Pasti pada udah tau, kalo Sri Mulyani mengundurkan diri dari kedudukannya sekarang yaitu menteri keuangan RI karena dipinang oleh badan yg ga kalah prestisiusnya, menjadi Managing Director Bank Dunia. Ini adalah suatu pencapaian prestasi yang sangat membanggakan. And I am soo proud and admire her cariers as a woman and as Indonesian. Akan tetapi, sayangnya seperti dua mata sisi koin, ada hitam ada putih. Di balik pencapaian karir beliau yang cemerlang, ada batu kerikil tajam yang terbentang dijalan beliau.
Batu kerikil itu tak lain dan tak bukan adalah kasus century yang sampai sekarang masih terus bergulir dalam konteks "siapa yang bertanggungjawab atas dana baliout century?", yang ampe sekarang, ga ada satupun dari pemimpin kita yang dengan lantang dan berani mengambil tanggungjawab itu sebagaimana mereka gigih dan berani mengambil jabatan untuk duduk didalam pemerintahan sebagai pemimpin.
Memang, kasus century ini Mia rasa bagaikan kasus simalakama bagi pemerintah kita khususnya bagi Menteri Keuangan dan Gubernur BI yang dijabat oleh bapak Budiono dikala itu. Disatu sisi, sebagaimana dari pernyataan Sri Mulyani dan Budiono, jika mereka tidak mengucurkan dana bailout ke bank century, maka akan berdampak secara sistemik dalam perekonomian Indonesia dan akan menghantarkan kita ke krisis ekonomi seperti di tahun 1997 dahulu. Tapi di sisi lain, tindakan mereka ini di nilai sebagai kasus korupsi atas uang negara milayaran rupiah karena dari awal bank century ini sebenarnya sudah di nilai sebagai bank tidak sehat dan layak untuk berdiri sebagai sebuah bank karena dana awalnya dan dana operasinya tidak mencukupi sesuai dengan UU Penyediaan Pencadangan Aktiva Produktif (PPAP) PBI nomor VI/9/PBI/ tentang tindak lanjut pengawasan dan penetapan status Bank sebagaimana diubah dengan PBI no 7/38/PBI/2005. Akan tetapi kenapa bank tersebut tetap diberikan izin oleh BI untuk beroperasi? Hmmm... ini salah satu kesalahan dari Bank BI waktu itu tidak tegas dalam menerapkan peraturan tersebut dikala itu (tahun 2004)
Belajar dari krisis tahun 1997/1998 banyak menimbulkan kerugian bagi Indonesia seperti menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat akibat inflasi yang tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang negatif, kenaikan secara drastis utang pemerintah akibat kebijakan rekapitalisasi perbankan.Apalagi, dari tahun 2007, telah terjadi krisis ekonomi global karena pengaruh harga minyak mentah melonjak, pengaruh krisis kredit perumahan kelas dua atau subprime mortgage di AS, melemahnya ekonomi Amerika Serikat. Menurut dari pengamatan Sri Mulyani dan Budiono, jika salah satu bank kita bangkrut, maka kita akan terseret kedalam krisis ekonomi yang lebih dalam lagi. Seperti ditahun 1997-1998.
Pernyataan ini menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Masyarakat yang mengikuti permasalahan ini bersama mahasiswa, pada umumnya menolak 'alasan' pengucuran dana baliout atas bank century dengan dugaan korupsi uang negara. Akan tetapi, para ahli ekonom, bahkan ekonom dunia, mengamini tindakan Sri Mulyani dan Budiono dalam pemberian suntikan dana ini terhadap bank Century. Karena jika tidak, skenario terburuk yang sudah diprediksikan jika bank Century bangkrut, maka Indonesia akan mengalami krisis ekonomi yang lebih parah dibandingkan dari sekarang dan mungkin lebih parah dari tahun 1997 dahulu.
