Rabu, 30 September 2009

WHat WIll You Do To Survive?

SURVIVAL

Adalah insting alami yang dimiliki semua makhluk hidup tak terkecuali manusia. Hewan mengandalkan instingnya untuk bertahan hidup sedangkan manusia mengandalkan akal dan ilmu pengetahuan. Jika kita ga punya ilmu, maka kecil kemungkinan kita bakal bisa mempertahankan hidup, karena insting kita ga setajam yang dimiliki hewan.

Kali ini, Mia akan ngasih tips2, gimana agar bisa bertahan hidup jika kita misalnya terdampar di gurun pasir (siapa tau ntar jalan2 ke mesir, eh malah terdampar di gurun Sahara hehehehe) atau tersesat di hutan ketika climbing. Who's know kan.... walau ga ada rencana kedua tempat tersebut, ga salah juga kita mengetahui bagaimana bisa survive di keadaan tersebut.

GURUN PASIR

Padang gurun adalah salah satu tempat yang sangat berbahaya di muka bumi karena panas dan sinar matahari membuat tubuh dehidrasi sehingga metabolisme menjadi kacau dan berujung ke kematian. Kematian yang sering disebaban oleh padang pasir adalah dehidrasi dan kedinginan saat malam hari. Seperti yang kita ketahui, kita bisa bertahan tanpa makanan selama 3 bulan, akan tetapi tidka bisa bertahan tanpa air selaam satu minggu. So... apa yang akan kita lakukan jika kita kehabisan air di gurun pasir?

Walau gurun pasir terlihat gersang tanpa air, tapi sebenarnya Tuhan telah menyediakan air dipenjuru bumi ini. Bedanya, ada yang mudah didapat, ada yang sulit didapat. Berikut tips-tisp untuk mendapatkan air di gurun pasir:

1. Jika kita terdampar bersama unta, biarkan unta tersebut mengambil kendali arah mana yang akan ditempuh. Karena biasanya unta memiliki insting yang kuat untuk menemukan Oase
2. Jika misalnya Oase tidak kunjung ketemu sedangkan persediaan air sudah habis, hal yang sangat terpaksa untuk dilakukan adalah membunuh si onta (hik hik hik::() karena dipunuk onta memiliki cadangan air yang banyak, sehingga bisa menolong kita survive lebih lama lagi.
3. Jika kita terdampar di gurun yang ada kaktusnya, kita bisa mengambil air dari kaktus tersebut. Tapi hati-hati dengan durinya.
4. Jika kita terdampar sendirian tanpa onta dan ga ada kaktus, maka lakukan hal berikut untuk mendapatkan air.

1.buat lubang di tanah dengan bentuk kerucut. Kira-kira sedalam setengah meter atau kuranglah
2.taruh wadah di ujung galian
3.letakkan plastik lembaran di atasnya dan beri pemberat batu di atas plastik yg menutup wadah. Plastiknya jgn direnggang, tapi longgarin agar membentuk kerucut juga. Nah, tunggu bbrp saat maka uap air akan terkumpul di bawah plastik. dan kemudian jatuh mengalir ke wadah di bawahnya
4.jika air dah terkumpul...langsung bisa diminum

Berikut, ilustrasinya biar gampang bayanginnya

5. Saat malam tiba, suhu padang pasir akan sangat dingin. Maka buatlah api unggun untuk menghangatkan badan. jika tidak ada kayu-kayu kering atau benda untuk membuat api unggun, maka selimutilah diri anda dengan pasir dengan cara menimbun badan dengan pasir (kepalanya janganikut ditimbun ma pasir juga, ntar ga bisa napas lagi). Karena selain bisa menghangati badan, pasir juga menahan uap air didalam badan menguap ke udara.

HUTAN

Jika kita berencana untuk melakukan perjalanan kehutan, tentu saja kita membawa perlengkapan yang menunjang aktivitas kita tersebut. Seperti membawa kompas, alat-alat P3K, makanan darurat seperti cokelat dan makanan energi lainnya, tali, pisau, pemantik api, tenda, dan perlengkapan standar lain-lainnya. Akan tetapi, bagaimana kita akan dapat survival jika tidak dilengkapi oleh peralatan tersebut? (orang bego mana sih yang pergi kehutan ga bawa perlengkapan apa-apajelir) tapi ini just in case aja. Siapa tau rencananya cuma piknik eh malah nyasar hehehehe...

