Minggu, 18 Oktober 2009

Makanan Yang Berbahaya

Myooooo.... dunia semakin lama mang semakin ga aman.

Ini karena peputaran zaman yg makin hedon dan materialis, sehingga orang-orang sering menilai sesuatu dari segi materi. Kebahagiaan, kenyamanan, kesuksesan bahkan cinta pun semuanya di ukur dari segi materi. Maka ga heran, semua orang berlomba-lomba mengumpulkan duit bagaimanapun caranya. Baik secara halah bahkan haram pun dijabanin.

Daging di beri bahan pengawet yg berlebihan seperti formalin, bahkan buah-buahan pun di beri bahan pengawet agar tidak mudah busuk. Sehingga, buah-buahan yg seharusnya menyehatkan malah menajdi sumber penyakit. Roti yang udah kadarluwarsa didaur ulang lagi agar bisa di jual, dan banyak lainnya kasus kecurangan yang dilakukan oleh penjual terhadap konsumen, yg tidak hanya merugikan konsumen akan tetapi juga membahayakan kesehatan konsumen.

Gimana kata om Roma Irama... TER...LA...LUH...Annoyed

Yap... memang sungguh keterlaluan. Semua itu dilakukan hanya untuk satu tujuan yaitu mendapatkan UANG. Untuk benda yg bernama uang itu, mereka rela menggadaikan hati nurani mereka dengan cara membunuh orang lain perlahan-lahan dengan makanan dan minuman yang sudah mereka campur dengan zat yang merugikan bagi kesehatan agar makanan dan minuman itu bisa lebih tahan lama. Demi keuntungan rela melakukan apa aja, yg membahayakan jiwa orang lain RantingRantingRantingSebel bener denger yg kayak gini *pukul ma hammer Hammer Hammer*

Kita sebagai konsumen, harus melangkah dua kali lebih cerdik dari si penjual nakal, dengan cara mewaspadai makanan dan minuman alias ga jajan sembarangan. Walau PASTI, masih ada penjual yang baik, yang tidak mencampurkan jualan mereka dengan zat yang berbahaya, akan tetapi alangkah lebih baiknya kita juga harus terus tetap waspada dalam mengkonsumsi makanan demi kesehatan diri sendiri dan orang yang anda sayangi (ehem... ehem... iklan banget bahasanya)

Berikut daftar makanan yang harus di waspadai:

1. Daging Ayam dan Sapi

Sudah bukan rahasia umum lagi, sebagain besar pedagang sudah mencampurkan daging-daging ini dengan bahan formalin agar lebih awet. Sudah cukup repot kita dengan kasus formalin ini, seakan tidak kehabisan akal (atau EMANG TIDAK BERAKAL) para penjual melakukantrik lainnya demi keuntungan mereka. Tentu kita semua sudah mendengar dengan kata, daging gelonggongan.

Yap, daging gelonggongan ini bukan hanya merugikan konsumen, akan tetapi juga menyiksa si sapi sebelum si sapi akan di bunuh. Di dalam agama, hal ini tentu aja udah perbuatan dosa. Karena, kita melarang menyakiti hewan, bahkan untuk menyembelihnya harus menggunakan pisau tajam, bukan tumpul. Dan langsung memotong urat leher si hewan agar ia langsung mati dan tidak berlama-lama merasakan sakit ketika leher mereka di potong.

Akan tetapi, para oknum ini, malah dengan SENGAJA menyiksa si sapi dengan cara memaksa sapi ini minum sampi 20-30 liter air. Sehingga tubuh si sapi membengkak karena air. Bayangkana ja kita dipaksa minum tu air, apa ga kembung tuh. (oh sapiiii.... malang nian nasibmuuuuunangihnangihnangih). Dengan daging si sai yg penuh air itu, sehingga oknum itu bisa memperoleh keuntungan beberapa gram karena 50-60% daging tersebut isinya pada air smua. Jadi ketika si konsumen memasak daging gelonggongan ini, maka si daging yg tadinya keliatan tebel, jadi kisut dan mengkerut. Selain itu, daging gelonggongan ini mudah busuk dibandingkan daging bukan gelonggongan, makanya tak ayal, peran formalin akan kembali berperan disini, agar daging gelonggongan tsb lebih tahan lama. Double dirugikan kitanya yak...