Kalo menurut Mia, tentu pendapat dari ahli ekonom itu ga asal keluar aja. Mereka adalah orang-orang yang sudah teruji dalam bidangnya. bahkan Sri Mulyani adalah salah satu dari 10 wanita Asia yang berpengaruh menurut CNN. Bahkan, para ahli ekonom terutama ahli ekonom internasional banyak yang memuji dan mengagumi kinerja Sri Mulyani dalam bidang ekonomi yang dinilai sukses membawa perekonomian Indonesia menjadi lebih baik dan keluar dari ancaman krisis global di tahun 2007, yang bahkan jepang sebagai salah satu negara terkuat di Asia, tidak berhasil seperti Indonesia dalam menyelematkan kondisi perekonomiannya di saat krisis ekonomi global terjadi di tahun 2007 kemaren.
Hal inilah, membuat Bank Dunia 'jatuh cinta' terhadap sosok beliau sejak lama. Tapi baru sekarang Bank Dunia berani meminang Sri Mulyani untuk menempati salah satu posisi yang strategis disana, karena kabarnya tahun kemaren Sri Mulyani sempat menolak tawaran tersebut. Dan saat ini, mungkin Bank Dunia melihat waktu yang tepat untuk 'mencuri' Sri Mulyani untuk bekerja dengan mereka. Karena saat ini, sosok Sri Mulyani lebih banyak dicemooh dan ga dihargai oleh rakyat negaranya sendiri, jadi mending diboyong ma bank dunia.
Hal ini adalah suatu kehilangan besar, bagi kita, kehilangan salah satu putri terbaik bangsa seperti beliau. Akan tetapi, mungkin banyak yang ga menyadarinya, bahwa kita lagi-lagi telah kehilangan satu aset anak bangsa yang dinilai berharga oleh negara lain tapi malah di rendahkan di negaranya sendiri.
Untuk mereview balik, lihat saja contohnya Bapak BJ. Habibie. Jerman menyadari betapa bernilainya 'otak' bapak Habibie ini. Kabarnya, di saat bapak habibie kembali ke Indonesia dalam rangka maju menjadi calon wakil presiden RI ditahun 1998 dahulu, pemerintah German berani menggaji bapak Habibie 3x lipat dari gajinya sebagai wakil presiden. Akan tetapi, bapak habibie menolak tawaran itu demi mengabdi ke negaranya sendiri.
Cuma, inilah kesalahan yang terjadi dalam pemerintahan kita. Yaitu, salah menempatkan keahlian sesorang. Seperti yang kita ketahui bapak habibie adalah seorang scientist atau ilmuawan engineer yang jenius dalam bidang teknologi. Akan tetapi, beliau malah DITEMPATKAN dalam bidang pemerintahan.
Teknologi dan pemerintahan adalah hal yang berbeda.
Apalagi, sebagai pribadi, bapak Habibie adalah seorang yang banyak menghabiskan waktunya di negara luar yang tentu nilai demokrasinya lebih baik daripada Indonesia dikala itu yang baru lepas dari 'tirani'nya rezim Orba dan baru melek demokrasi. Sehingga beliau mengabulkan jajak pendapat di Timor Leste apaakah pengen lepas atau tetap bergabung. Maksud beliau sebagai individu, hal ini adalah jalan yang terbaik, fair, dan adil karena beliau adalah seorang yg menganut nilai demokrasi. Akan tetapi, sebagai pemimpin dari sebuah negara, tindakan beliau ini adalah suatu kesalahan. Karena bagaimanapun, pemimpin suatu negara HARUS menjaga keutuhan dan kesatuan negaranya. Tapi apa daya, dari awal kita emang udah salah menempatkan posisi beliau yaitu sebagai politisi dalam pemerintahan yang dimana itu bukanlah bidang beliau. Jadi, ga adil juga jika kita menumpahkan kesalahan atas lepasnya Timor Leste kepada beliau. Karena bapak Habibie mempunyai latar belakang sebagai ilmuwan engineering, bukan negarawan. Kayaknya kita perlu memasukkan salah satu pepatah dari Amerika sono didalam kamus kitanya, The Right Man in the Right place.