1. Jika ga ada pisau, maka carilah bebatuan yang berbentuk lonjong pipih. Asah-asah salah satu sisi batu tersebut agar tajam dengan bantuan batu lainnya. Memang sih perlu waktu yang luamayan lama. Tapi namanya juga perlu, so berusahalah. Demi bertahan.
2. Jika ingin membuat tombak (untuk berburu binatang seperti kelinci, ikan, atau burung) carilah kayu panjang yang cukup kuat, dengan 'pisau' batu buatan tadi, runcingkanlah ujung-ujung kayu tersebut. Jika misalkan kayu tersebut susah diruncingkan dengan 'pisau' batu tadi karena seratnya alot, maka gunakan pisau buatan kita tadi sebagai mata tombak. Ikat batu yang telah tajam tadi dengan serabut atau akar-akar pohon atau dari kulit kayu dengan kuat.
3. Untuk membuat api (untuk keperluan memasak, membuat tanda SOS atau untuk emnghangatkan diri) bisa di buat dengan bantuan korek api atau menggunakan bantuan kaca dengan cara memanfaatkan titik cahaya atau titik api dengan bantuan matahari. Jika ga ada korek api, bisa membuat api dengan cara menggosok-gosokkan kayu dengan kayu (rada susah) atau menggesekkan batu dengan batu dengan cepat agar tercipat percikan api. Jangan lupa kumpulkan ranting-ranting kering atau dedaunan dibawahnya. agar percikan apinya 'melompat' di atas dedaunan tersebut.
4. Tidurlah didekat api unggun, karena hewan liar umumnya takut dengan api. Jika anda kebetulan membawa garam, taburkanlah garam tersebut disekeliling anda tidur. Gunanya agar makhluk melata seperti kaki seribu atau kelabang, semut dan sejenisnya tidak menganggu anda. Garam biasanya akan membuat tubuh mereka pedih jadi mereka tidak akan melewati daerah yang sudah ditaburi garam.
5. Jika anda tidak berhasil membuat api unggun, dirikanlah shelter untuk anda tidur. Shelter adalah tempat perlindungan sementara yang dapat memberikan kenyamanan dan melindungi dari keadaan panas, dingin, hujan dan angin. Shelter dapat menggunakan alam yang ada seperti gua, lubang pohon dan celah di batu besar. Selain itu dapat dibuat dari tenda, plastik atau menggunakan bahan dari alam seperti daun-daunan atau ranting.
6. Carilah air untu bertahan hidup. Tapi tidak semua air yang bisa diminum. Syarat-syarat fisik air bersih yang layak untuk diminum adalah tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Sumber air antara lain mata air, sungai, air hujan, embun, tumbuhan (rotan, pisang, lumut, akar gantung, kantung semar), dan hasil kondensasi tumbuhan dan air galian tanah.
7. Jika tidak ada hewan yang anda temukan untuk dimakan (atau ga bisa nangkapnya), maka makanlah tumbuh-tumbuhan, seperti jamur, buah-buahan, akar tanaman, batang tanaman bahkan jika perlu, dedaunan. Mang ga enak sih, tapi daripada kelaparan dan lemes. Tapi ga semua tumbuhan itu aman untuk dimakan. Karena terkadang tanaman ada yang bersifat racun yang dapat berakibat fatal bagi yang memakannya. Berikut ciri-ciri tanaman yang tidak layak dimakan:
- Hindari tumbuhan berwarna mencolok. Biasanya ini terdapat dijenis jamur.
- Hindari tumbuhan bergetah putih, kecuali yang sudah dikenal aman dimakan
- Mencoba mencicipi sedikit atau mengoleskan ke kulit. Biasanya tumbuhan yang berbahaya akan menimbulkan efek gatal, merah dan panas pada tubuh.
- Variasikan makanan yang dimakan untuk menghindari akumulasi zat yang mungkin buruk bagi kesehatan
- Jangan memakan tumbuhan yang meragukan untuk dimakan.

Jangan lupa berdoa dan terus berusaha kirimkan sinyal SOS dalam bentuk sinyal api atau cahaya senter, bendera (dari plastik, sobekan kain, atau kumpulan dedaunan) dan lain-lain tergantung kreativitas masing-masing hehehehe...

Tips-tips diatas Mia pelajari dan praktekkan waktu bergabung dalam organisasi Palang Merah Remaja waktu di SMU dulu. Jadi masih berupa basic survival aja. Jika ada temen-temen yang lebih expert dalam hal survival, mohon di share yaaaa.... agar kita semua punya ilmu untuk survival ditempat-tempat darurat tersebut

16 komentar:

  1. Setiap mahkluk hidup memiliki tingkat kemampuan untuk bertahan yang berbeda-beda, tidak terkecuali manusia.
    Kemampuan bertahan ini mungkin bisa ditingkatkan dengan latihan atau yang sejenisnya.

    Khusus untuk manusia, mungkin bisa ditunjang lagi dengan peningkatan pengetahuan yang dimilikinya.
    Nah untuk alasan yang satu inilah saya selalu hadir disini untuk menambah pengetahuan saya dengan membaca artikel-artikel blog ini, seperti artikel yang sedang saya baca sekarang...hehehe...