Selain daging gelonggongan, konsumen juga di henyakkan dengan kasus daging celeng. Yaitu daging babi di samarkan menajdi daging sapi. Rakyat kita yg mayoritas berpenduduk muslim tentu akan sangat dirugikan. Karena daging babi adalah haram bagi umat muslim. Selain itu, daging celeng banyak terdapat penyakit yang merugikan dibandingkan daging sapi.

2. Buah-buhan dan sayur-sayuran
Pestisida adalah racun yang tidak ramah lingkungan karena dapat membunuh makhluk hidup sekaligus mencemari tanah, udara, dan air. Akibatnya, zat kimia yang terkandung dalam pestisida sangat mungkin meracuni orang lain yang tidak bersinggungan secara langsung dengan pestisida. Peptisida disempotkan ke sayuran dan buah-buahan dengan tujuan tidak di makan oleh hama atau membunuh hama yg lagi hinggap disana. ketika petani menyemprotkan pestisida untuk memberantas hama, residu zat kimia akan mengendap pada tanaman dan tanah pertanian. Bila petani memegang tanaman setelah disemprot atau mencampur larutan pestisida tanpa sarung tangan petani dapat terkena iritasi kulit. Udara di sekitarnya pun turut terkontaminasi dan dapat menyebabkan gangguan saluran pernapasan.

Ga cuma dihadapi oleh problema bahaya peptisida. Masalah kebersihan sayuran dan buah-buahn yang akan kita dikonsumsi pun sangat diragukan. Kebanyakan sayur mayur mentah (pernah diselidiki) di supermarket mengandung telur cacing perut karena konon sebelum dibawa ke kota, dibersihkan memakai air selokan di gunung. Air selokan umumnya sudah tercemar tinja berpenyakit (penderita penyakit cacing perut).

3. Seafood.
Hasil tangkapan laut yang umumnya telah mati (ikan, cumi, udang) dimasukkan ke air tawar yang telah dicampur formalin. (ya, sampai sekarang masih terjadi) yang dapat bertahan 2 hari dibanding dengan menggunakan es yang hanya sampai 3 jam. Setelah di darat, seafood tersebut diolah lebih lanjut dengan di cuci dengan H2O2 (peroksida) yang merupakan bahan dasar pembersih lantai. Setelah itu masuk ke pencucian kedua yaitu dengan sabun colek (B29) dan disikat. Hasilnya, seafood tersebut akan terlihat lebih fresh, mengkilap, bersih mengkinclong (bahasa apaan tuh???)

4. Kerang hijau.
Kerang hijau hidup di delta (muara antara sungai / laut). Pada waktu ditangkap umumnya kerang hijau ada di tengah gundukan delta. Gundukan tersebut terjadi karena kotoran yang tersangkut. Sebagian besar terdiri dari tinja manusia dan limbah industri. Kalaupun Kerang hijau dicuci secara benar (tanpa bahan kimia), kerang ini tidak layak santap. Departemen Lingkungan Hidup mencari kerang hijau ini sebagai bahan indikasi kontaminasi logam berat di
sungai. Dan untuk wilayah Jakarta, kerang hijau sangat sarat dengan logam berat. Jadi, sama aja kita makan logam. Mangnya kita kuda lumping apa....

5. Ikan asin / terasi
Sama dengan proses pencucian seafood. Ditambah dengan penggaraman yang dicampur dengan formalin. Jambal roti adalah jenis yang paling banyak diberi formalin karena harganya yang lebih mahal maka jalur distribusi / penjualan nya juga memerlukan waktu lebih panjang.
Bahan dasar ikan asin adalah ikan yang tidak laku dijual. Sebagian besar telah mulai membusuk. Anda seharusnya curiga (kalo engga, perbaiki alarm curiganya deh) kenapa trasi tahan sampai ber hari2. Tentu saja tahan karena pengawet yang ditambahkan cukup banyak.