(Dan Juga ,jadi ingat ma sabda Rasul, ”Jika suatu urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya maka tunggulah kehancuran". )
Btw, kembali ke topik. Ehem... kebiasaan suka melenceng dari pembicaraan akan tetapi ada korelasi antara Sri Mulyani dan Bj Habibie kok. yaitu, bangsa kita kurang menghargai orang yang sebenarnya berprestasi dan merupakan aset bangsa ini. karena bangsa kita lebih suka melihat KESALAHAN yang dilakukan seseorang daripada melihat JASA yang telah banyak dilakukan oleh orang tersebut. Apalagi, orang-orang yang memang DIKENAL JUJUR dan BERSIH dalam tugas mereka. InsyaAllah. Dan apalagi mereka ampe udah diakui reputsi baiknya ampe di mata Internasional.
Tapi, ada juga orang yang emang banyak jasanya ke negeri ini tapi BANYAK juga kesalahannya kenegeri ini, seperti mengontrol dengan tangan besi, korupsi berjamaah amper bertahun2, nepotisme, kolusi, pembunuhan, penculikan bagi yang berani bersuara menentang rezimnya dll... U know who I mean kan heheehe kalo ga ngeh, pikir aja sendiri siapa
Orang kayak gini, walo banyak jasanya, tapi banyak juga makarnya atau kejahatannya. Seribu maaf, tak respek dakunya. bandingkan aja dengan Sri Mulyani dan Budiono. InsyaAllah, mereka berdua adalah tipe orang yang low profile dan ga neko-neko. Kenapa Mia bilang gitu? Semenjak Sri Mulyani menjabat, beliau banyak melakukan perubahan dan pembersihan di lembaga keuangan, dan prestasi beliau inilah yang mendapat pengakuan di mata Internasional. Walau, ada pretasi beliau ini sempat ternodai dengan adanya kasus Gayus. Akan tetapi, menurut Mia beliau tetaplah orang yang hebat dalam menjalankan tanggungjawabnya sebagai Menteri Keuangan. Adapun kesalahan Sri Mulyani dalam kasus Century dan Gayus, mengingatkan kita, beliau adalah manusia biasa. Sama sperti kita.
Dengan ilmunya, beliau tentu memprediksikan apa akibatnya jika beliau tidak memberikan bantuan dana atas penyelamatan bank century? tentu krisis ekonomi yang kita alami akan lebih parah jika ada bank yang tutup atau pailit dimasa-masa itu. Akan tetapi, niat baik yang tentu aja disertai dengan ilmu ekonomi yang beliau ketahui, disalahgunakan oleh pemilik Bank century sendiri. Robert Tantular melarikan diri dengan uang nasabah+dana bailout tersebut. Dan Mia rasa, ga pantas kita menyalahkan Sri Mulyani atau Budiono SEPENUHNYA atas perbuatan Robert. Sri Mulyani bertindak sebagai Menteri Keuangan yang memikirkan agar Indonesia tidak terseret ke krisis ekonomi yang lebih pelik, tetapi beliau bukanlah Tuhan, yang bisa tahu atau memprediksi perbuatan Robert yang menyalahgunakan bantuan tersebut pada akhirnya.
