Hai,,, dah lama ga menulis hal-hal yg berkenaan dengan psikologi. Ok, kali ini Mia tertarik untuk membahas suatu penyakit yang berkenaan dengan penyimpangan atau disorder yang menurut penelitian menimpa 0,024 hingga 0,36 persen dari anak-anak. Gangguan ini lebih umum dialami laki-laki dibandingkan perempuan dan biasanya terdiagnosis saat anak berusia antara dua dan enam tahun. (sumber: webmd.com).
Nama penyakit ini adalah Aspergers Syndrom.
Mungkin ada beberapa diantara kita yg pernah mendengar nama tersebut. Yap, jika ada yg pernah menonton film My name is Khan tentu akan teringat oleh tokoh yg dibintangi oleh Sharukh Khan, bernama Rizwan Khan, yang dimana dia adalah seorang pengidap Aspergers Syndrom.
Apa itu Aspergers Syndrom?
Aspergers Syndrom adalah merupakan salah satu tipe pervasive development disorder (PDD). PDDs merupakan sekelompok kondisi termasuk keterlambatan perkembangan keahlian dasar seperti keterampilan bersosialisasi dengan, berkomunikasi dan menggunakan imajinasi. Sekilas, Asperger ini memang mirip dengan Autis. Apalagi mengingat autis juga merupakan salah satu penyakit PDD. Akan tetapi, anak-anak dengan Asperger's syndrome pada umumnya mempunyai fungsi lebih baik dibandingkan anak-anak autisme.
Kesamaan sifat dengan penyandang autisme yaitu dalam menanggapi rangsangan sensori. Mereka bisa menjadi hiper sensitif terhadap beberapa rangsangan tertentu dan akan terikat pada suatu perilaku yang tidak biasa dalam memperoleh suatu rangsangan sensorik yang khusus.
Nama gangguan ini diambil dari nama dokter Asal Austria, Hans Asperger yang pertama kali menggambarkan gangguan ini pada 1944. Dimana Hans menjelaskan bahwa anak-anak yang memiliki penyakit ini mempunyai tingkat intelejensi yang dan perkembangan bahasa yang normal seperti anak-anak normal lainnya, akan tetapi mereka penderita SA (Red: singkatan dr Syndrom Aspergers) mengalami kekurangan atau pemunduruan dalam hal hubungan sosial dan kecakapan dalam berkomunikasi.
Gejala dariAspergers Syndrom
Gejala Asperger's syndrome bervariasi dan mempunyai rentang dari ringan hingga berat. Gejala-gejala umum seseorang penyandang SA dapat memperlihatkan kekurangan dalam bersosialisasi, mengalami kesulitan jika terjadi perubahan, dan selalu melakukan hal-hal yang sama berulang ulang. Sering mereka terobsesi oleh rutinitas dan menyibukkan diri dengan sesuatu aktivitas yang menarik perhatian mereka. Mereka selalu mengalami kesulitan dalam membaca aba-aba (bahasa tubuh) dan seringkali seseorang penyandang SA mengalami kesulitan dalam menentukan dengan baik posisi badan dalam ruang (orientasi ruang dan bentuk).
Karena memiliki perasaan terlalu sensitif yang berlebihan terhadap suara, rasa, penciuman dan penglihatan, mereka lebih menyukai pakaian yang berwarna lembut (dan sering mendapat serangan panik yang berlebihan seperti phobia terhadap warna-warna tertentu yang biasa nya berwarna terang), makanan tertentu dan merasa terganggu oleh suatu keributan atau penerangan lampu yang mana orang normal tidak dapat mendengar atau melihatnya.
Kebanyakan dari mereka cakap dalam memperdalam ilmu pengetahuan dan sangat menguasai subyek yang mereka sukai pernah pelajari. Namun mereka lemah dalam hal pengertian dan pemikiran abstrak, juga dalam pengenalan sosial. Sebagai akibatnya, mereka mengalami kesulitan akademis, khususnya dalam kemampuan membaca dan mengerti apa yang dibaca, menyelesaikan masalah, kecakapan berorganisasi, pengembangan konsep, membuat kesimpulan dan menilai. Ditambah pula, mereka sering kesulitan untuk bersikap lebih fleksibel.
Pemikiran mereka cenderung lebih kaku. Mereka juga sering kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan, atau menerima kegagalan yang dialaminya, serta tidak siap belajar dari kesalahan-kesalahanya.Penting untuk diperhatikan bahwa penyandang SA memandang dunia dengan cara yang berlainan. Sebab itu, banyak perilaku yang aneh dan luar biasa yang disebabkan oleh perbedaan neurobiologi tersebut, bukan karena sengaja berlaku kasar atau berlaku tidak sopan, dan yang lebih penting lagi, adalah bukan dikarenakan 'hasil didikan orang tua yang tidak benar'.