6. Krupuk
Krupuk putih yang banyak kita jumpai di rumah makan umumnya berwarna putih bersih. Bila proses pembuatan krupuk tidak melibatkan pewarna buatan, maka warna natural krupuk adalah putih jelek, sangat tidak menarik. Celakanya, produsen memilih pewarna yang kuat dan murah. Dan pilihan jatuh pada pewarna textile yang sangat beracun sehingga warna si kerupuk jadi putuh mulus. Seputih Shinzui... (loh???)

Dan yang lebih mengerikannya, tentu teman-teman tahu dengan kerupuk kulitkan? Kerupuk kulit yang renyah, garing dan memiliki rasa yang khas terbuat dari kulit sapi ini telah disabotase oleh oknum2 yang tidak bertanggungjawab. Can U imagine, demi memangkas biaya produksi, mereka tega mengganti bahan dasar pembuat kerupuk kulit ini, dari kulit sapi segar menjadi kulit bekas sepatu kulit , tas kulit atau sendal kulit. Terlebih lagi kulit yg dipakai adalah hasil dr limbah pabrik sepatu, tas dll yang berkulit2 pokoknya, kemudian diproses ulang alias didaur ulang jadi kerupuk kulit trus di jual ke pasar. HIEEEEEEKHHHH.. pliss deh...kebayang kan bau jempolnya busukbusukbusuk.

7. Teh Celup
chlorine adalah senyawa kimia yang sangat jahat dengan lingkungan dan manusia, khususnya dapat menyerang syaraf dsb. Chlorine ini banyak dicampur ke bahan baku kertas atau pembungkus makanan. Kertas terbuat dari bubur pulp (kertas) berwarna coklat tua kehitaman. Agar serat berwarna putih, diperlukan sejenis bahan pengelantang (sejenis rinso/baycline) senyawa chlorine yang kekuatan sangat keras sekali!Kertas sama dengan kain karena memiliki serat. Kalau anda mau uji benar apa tidaknya, silahkan coba nanti malam bawa tissue ke ruang diskotek atau ke studio foto, lihatlah tissue akan mengeluarkan cahaya saat kena sinar ultraviolet dari lampu disco! Berarti masih mengandung chlorine tinggi. Kertas dengan klorin memang tampak lebih bersih. Karena disinfektan, klorin dalam jumlah besar tentu berbahaya. Tak jauh beda dari racun serangga.

Kalau di negara maju, produk ini harus melakukan proses neutralization dengan biaya cukup mahal agar terbebas dari chlorine dan dapet label kesehatan. Tissue atau kertas makanan dari negara maju yang dapet label Depkesnya tidak bakalan mengeluarkan cahaya tersebut saat terkena UV. Kertas rokok, bahkan ada calsium carbonat agar daya bakarnya sama dengan tembakau dan akan terurai jadi CO saat dibakar. Di Indonesia tidak ada yang kontrol, jadi harap berhati-hati.

Tentu kita semua mengenal teh celup. Nah... kertas pembungkus teh celup inilah yang berbahaya karena mengadnung Chlorine. Apalagi jika teh celupnya kita seduh dalam air panas dalam jangka waktu 3-5 menit, maka zat Chlorine yang ada di kertas pembungkus akan menyebar dalam minuman kita. Banyak penelitian mencurigai kaitan antara asupan klorin dalam tubuh manusia dengan kemandulan pada pria, bayi lahir cacat, mental terbelakang, dan kanker.