Walau begitu, tetap aja walau itu bukan kesalahan mereka (sri mulyani dan budiono) tetap mereka ada tanggungjawabnya atas permasalahan ini. Karena itulah resiko menjadi pemimpin. Baik buruknya hal terjadi, itu adalah tanggungjawab dari pemimpin. Dan jika diliat dari pucuk kepemimpinan, yang paling tinggi adalah presiden. Jadi walo presiden tidak terlibat, tetap aja beliau tetap bertanggungjawab atas kejadian ini. karena ini terjadi di masa kepemimpinan beliau dan dalam kabinet beliau. (Siapa bilang pemimpin itu enak. Tanggungjawabnya gede man... cuman kita banyak lupa. Liat gajinya doang tapi kalo ada hal buruk terjadi, pada cuci tangan deh)
Tapi, hendaknya kita sebagai masyarakat, meminta pertanggungjawaban pemimpin, bukan berarti harus menuduh mereka bersalah. Bertanggung jawab atas sesuatu itu ga berarti bersalah. Kita ambil aja contohnya, ketika kita kecil dahulu berbuat salah, misalnya nyuri mangga tetangga. Pas ketauan, pasti tetangga kita marah dan melaporkan ke ortu kalo kita abis nyolong mangga dia. Sebagai orangtua, walo yang nyurinya adalah kita (bukan ortu) tetap ortu yang meminta maaf kepada tetangga tersebut dan bertanggungjawab atas apa yg kita lakukan.
Juga soal kasus Gayus, Mia ga setuju ada orang yang bilang ini adalah salah Sri Mulyani juga. Karena Sri Mulyani hanya punya dua mata dan tentu aja beliau ga bisa memantau secara teliti semua orang-orang yang bekerja di departemen keuangan dan pajak. Sebanyak itu meeeeen.... ortu kita aja ga bisa memantau semua kegiatan anaknya yang cuma beberapa orang, apalagi memantau kegiatan orang lain yang bekerja di departemen sebanyak itu. Apalagi pasti ada beberapa kelompok yang mgkn ada diposisi penting yang saling tutup mulut dan emnututpi kegiatan korupsi mereka, jadi bisa diabayangkan, cukup sulit untuk membersihkan departemen masing-masing dari orang-orang KKN tsb.
Ga bijak banget menyalahkan Sri Mulyani atas tindakan penggelapan pajak yang dilakukan Gayus dan kronco-kronconya. Karena, masalah Robert Tantular yang melarikan uang nasabah dan dana bailout, masalah gayus yang menggelapkan dana pajak adalah murni dari kesalahan individu dan orang-orang yang mendukung kegiatan korupsi berjemaah itu. Sedangkan Sri Mulyani dan Budiono terkenal selama ini pejabat yang mempunyai reputasi yang bersih dan bahkan mereka punya andil besar dalam 'membersihkan' departemen mereka masing dari kegiatan korupsi, walo masih belom maksimal hasilnya. They are not God, they are just human being. Ga ada manusia yang bsia sempurna melakukan suatu hal. Pasti butuh proses dan terkadang menghadapi dilema kasus sibuah simalakama seperti kasus century tsb dalam perjalanan kita.
See... Ga selamanya orang yang bertanggungjawab atas sesuatu, adalah kesalahan langsung dari orang itu. akan tetapi dilakukan oleh orang lain, tetapi di sini bagi konteks pemimpin, tentu para pemimpin kita bertanggung jawab atas apa-apa yang terjadi didalam negeri ini. Dan kita, sebagai masyarakat khususnya kaum yang terpelajar, bisa menyikapi dan melihat suatu masalah ini lebih bijaksana. Bukannya langsung main tuduh dan menghujat habis-habisan. Kalo terus gini, akan banyak aset bangsa seperti Sri Mulyani dan BJ Habibie yang akan diculik ma negara lain atau organisasi internasional untuk berkarya disana karena mereka tidak dihargai di negara mereka sendiri.
(Ironisnya, orang-orang pintar kita pada diculik ma negara lain tapi kitanya malah heboh menyulik Miyabi. Pertukaran yang ga sebanding )
Sunnguh sangat disayangkan, banyak putra-putri kita yang berprestasi dan berbakat dibidangnya di culik ma negara lain karena kurangnya penghargaan dari masyakarat negara kita sendiri...Soo.... Goodbye Sri Mulyani....
Selamat buat Ibu Sri Mulyani, ternyata kiprahnya lebih diakui negara lain daripada dinegeri sendiri!
