentar:

  1. Sang Gelap memang sangat mencari Sang Cahaya, seakan dia memang malam membutuhkan siang untuk bergantian.

    Manusia memang ibara seperti roda, yang berputar kadang diatas dan kadang dibawah, kadang susah dan kadang senang. Semua itu bagaimana kita bisa mensikapi.

    BalasHapus

Mohon berbahasa yang sopan (boleh melawak asal sopan)dan tidak melenceng dari postingan atau memuat iklan. Komentar yang dianggap ga pantas akan di hapus oleh admin Tora^^

Thanks