Berikut, gejala umum anak pengidap SA:
1. Gangguan keterampilan sosial. Anak-anak dengan Asperger's syndrome pada umumnya kesulitan berinteraksi dengan orang lain dan seringkali kaku dalam situasi sosial. Pada umumnya mereka sulit berteman.
2. Perilahu eksentrik atau kebiasaan yang berulang-ulang. Anak-anak dengan kondisi ini kemungkinan melakukan gerakan yang berulang-ulang, seperti meremas-remas atau memutar jari tangan.
3. Ritual yang tidak biasa. Anak dengan Asperger's syndrome kemungkinan mengembangkan ritual yang selalu diikuti, seperti mengenakan pakaian dengan urutan tertentu.
4. Kesulitan komunikasi. Orang-orang dengan Asperger's syndrome kemungkinan tidak melakukan kontak mata saat berbicara dengan seseorang. Mereka mungkin bermasalah menggunakan ekspresi dan gerak tubuh serta kesulitan memahami bahasa tubuh. Selain itu, mereka cenderung bermasalah memahami bahasa dalam konteks.Walaupun anak-anak penyandang SA biasanya berbicara lancar saat mencapai usia lima tahun, namun mereka sering mempunyai masalah dalam menggunakan bahasa dalam konteks sosial (pragmatik ) dan tidak mampu mengenali sebuah kata yang memiliki arti yang berbeda-beda (semantic) serta khas dalam berbicara /prosodi (tinggi rendahnya suara, serta tekanan dalam berbicara)
5. Keterbatasan ketertarikan. Anak dengan Asperger's syndrome kemungkinan memiliki ketertarikan yang intens bahkan terobsesi terhadap beberapa bidang, seperti jadwal olahraga, cuaca atau peta.
6. Masalah koordinasi. Gerakan anak dengan Asperger's syndrome kelihatan ceroboh dan kaku.Diperkirakan bahwa 50% - 90% dari penyandang SA mempunyai kesulitan dalam koordinasi motoriknya. Motorik yang terkena dalam hal melakukan gerakan yang berpindah-pindah (locomotion), kecakapan bermain bola, keseimbangan, cakap menggerakan sesuatu dengan tangan, menulis dengan tangan, gerak cepat, persendian lemah, irama serta daya mengikuti gerakan-gerakan.
Akan tetapi, orangtua yang memiliki anak penderita SA tidak jangan berkecil hati. Karena dibalik kekurangan, terdapat kelebihan. Ya... walaupun anak-anak pengidap SA ini memiliki keterbatasan, akan tetapi mereka bukanlah anak yang cacat mental seperti anggapan orang. Justru, dibalik kekurangannya, terdapat kelebihan yang tersembunyi yang jika orangtua penderita SA bisa dapat menggali potensi anak mereka tentu mereka akan bisa menjadikan anak yang membanggakan dibalik keterbatasannya dalam berkomunikasi.
Anak-anak penderita SA mempunyai konsentrasi yang sangat tinggi jika dibandingkan anak-anak lainnya. Jika orangtua dapat mengarahkan mereka sesuai dengan minatnya, tidak jarang anak-anak SA ini akan menjadi ahli dalam suatu bidang yang mereka minati. Seperti, banyak anak dengan Asperger's syndrome sangat berbakat di bidang tertentu, seperti musik atau matematika atau sains dll.
Bahkan, walau mereka kesulitan dalam berkomunikasi, justru anak-anak pengidap SA (walau tidak semuanya) jika diajarkan, mereka justru seperti kamus berjalan yang dapat menyerap dengan cepat berbagai literatur bahasa walaupun kesulitan dalam menggunakannya ditingkat pergaulan sosialnya. Perbendaharaan kata-kata mereka kadang sangat kaya dan beberapa anak sering dianggap sebagai 'profesor kecil'.
Orang dengan gangguan Asperger paling cocok bekerja dengan bantuan teknologi, terutama internet. Ilmu komputer, teknik, ilmu alam juga merupakan pilihan karir yang tepat karena memerlukan tingkat konsentrasi yang tinggi dan tidak begitu memerlukan tingkat ketrampilan dalam berkomunikasi seperti karir yang berhubungan dengan interaksi sosial.
Terapi Aspergers Syndrom
Terapi yang dapat digunakan untuk anak-anak penderita SA ini antara lain
1. Pendidikan khusus: Pendidikan yang didisain untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak yang unik. Pelatihan keterampilan sosial dengan “role modeling” dan “role playing” dapat membantu pemulihan anak dengan gangguan Asperger.