BalasHapusAyo lanjutkan kasusnya sehingga jelas, bila salah katakan salah bila benar ya katakan benar!
denger2 sri mulyani di gaji 4M/bln oleh World Bank.. :geleng2:
BalasHapusbagusss miawwww pinter ya kamu...
BalasHapusmet malam..
BalasHapushahh,judulna lucu,,,,
bikin film jha kali ya,,
sprt menculik niyabi...
hiks hiks...
kecian sm ibu menteri kita..
Waahh,,pertamax niihh..
BalasHapusTuh kan bener Mia klo nulis panjang2...Jadi harus meluangkan sedikit waktu bacanya. Untuk postingan yang satu ini aku angkat tangan dehh. Soalnya ga paham sama politik dan pemerintahan. Heheheee...
Btw, keep posting!
postingannya beratttttttttttttt....
BalasHapussalut buat bu sri beliau putri bangsa yg patut dibanggakan..
pak habibie sayang disia2kan oleh negara ini...
gayus dan century moga aja cepat selesai n keliatan titik terangnya dan semoga yg menang kebenaran..
mantep banget tulisannya mia, ngga bisa berkata2 aku...
BalasHapusWohooo...tulisannya brilian bgt :D
BalasHapusIya, Sri Mulyani itu hebat banget ya. Bangga deh ada wanita secemerlang dia. Siapa juga yg nolak tawaran se-prestigius ini.
Semangat ibu Sri Mulyani.... :D
haha..
Lhaa..kita mau nyuLik miyabi aja mission faiLed...haha...
BalasHapusnegara ini aneh.. tidak bisa membedakan mana yang sampah mana yang berlian.... Dinegara laen mereka dicari-cari..eh..disini disia-siain begitu aja...
BalasHapussalah negara ini juga kan klo sampe mereka direbut negara laen..
lha kita mo nyulik miyabi hanya bermodalkan sarung .... sedangkan mereka-mereka mau menculik aset kita bermodalkan uang ....
BalasHapussemoga dengan naiknya Ning Sri ke dunia ... tidak menutup kejelasan kasus bank century ...
hiks, sedih banget ditinggal bu sri mulyani. aku sendiri dapet kabar dari dosen kalo para eselon 1 dan 2 langsung pada lemes dapet kabar ini, bagi kementerian keuangan, SMI merupakan panutan yang sangat dibutuhkan, apalagi di saat terpuruk kaya gini..
BalasHapusyang aku ngga ngerti adalah, SMI terkenal sebagai orang yang cinta Indonesia, dirinya mengabdi penuh buat Indonesia, lantas kenapa ya beliau malah menerima pinangan dari WB itu? aku yakin SMI ngga cuma ngeliat gaji yang bermilyar2 itu kan.. -____-
sapi duudnk>>> kalo menurut Mia sih, bukan sola gaji sri menerima pinangan BW. soalnya, BW dah pdkt ma Sri sejak tahun 2006, tapi masih di'cuekin' ma Sri. Ini mia rasa krn byk org2 kita yg menghujat beliau dlm kasus century dan Gayus (yg sbnrnya inti permslhan tersebut adalah kesalahan robert tantular dan gayus scr individu). Apa prestasi yg udah di capai beliau ga dipandang sama sekali ma amsy.Indonesia. Kan pernah tuh rame2 pendemo nyuruh Sri dan Budiono Turun. Yg membela mereka cuma para ahli ekonom yg mengerti titik permasalahan yg sbnrnya. Jadi ingat ma suporter bola, para penontonnya kalo ntn bola suka protes dan ribut2 kasih pengarahan seakan2 mereka lbh pinter dr padpemain bola yg lagi main dilapangan :P
BalasHapusmgkn krn merasa ga ada di hargai, Sri memlilih hengkang ke pihak yg lbh menghargai beliau. Kalo Mia sih, mgkn akan bertindak sama. Tapi bukan soal gaji, tapi soal penghargaan. Secinta2nya ma sesuatu tapi kita ga dihargai, lama2 ya pasti ga tahan juga dan pgn pergi ke yg lbh bisa menghargai kita :P
T_T..hiks..ikutan sedih..