8. Roti Kadaluarsa Yang di Daur Ulang Kembali
Dari judulnya aja kita dah merinding. Masak sih, roti yang udah jamuran masih di jual? Hal ini biasanya terjadi pada roti tawardan sejenisnya. Emang sih, ngejualnya ga langsung dipajang gitu. Mana mau pembeli beli roti jamuran. Makanya, si roti mengalami proses make over dulu biar lebih cakep dan ganteng. Dengan cara, roti di sisir dengan cara mengikis sisi yang yang udah jamuran. Setelah itu, si roti akan diolah menjadi roti kering dengan cara memanggangnya lalu dikasih mentega, gula, dibungkus rapi, jadi cantik kembali deh. Atau roti tersebut digiling halus sehingga menjadi bubuk roti. Bubuk roti itu juga sering dijadikan bahan campuran goreng ayam tepung krispi. Dan bahayanya, para pedagang ayam krispi tahu bahwa itu adalah bubuk roti yg udah kadarluwarsa. Tetapi oknum2 penjual ini masih juga membeli bubuk roti kadarluwarsa itu karena harganya biasanya dijual jauh lebih murah.

9. Telur Palsu
Nah... ini dia yang bikin kaget. Bahkan telor yang telah dibikin Tuhan cangkang pelindung yang sempurnapun bisa dipalsukan??? Tau nggak, kalau mengkonsumsi telur palsu tersebut secara terus menerus bakal mengalami penurunan daya ingat, bahkan ginjal dan lever pun jadi korban. Jadi hati-hatilah. 'Putih telur’ palsu ini dibuat dengan melarutkan sodium alginate, tawas, dalam air. Larutan tersebut akan terlihat seperti cairan bening yang kental dan sulit membedakannya dengan putih telur yang sebenarnya. Dan ‘Kuning telur’-nya dibuat dengan bubuk berwarna kuning jeruk yang telah diberi larutan kalsium klorida. Ini akan membuat selaput tipis di luar ‘kuning telur,’ yang akan mengikatnya dengan kuat. Setelah dituangkan ke dalam cetakan plastic yang berbentuk bulat.

Jika ditambahkan tepung kanji atau bubuk kuning telur pada ‘kuning telur’ tersebut, tekstur dari sebuah telur buatan setelah dimasak hampir identik dengan telur yang sebenarnya.Lalu telur tersebut dibentuk dengan sebuah cetakan. Tidak lupa kulit telur juga dibuat. Parafin dan sejenis cairan putih dituang ke dalam telur palsu itu, lalu didiamkan agar kering.Telur buatan ini dapat dijemur dengan sinar matahari atau dikukus. Meskipun muncul gelembung-gelumbung dari telur putih, tapi rasanya sangat mirip dengan telur asli. Kebanyakan telur palsu ini berasal dari Cina, akan tetapi ya ituuuu.... ada beberapa bangsa kita yang ikut2an niru buat ngebunuh bangsanya sendiri secara perlahan demi UANG.

10. Beras Palsu
Udah lauk pauknya disabotase, sekarang giliran makanan pokok kita. Beras. Hiks... Palsunya disini, bukan berarti berasnya dibikin dari bahan buatan kayak telur. Akan tetapi, pemalsuan beras organik. yang harganya lebih mahal karena mempunyai warna yang putih bersih. Beras palsu ini di buat dari beras berkualitas rendah (beras yang berwarna coklat atau kekuningan) lalu beras ini di cuci dengan memakai pemutih atau zat pewarna sehingga tampilan beras menjadi putih bersih layaknya beras mahal. Nah, zat pemutihnya inilah yang berbahya bagi kesehatan karena bisa menyebabkan kanker.

Ya Allah... banyak banget makanan yang berbahaya untuk kita konsumsi ya. Manusia sekarang mang makin edan. Demi mengejar materi, mereka membutakan hati nuarni mereka dengan meracuni makanan-makanan yang merupakan kebutuhan vital bagi semuanya.

Jangankan buat mengganjal perut kelaparan, sehat aja susah...

minum susu pengen sehat eh ada melamin
makan sayur biar sehat, eh kena pestisida, di kasi pengawet
makan tahu, eh ada formalin
makan buah biar sehat, eh di karbit, di kasi pewarna, disuntik pemanis
minuman dicampur pewarna pakaian, air mentah, es buah busuk
makan bakso, baksonya daging tikus... mana saosnya dari pepaya busuk, belum lagi vetsin berlebih...
makan gorengan, eh ada sterofoamnya, atau malahan makanan sisa...
makan daging, eh adanya daging sapi glonggongan
air mineral pake kaporit...
Makan cincaw biar panas dalam diperut adem, malah dicampur pake bedak tabur...

