Sabtu, 12 Desember 2009

Waduh... Susu Sapi Tidak Bagus Untuk Manusia???


OMG... Oh My Gackt... Aku terkejut *lebay mode on* ternyata mengkonsumsi susu sapi tidak baik untuk manusia!?!?!

Inilah sebuah informasi yang mia temukan ketika bermain ke keepfight.wordpress.com. Seorang dokter ahli usus terkemuka di dunia, Prof. Hiromi Mashiba, dokter Jepang kelahiran Amerika yang telah berhasil mengoperasi polip dan tumor usus tanpa membedah perut pasiennya. Dan hal ini adalah hal yang pertama dilakukan dunia kedokteran. Dokter yang menjabat sebagai guru besar kedokteran Fakultas Kedokteran Albert Einstein di Amerika Serikat itu, menjelaskan di dalam bukunya akibat buruk yang diakibatkan oleh susu. Dan yang lebih mengejutkan, penyataannya itu seakan melawan arus terhadap opini publik dan opini dari ahli kesehatan klinis yang sudah terbentuk dan tertanam selama bertahun-tahun lamanya.

a. Susu Sapi Berakibat Buruk Bagi Usus.

Menurutnya, tidak ada makhluk di dunia ini yang ketika sudah dewasa masih minum susu -kecuali manusia. Lihatlah sapi, kambing, kerbau, atau apa pun: begitu sudah tidak anak-anak lagi tidak akan minum susu. Mengapa manusia seperti menyalahi perilaku yang alami seperti itu? “Itu gara-gara pabrik susu yang terus mengiklankan produknya,” ujar Prof Dr Hiromi Shinya, penulis buku yang sangat laris: The Miracle of Enzyme (Keajaiban Enzim) yang sudah terbit dalam bahasa Indonesia dengan judul yang sama.

Apalagi seorang ibu yang malas memberikan ASI kepada anaknya dan menggantinya dengan susu sapi, hal itu akan mengakibatkan dampak buruk kepada anak tersebut. Padahal, katanya, susu sapi adalah makanan/minuman paling buruk untuk manusia. Manusia seharusnya hanya minum susu manusia. Sebagaimana anak sapi yang juga hanya minum susu sapi. Mana ada anak sapi minum susu manusia, katanya.

Dia sudah memeriksa keadaan usus bagian dalam lebih dari 300.000 manusia Amerika dan Jepang karena ia sering praktek di dua negara tersebut. Ternyata kesehatan usus diakibatkan oleh kebiasaan makan/minum yang tidak sehat, salah satunya adalah mengkonsumsi susu dan daging.

Dia melihat betapa mengerikannya usus orang yang biasa makan makanan/minuman yang “jelek”: benjol-benjol, luka-luka, bisul-bisul, bercak-bercak hitam, dan menyempit di sana-sini seperti diikat dengan karet gelang. Jelek di situ berarti tidak memenuhi syarat yang diinginkan usus. Sedangkan usus orang yang makanannya sehat/baik, digambarkannya sangat bagus, bintik-bintik rata, kemerahan, dan segar.

Karena tugas usus adalah menyerap makanan, tugas itu tidak bisa dia lakukan kalau makanan yang masuk tidak memenuhi syarat si usus. Bukan saja ususnya kecapean, juga sari makanan yang diserap pun tidak banyak. Akibatnya, pertumbuhan sel-sel tubuh kurang baik, daya tahan tubuh sangat jelek, sel radikal bebas bermunculan, penyakit timbul, dan kulit cepat menua. Bahkan, makanan yang tidak berserat seperti daging, bisa menyisakan kotoran yang menempel di dinding usus: menjadi tinja stagnan yang kemudian membusuk dan menimbulkan penyakit lagi.

Karena itu, Prof Hiromi tidak merekomendasikan daging sebagai makanan. Dia hanya menganjurkan makan daging itu cukup 15 persen dari seluruh makanan yang masuk ke perut dan tidak mengkonsumsi susu secara berlebihan atau sering.

b. Susu Bisa menyebabkan Ostoeporosis

Inilah berita yang paling menakutkan bagi manula yang biasa menggantungkan kebutuhan kalsiumnya pada produk susu kalsium dan juga tentunya bagi produsen susu yang menggembar gemborkan iklan susu kalsium yang katanya bisa mencegah osteoporosis.