BalasHapusorang-orang pinternya pergi semua..
T_T sedih....
Pengumuman:
BalasHapuslg musim culik berhati2lah!
hehe... :D
@Aisyah>>> tenang Aisyah..masih ada Mia wakakakakak pinter ngeles :P
BalasHapuswew.... SRm di selamatkan Amrik nich....
BalasHapushaha, keren nih Kucing, dah mulai berpakar ekonom juga. Mending tulisan kaya gini, agak sedikit mempunyai 'mass' :D.
BalasHapusSetuju dengan krtkan anda mngapa msy. Indo kbnykan brpkir praktis, brdlih dgn argumen yg g logis (cmn utk short-term doang, mlhat back-track Sri Mulyani yg mmang mrugikan, tpi keuntunganny lbh bsar drpd krugian yg ddapat). Pdhal kl mau mrka jg bs sj brpkir lbh objektif n mlihat prmsalahan scra kmprehensif. Para ahli ekonom sdh keukeuh ttp mmprthnkan Bu Sri, tp ap suara mrk trdengar?
Geez... trnyta cmn teriakan smbang yg klh oleh beberapa gol. suara mayoritas (media) dgn kcmta subjektif mreka. Kl gn terus smua org Indo yg 'brbkat' n multipotent bkalan g betah tnggl d Indo deh... (contoh: Vrathdar -> Egypt)
:D
Yahah dah cape dia, cuma dijadiin objek politik doang, padahal tu orang2 blom tentu bener. Liat aja yg pada ributin century eh ada yg masuk b*i :)
BalasHapusapalagi gara2 gayusssssss tu tar lama2 pasti ngerembet ke dia juga, padahal kita dari dulu juga dah tau kelakuan orang2 diatas sana yg pada bej*t, kenapa baru sekarang diributin hayo ?
Masa orang gajinya cuma beberapa juta, tapi buset deh mobilnya bederet kaya lahan parkir blom lagi rumah, nah dari mana tu dapetnya, kayanya dah jadi rahasia umum.
Kayanya daripada SMI jadi bulan2an lagi mendingan cabut deh, dihargai orang pula :)
MenurutQ bu Sri M itu antek dari capitaliz n neo-lib modern.Buktinya baru aja mengundurkan diri.Sekarang Malah dah keterima di bang dunia kn?
BalasHapusKak Kucing, eh Kak Mia...Aq pasang Link kucingtengil di depan skarang.Pasang link Cuirast juga ya
sedih rasanya pas tau ibu ani akan meninggalkan Kementrian Keuangan..
BalasHapustapi itulah yang terbaik...
^_^
Sebenere aq gag terlalu teu masalahe,,
BalasHapusTApi, kok masalahe Bank Century iso mrembet ke mana-mana,sih???
Pake' nyeret2 Pak Budiono, kan kasian Pak SBY kalo' "sobat"nya digituin...
Banyak pihak menyayangkan kepergian Sri Mulyani di saat kasus Bank Century belum berakhir. Disisi lain banyak pihak menyayangkan kepergian Sri Mulyani karena dia adalah orang yang pandai dan cakap dalam tugasnya, shg Indonesia benar2 kehilangan sosoknya.
BalasHapusTerserahlah, orang mau bilang apa, tapi yg harus diakui adalah Sri Mulyani orang yg sangat pandai dan kompeten di bidangnya.
Postingannya mantap banget... Salut deh utkmu..
BalasHapusSebenernya kalo bu sri mulyani bagi uangnya ke saya, gak bakalan jadi masalah
BalasHapuskalo saya boleh milih saya mau di culik sama nikita willy
BalasHapussatu niat baik yang dilakukan dengan cara-cara yang tidak baik/dianggap salah, akibatya biasa jadi amburadul.