2. Modifikasi perilaku: Hal ini meliputi strategi untuk mendukung perilaku positif dan mengurangi perilaku bermasalah. Latihan relaksasi (relaxation training) juga amat berguna untuk meredakan dan mengendalikan stres atau emosi penderita gangguan Asperger agar berperilaku positif. Bentuknya dapat bermacam-macam, seperti: meditasi, yoga, kundalini, senam/olahraga pernafasan, berdoa, berzikir, dsb. Hal ini tentunya memerlukan lingkungan yang tenang, nyaman, bebas dari polusi (udara, suara, dsb), peralatan tertentu, seperti: musik alam (suara air terjun, gelombang air laut, kicau burung, dsb),
3. Terapi bicara, fisik dan terapi okupasional: Terapi ini didisain untuk meningkatkan kemampuan fungsional anak. Seperti mengajari anak untuk mengingat frase tertentu, misalnya untuk membuka percakapan, latihlah mengucapkan, “Apa kabar?” atau, “Selamat pagi!”. Bersabarlah dalam berkomunikasi dengan mereka. Ajarilah secara bertahap dan perlahan namun jelas dan mendetail; tentang gaya bahasa, metafora, perumpamaan, peribahasa, bahasa isyarat, dan interpretasi lainnya yang kompleks dan rumit.
4. Obat-obatan. Tidak ada obat yang khusus untuk menangani Asperger's syndrome. Tapi, terapi obat hanya boleh diberikan oleh dokter. Biasanya, dokter akan memberikan obat dari golongan antipsikotik, SSRI (selective serotonin reuptake inhibitors), neuroleptik atipikal, clonidine, atau naltrexone sesuai indikasi. Obat-obatan bisa digunakan untuk mengatasi gejala khusus, seperti kecemasan, depresi, serta perilaku yang hiperaktif dan terobsesi.
5. Konsultasi. Untuk mengevaluasi terapi, diperlukan juga berkonsultasi dengan berbagai ahli, seperti: dokter spesialis saraf, dokter spesialis THT (otolaryngologist), audiologis, “speech pathologist”, terapis fisik dan okupasi.
Strategi Bagi Orangtua jika Anaknya mengidap Asperger Syndrom
Strategi Umum untuk Anak dengan Gangguan Asperger
1. Temukanlah bakat, hobi, minat, kemampuan, atau keterampilan yang terpendam di dalam diri anak, dan kembangkanlah hingga optimal dan maksimal.
2. Berikanlah guru atau pembimbing terbaik untuknya. Luangkanlah waktu untuk berinteraksi bersamanya setiap hari.
3. Berilah mereka apresiasi dan dukungan yang tulus dan sepenuh hati.
4. Jangan pernah melukai hati mereka dengan mengejek hasil karya atau kemampuan mereka meski hanya sekali.
5. Jangan pernah memotivasi atau mengapresiasi mereka dengan kata-kata bernada hinaan, cacian, ejekan, atau kata-kata negatif lainnya6. Ajarilah anak untuk mau berinteraksi, bergaul, bermain dengan anak sebaya atau seusianya. Libatkan anak di dalam klub bermain, sering diajak di dalam forum diskusi/debat. Bila perlu, orang tua dapat mengajak teman bermain (yang seusia) anaknya untuk mau diajak bermain ke rumah.
7. Buatlah jadwal belajar (di sekolah/rumah) yang tidak kaku, tetap dan tidak sering diubah-ubah, agar tidak membingungkan anak.
8. Idealnya, anak itu dibimbing oleh guru yang sama atau yang benar-benar telah akrab, tidak berganti-ganti guru.
9. Guru dan orang tua hendaknya ikut memilihkan teman bergaul dan bermain yang cocok untuknya.
10. Latihlah anak untuk berani bertanya apapun, trmasuk tentang instruksi yang membingungkan agar diulangi dengan sederhana, jelas, dan tertulis.
11. Ajarilah anak untuk berani mengatakan atau mengakui jika mereka tidak mengetahui jawabannya atau belum memahami sesuatu.
12. Berhentilah sejenak bila Anda menginstruksikan serentetan tugas. Misalnya: ambillah buku…..duduklah disini…..tulislah “mama”…..
13. Latihlah dan biasakanlah anak untuk menahan diri dari menyurakan setiap ide, pikiran, atau niatnya.
14. Bermain peran (role-playing) dapat membantu anak dengan gangguan Asperger untuk memahami perspektif, sudut pandang, paradigma, pikiran, dan perasaan orang lain. Latihlah dan biasakanlah anak untuk berhenti sejenak dan berpikir bagaimana perasaan orang lain sebelum sang anak bertindak dan berbicara.
15. Beberapa anak dengan gangguan Asperger memiliki kemampuan berpikir visual yang bagus. Mereka dapat dilatih untuk memvisualisasikan ide atau pikiran mereka dengan (dibantu) gambar, diagram, simbol, atau analog visual lainnya.