UGYAAAAAA.... lama-lama bisa parno. Soo... masih pantaskah kita menilai materi adalah sumber dari kebahagiaan, keamanan, kenyamanan dan kesejahteraan?xpastixpastixpasti

Postingan berikutnya, akan mia share tips2 untuk memilih makanan yang aman dan pembeda antara yang palsu dan yang asli. InsyaAllah. See ya...




Sumber: searching di om google

27 komentar:

  1. sekarang ini semua serba enggk aman, jangankan makanan...pacarpun udah enggk aman lagi..hehheee

    BalasHapus
  2. tinggal kita aja lagi yg hari2 dan waspada yaa..

    BalasHapus
  3. iya... bener banget... sekarang ini emang banyak orang tambah pinter sayangnya kepinteran itu tidak digunakan untuk hal yang baik tapi malah untuk merugikan sesamanya... sungguh sayangggggg....

    BalasHapus
  4. Demi uang dan demi larisnya suatu produk, apa aja bisa dimanfaatkan asal keinginan busuknya tercapai.... sekarang kyknya semua udah ga asli lagi, ga murni, mendingan pulang kampung aja makan sayur2an yg langsung dari kebun/ladang....

    Prosuden2 makanan kebanyakan kejar duit bukan kenyamanan dan keselamatan konsumennya.... Dasar!!!!

    BalasHapus
  5. Yang enak di makan itu semuanya ada bahan pengawet. Kita sebagai konsumen harus tahu dan peka terhadap perkara sebegini. Kalau kita pandang dari segi kesihatan ia amat merbahaya sekali. Ternyata mereka yang berkenaan terlalu mementingkan diri sendiri untuk uang.
    Tanpa menghiraukan keselamatan orang lain. DAN kita sebagai konsumen harus bijak. Jangan kita mudah terpengaruh dengan harga yang murah sedangkan barang itu sudah tamat tempohnya. Semoga hasil ingormasi dari mbak bisa menyedarkan kita sebagai konsumen. Mantap....

    BalasHapus
  6. jadi saya mesti makan apa nih mia.. hehehe

    BalasHapus
  7. Jadi makan apa dong sis :)
    Miaaww

    BalasHapus
  8. serem banget yah..??

    padahal semua yg dibilangin miaw td kan termasuk sembilan bahan pokok.

    cara untuk mengatasi hal itu memang harus lebih selektif dalam membeli makanan,, tp kendalanya... bagaimana kita mau selektif membeli makanan, kita saja gak tau bagaimana memilih makanan yg benar2 benar sehat.

    apalagi kita gak tau bagaimana proses dari diproduksinya makanan itu hingga sampai ke tangan konsumen,,

    serba salah deh...

    apalagi kita ini orang yg awam..
    kita hanya bisa berharap semoga pihak terkait bisa menindak dan melegalisasi makanan yg layak dan dan tidak layak.

    btw.. aku dah pernah nyobain telur palsu sama jajanan yg pke pewarna,, tp itu waktu dulu.. sebelum aku tau kalau makanan itu punya daya untuk mendatangkan gannguan kesehatan. hehehe

    Nice info miaW....

    BalasHapus
  9. Tumben postingannya agak warasan dikit, hwhwhwhwhw.....

    BalasHapus
  10. Paling aman memang makan dari kebonnya Simbah, hehehe...

    BalasHapus
  11. Klo gitu makan mi instan aja dah, loh tambah parah nih, wong unsur lilinnya banyak banget, makan makanan organik gak kuat bayarnya, nggak makan aja dah, mati gue ah....

    BalasHapus
  12. ya ampun, banyak amat, hampir semua makanan ga aman...
    mau makan nasi doang..berasnya pun pake chlorin..
    mau minum air putih doang, juga banyak yg dipalsuin..
    udah sakit bangsa ini..hehe

    thks ya utk informasinya..