BalasHapussecara semetinya niat baik harus dilakukan dengan cara yang baik pula. agar hasilnya juga baik
betul, slamat menunaikan tugas baru Bu. Dah ga usah dipikirin ulah orang2 sirik mah, ga bakal abis2.
BalasHapusTerbukti, malah orang luar yang respek, orang2 d negri ini kbanyakan liat telenovela, bawaannya ga rela. huh!
Hidup Bu Sri Mulyani!
wakakakakka.. diculik, dasar kk -_-"
BalasHapusbikin postnya sensi bgt, masalah politik, siap" kena kritikan ya kk! hehe
ironis sekali...
BalasHapusdidalam negeri dia diburu2, dicaci maki
tapi
dia diakui oleh dunia sebagai orang yang berprestasi..
kalau gak salah pernah denger sih di kaskus...
BalasHapustp gpp lah
di sini lebih komplit infonya
miaaaw
hihihihih
salam hangat dari blogger abnormal
Alhamdulillah untungnya Jeng Sri yang di culik, coba kalo Neng Mia yang di culik..... apa kata para blogger...... hik hik hik
BalasHapusRasulullah Saw berkata kepada Abdurrahman bin Samurah, “Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah engkau menuntut suatu jabatan. Sesungguhnya jika diberi karena ambisimu maka kamu akan menanggung seluruh bebannya. Tetapi jika ditugaskan tanpa ambisimu maka kamu akan ditolong mengatasinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Menarik sekali entry tentang politik. Politik sangat aneh. Hnaya orang yang bijak sahaja yang mampu menjadi pemenang dalam berpolitik. Pemenang dalam berpolitik bukanlah milik lulusan sains politik, malah mungkin lulusan islamic study (ulama atau Kiai) boleh mentadbir dengan baik.
BalasHapusTetang Indonesia(saya di Malaysia juga turut ambil tahu), saya berminat dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS ). Dr. Hidayat Nurwahid amat saya kagumi.
bj habibie sama sri mulyani, tidak dihargai oleh bangsa sendiri namun sangat dihargai oleh bangsa lain.Bener2 kesalahan total di bangsa kita ini...
BalasHapusBJ habibie itu ilmuwan,beliau pernah menguji pesawat di amerika sono CMIIW..
beliau juga pernah membuat sebuah pesawat di pabrikan luar negri.Kenapa di pabrikan luar negri?karena bangsa nya sendiri kurang menghargai dirinya...
wah, tdk ngrti ttg politik..
BalasHapus>.<
tp fny stuju pd mbak mia..
knp sih qt bs ny cm liat kslahan org aj, smntra mnusia gk akn prnh luput dr kslhan..
:)
maaf, br smpat mampir, mbak.. :p
eh bukan miyabi yang diculik yah hehehe :p
BalasHapusdah lama gak k4 ini...
BalasHapusblognya makin keren ja neh
ahahah....dari dulukan emang kaya gitu, setiap ada orang cerdas pasti langsung dibeli sama negara lain, yang paling saya ingat waktu pemain bulu tangkis wanita indo yg ada bakat bagus langsung dibeli sama negara malaysia (*klo gak salah) padahal tuh orang masih mnuda + punya bakat yg mantabbb tp pindah negara juga hik..hik...
BalasHapusyup, setuju banget!!!
BalasHapussayang sih sebenarnya Sri Mulyani harus pergi ke world bank. tapi gimana ya... dia nya sendiri juga udah ogah disini, dicerca habis habisan, diserang kanan kiri... gak dihargai oleh bangsa sendiri...
Mungkin ini yang terbaik buat Ibu Sri Mulyani, nggak tega juga ngeliat Beliau dicaci maki di negara sendiri...
BalasHapuspaman alkatro pantesan nyariin terus, buktinya,
BalasHapushampir tiap hari nyanyi lagu ini;
ndang baliooo sriii, ndang balioo,
tego temen kowe ninggal akuu...
(terjemahannya : hubungi kang tejo) xexexee.. kabuuurrrr