16. Dianjurkan pula untuk melatih atau membiasakan anak untuk menggambarkan atau menuliskan apa yang telah dilihat, diingat, dialami, atau apa yang diinginkannya.
(sumber : -Gambar:google
-http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2010/02/25/2210/4
/Kenali-Ciri-Aspergers-Syndrome
-Konsultan Kesehatan www.netsains.com
- www.webmd.com
Wah..kayaknya saya baru tahu penyakit aspergers syndrome ini, kalau boleh tanya, bagaimana sih penyakit ini timbul ? bawaan sejak lahirkah ? kalau ya, bagaimana mencegah agar ibu tak melahirkan bayi yang mengidap penyakit ini ?
BalasHapusko' bisa lengkap gini sii mei?!?!? panjang lebar luas tinggi dsb.. sekolah kedokteran iia?!?!?
BalasHapus@bang pendi: sejauh ini, dr hasil penelitian, penyebabnya dr faktor keturunan genetis dr orangtua dan gen2 pendahulunya.
BalasHapus@genial: hahaha kan ambil infonya dr sgala tmp, diramu jadi satu :D
Tapi gejalanya kek mirip kanker otak gitu ya?
BalasHapusAssalamualaikum.
BalasHapusTerima kasih Mia atas perkongsian info yang menarik dan penuh ilmiah ini.
Sebelum ini saya ingatkan Aspergers Syndrom sejenis penyakit mental seperti yang menimpa hero film My name is Khan.
salam sobat
BalasHapusartikelnya panjang dan jelas.
saya jadi tahu apa,gejalanya dan strategi bagi orang tua jika anak terserang SA ini.
Oooo ternyata dari faktor keturunan yaaa....
BalasHapustrims yaa atas ilmunya, sangat membantu. sukses selalu n tetap semangat
dah lama tak nampak neh
BalasHapuslong time no see
baru tau nama penyakit ini, kemaren cuma nonton aja
wahh,. mantap mantap, ntar saya teliti anak-anak tetangga saya, mudahaan gak ada yang kena asgeper itu yaa..... heehehe
BalasHapusgood post d^^b
oo gtu iia... sistem huntingnya berarti hebat!!!
BalasHapusampiran menjelang bu2 nii :p
nambah bole gag???
BalasHapusadmin Tora^^ itu siapa mii?!?!?
Mia, apa kabarnya nih?
BalasHapusLengkap sekali artikelnya, jadi nambah ilmu :)
Pelajaran lagi dan ilmu yang di dapat.....kini sedikit banyak saya jadi tatu tentang penyakit ini dan penyebabnya...
BalasHapuspostingan yg kocak2nya mna neh?..
BalasHapus@genial: admin Tora itu, kucing mia yg unyu^^
BalasHapusSelamat Pagi. Saya Hanya Ingin Memberikan Sebuah Award Pada Anda karena telah membantu saya dan rekan-rekan lebih termotivasi untuk membaca berita-berita di Website/Blog anda seputar berita/materi yang anda angkat. Saya berharap anda bisa menerima Award yang saya berikan. Silakan Ambil disini. Award Elegant 2011
BalasHapuskuliah jurusan psikologi kah?
BalasHapushehe
infonya keren, :D
untuk penyakit sejenis ini bisa diatasi dengan terapi din laut, jujur saja saya mengalami penyakit seperti itu dan untuk mengatasi saya pergi ke pantai setiap hari, paling tidak dengan berolahraga berenang. dan paling penting untuk pergi kepantai harus jam2 06 -09 pagi karena saat matahari memancar sinarnya ke lautan dia membawa energi/partikel2 yang menghasilkan vitamin d.
BalasHapustrims utk informasinya. mgkn bisa dicoba untuk penderita asperger :)
Hapussaya pikir saya juga pernah mengalami syndrome asperger, tapi karena orang-orang yang sering mengejek jadi saya lebih berani.
BalasHapustapi saya masih suka berimajinasi hal-hal yang unik, kayak menjadi seorang raja, bicara ngawur sendiri...
komunikasi masih berantakan tapi kalok ngetik di komputer pasti lancar. kalok dulu ngetik juga masih berantakan kata-katanya tapi berkat kecanggihan teknologi yang bisa ngapus tulisan dan ketik ulang sekarang udah lancar banget kalok ngetik lewat komputer..
kadang ini aneh banget
permata akan terlihat berkilau jika terus diasah dengan keras :)
Hapussemoga pengalaman anda bisa membantu teman2 yg mengalami aspergers sehingga mereka bisa lbh termotivasi utk mengasah kelebihan yg dimiliki
Paten Brow! Info Lengkap dan Jelas!
BalasHapusTapi kenapa ya beberapa ciri diatas Koq kaya ane sih? apa ane Bgitu?
Tapi soal Nulis cepat,ketakutan,gak ada, cuma yang lainnya ada gimana tuh?