    Makasih sudah berbagi tips-tips ini, gimana agar bisa bertahan hidup...

    Sukses Selalu...

    BalasHapus
  2. thanks ya..utk tipsnya..
    mudah2an saya ga pernah nyasar ke gurun pasir deh..
    mending nyasar ke mal aja..hehe

    BalasHapus
  3. Seandainya saya nyasar di gurun atau hutan, berkat info dari Mia, sekarang sudah punya tambahan ilmu untuk bertahan hidup...

    BalasHapus
  4. Aku setuju tuh Sobat "Kesuksesan Hidup", kita manusia sudah diciptakan sedemikian rupa oleh Tuhan melebihi ciptaannya yg lain, selain mempunyai kemampuan untuk bertahan hidup namun jg punya banyak akal dalam menghadapi sesuatu [namun belum tentu sempurna lho] makanya manusia sering/disebut juga makhluk sosial, nah info Sobat Miaw (kucing tengil) di atas sangat membantu kita semua, siapa tahu kita terdampar disana? atau dengan perubahan iklim yg ga jelas skrg, siapa tahu Indonesia bakalan banyak gurunnya? he..he... gapapa koq, kan ada tips2nya di atas....


    Thanks ya Non......

    BalasHapus
  5. Gurun Pasiiir...? pernah kesana tuh, cuma dalam mimpii... he he he
    Hutaaann...? pernah juga seh, waktu camping dulu...

    Makasih banget neh Noon tips2 nya, dah mo berbagi. Mudah2an ga nyasar ke gurun pasir & hutan.

    BalasHapus
  6. kalo di gurun, mungkin saya gak pernah *gurun disini dimana, lah saya harus ke luar negeri* :D

    nah kalo di hutan saya pernah, tidak tersesat sih, cuma kehabisan bekal..
    gak ada apa2, akhirnya make cara penyaringan, dari pasir, trus kain, daun, batu, yang disaring adalah air seni.. gokil.. :))

    btw nice info mia.. :D

    BalasHapus
  7. hmm...jadi pengen kembali ke alam...spertinya penuh tantangan dan asyik...

    BalasHapus
  8. tips yang bagus..dulu sya jua pernah mencobanya ^^
    koko james

    BalasHapus
  9. mantab artikelnya...thanks sgt membantu..walau sdikit purba gpp..hahai ...

    BalasHapus
  10. ya elah.... sampek mumet sayah nyari tempat komentnya.... harus muter muter dulu... malah ketemu si tora... jadi ya kencan dulu deh sama si tora.... sampe hampir lupa kalo mau koment.... setelah muter muter akhirnya ketemu juga deh tempat komentnyah.... heheheh...

    BalasHapus
  11. jadi inget waktu kemping jaman SMP dulu sy suka kemping sama anak2 yang dah SMU, jadi paling kecil dah
    Waktu makanan abis semua pada bingung kwkw, untung aja sy punya akal yang sedikit culas dengan ngumpetin mie instant di tas & ga dikeluarin sebelum makanan abis, jadi bisa makan lagi hahaha

    BalasHapus
  12. happy birth day,,za.....
    moga sukses selalu,,
    mampir sob,n klik iklan ads nya za,,,,law udh tinggalkan komentr ntr pasti q kan dtng tuk membalasnya,krn emng itu kegiatan blogger sya.

    BalasHapus
  13. Apa yang jadi teori dalam hidup terkadang saat kita di hadapkan pada posisi sesungguhnya tak akan mampu berpikir normal.tapi gga ada salahnya tips ini sbg bahan evaluasi dan pemikiran kita karena kita tau musibah itu tak pernah kita tau kapan datangnya.

    BalasHapus
  14. Haduuuu Miaaaaa, jangan sampe deeehhh kayak gituuuu.... hehehe, tapi kalo bicara pengalaman, Shin-kun pernah 'ilang' di hutan dulu kurang lebih 2 hari, tapi Alhamdulillah, persediaan makanan dan perlengkapan Shin-kun cukup untuk bertahan sampe ditemuin penduduk desa. Waktu itu Shin-kun ikut mapala, pendakian ke gunung Merapi, Jateng...

    BalasHapus
  15. Hello all,

    We would like to invite you to promote your blog on our blogosphere. Totally free for everyone!

    Click on the 'Tutorial' button if you're not sure how to use it.

    Join now: Connecting Bloggers

    Happy Blogging!

    BalasHapus

Mohon berbahasa yang sopan (boleh melawak asal sopan)dan tidak melenceng dari postingan atau memuat iklan. Komentar yang dianggap ga pantas akan di hapus oleh admin Tora^^

Thanks