    BalasHapus
  13. jd makan apa dunk? makan ati kali ya?wkakaka,...

    BalasHapus
  14. lumpia basah aje nikmat...cuman 1500
    hehehe

    BalasHapus
  15. Fakta yang sangat pahit ya Mia...
    Kalau punya tanah, kita berkebun aja kali ya, makan dari hasil kebun kita sendiri gitu. Gara2 pingin cepat kaya pake jalan pintas; kita semua jadi KORBANNYA!

    BalasHapus
  16. buahahhahaha.
    jadi kita makan apa donk????
    hehehe.

    tapi ikan katanya sehat lho. makanya orang jepang umurnya panjang2 karna makan ikan.
    :D

    eh, ada postingan baru di tempatku. koment yak. :D

    BalasHapus
  17. salam,
    ni yang saya geli pikirkan...
    dunia sekarang memang begini ada saja yang ditambah, inovasilah... teknologi lah...
    ada saja alasan mereka..
    sebagai konsumen kita harus peka, tentang makanan yang kita gemari.

    terima kasih infonya, ditunggu posting yang selanjutnya.

    p/s:mohon bantuan, 'oknum' tu apa?

    BalasHapus
  18. oiya.
    linknya tinggal

    http://andiebuytank.blogspot.com/2009/10/catatan-akhir-pekan-bego.html

    BalasHapus
  19. Panjang bener postingnya..nyoooo....btw bermanfaat banget kawan makasih sharenya.


    Salam Persahabatan
    Acatrazz with Indo15
    PEACE

    BalasHapus
  20. Betul Noon jaman sekarang dah g ada lagi makanan yang bener2 alami, semua dah tercampur oleh bahan2 kimia. Hanya saja kehebatan orang2 kita perutnya masih pada kuat2 nerima apa yang di konsumsinya...lihat aja di jalan, di pasar, di tempat2 umum dll mereka pada lahap nyantapnya, memang karena kebutuhan perut jadi susah di tolak.

    Semoga Pemerintah kita bisa mengatasinya dalam hal tsb dan juga semoga para pengusaha dan para pedagang baik yang kecil, grosir, produsen sadar dan tidak hanya mencari keuntungan semata.

    Kita hanya bisa berdoa dan berharap semoga Allah SWT memberikan kita kesehatan jasmani dan rohani dan dikuatkan dalam menjalani kehidupan ini ...amien...

    BalasHapus
  21. miawkuu.. meski pun 9 makanan dan minuman yang ada potensi bahayanya itu tidak berlaku bagi saya sang aprillins..! Karena saya hampir memakan segalanya.. termasuk teman pun pernah saya makan ehuehuehueheueu.. ih jahat yah..

    SEAFOOD.. begh manteb banget neh.. apalagi kalo ada CUMI, dan UDANG.. woooooooooooooghhh.. manstaabbbb...

    kalo miaw terlalu hati2 makan dari yang kesembilan itu hmmm sebaiknya km makan apa ya..? Makan hati mungkin ehuheuheueh :P :-p :p

    BalasHapus
  22. huaaaa...... semuanya berbahaya, jadi kita makan apa nih???

    jangan sampai ada beras imitasi >,<

    BalasHapus
  23. kita seharusnya makan temen.. ehuehueheueheue.. miaw ceritain tentang kehidupanmu dumz...

    BalasHapus
  24. Lapor ada yang kurang tuh selain ikan asinnya ternyata ada tulang ikan yang di kasih formalin.

    BalasHapus
  25. waahh.,jadi kita jgn beli2.,smua hrus punya sendiri bahan makanannya

    BalasHapus
  26. wahh.,jadi harus punya sendiri bahann2 makanannya.,gak usah beli2 lg

    BalasHapus

Mohon berbahasa yang sopan (boleh melawak asal sopan)dan tidak melenceng dari postingan atau memuat iklan. Komentar yang dianggap ga pantas akan di hapus oleh admin Tora^^

Thanks