Mengapa susu paling jelek untuk manusia? Bahkan, katanya, bisa menjadi penyebab osteoporosis?

Jawabnya: karena susu itu benda cair sehingga ketika masuk mulut langsung mengalir ke kerongkongan. Tidak sempat berinteraksi dengan enzim yang diproduksi mulut kita. Akibat tidak bercampur enzim, tugas usus semakin berat. Begitu sampai di usus, susu tersebut langsung menggumpal dan sulit sekali dicerna. Untuk bisa mencernanya, tubuh terpaksa mengeluarkan cadangan “enzim induk” yang seharusnya lebih baik dihemat. Enzim induk itu mestinya untuk pertumbuhan tubuh, termasuk pertumbuhan tulang. Namun, karena enzim induk terlalu banyak dipakai untuk membantu mencerna susu, peminum susu akan lebih mudah terkena osteoporosis.

Menurut Shinya, kadar kalsium dalam darah manusia biasanya terpatok pada 9-10 mg. ”Namun, saat minum susu, konsentrasi kalsium dalam darah Anda tiba-tiba meningkat. Walaupun sepintas lalu hal ini mungkin terlihat seperti banyak kalsium telah terserap, peningkatan jumlah kalsium dalam darah ini memiliki sisi buruk. Ketika konsentrasi kalsium dalam darah tiba-tiba meningkat, tubuh berusaha untuk mengembalikan keadaan abnormal ini menjadi normal kembali dengan membuang kalsium dari ginjal melalui urine.”

Ia menambahkan, ”Jika Anda mencoba minum susu dengan harapan mendapatkan kalsium, hasilnya sungguh ironis, yaitu menurunnya jumlah kalsium dalam tubuh Anda secara keseluruhan. Dari empat negara susu besar—Amerika, Swedia, Denmark, dan Finlandia—yang banyak sekali mengonsumsi susu setiap hari, ditemukan banyak kasus retak tulang panggul dan osteoporosis.”

Tapi jangan takut, tidak sepenuhnya mengkonsumsi susu itu buruk. Bagaimanapun, susu mengandung gizi tertentu. Tetapi susu harusnya di minum akan tetapi dalam porsi yang tepat, yaitu tidak terlalu sering meminumnya. Hal inilah yang di amini oleh pakar gizi klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof Dr Waloejo Soerjodibroto, ketika dihubungi menyatakan bahwa pendapat tersebut masuk akal. Waloejo mengaku belum membaca buku Shinya, tetapi ia belum yakin bahwa kadar kalsium yang berlebih akibat asupan minum susu justru akan mendorong pembuangan kalsium dari ginjal melalui urine, termasuk kalsium dari massa tulang.

”Betapapun susu adalah sumber protein sehingga dalam konteks yang benar, susu tetap berguna untuk tubuh,” katanya.

Tips agar usus tetap sehat:
1. Pilihlah makanan yang banyak serat, seperti sayur, biji-bijian dan buah-buahan, dan untuk melengkapi gizi makanlah daging tapi hanya 15% dari porsi makanan anda.

2. Susu boleh di konsumsi asal jangan terlalu sering atau setiap hari.

3. Kunyahlah makanan sebanyak 30x, atau makanan yang yang keras 70x. Hal ini bukan saja bisa lebih lembut, yang lebih penting agar di mulut makanan bisa bercampur dengan enzim secara sempurna. Sehingga usus tidak perlu mengeluarkan tenaga ekstra mencernanya.

4. Demikian juga kebiasaan minum setelah makan bukanlah kebiasaan yang baik. Minum itu, sebaiknya setengah jam sebelum makan. Agar air sudah sempat diserap usus lebih dulu.

5. Dia juga menganjurkan agar setelah makan sebaiknya jangan tidur sebelum empat atau lima jam kemudian. Tidur itu, tulisnya, harus dalam keadaan perut kosong. Kalau semua teorinya diterapkan, orang bukan saja lebih sehat, tapi juga panjang umur, awet muda, dan tidak akan gembrot. (hayooooo.... ada yang merasa tersindir ga hihihihi)

6. Bahkan, kalau bisa ditambah dengan cara selalu makan makanan segar. Akan tetapi, makanan segar itu bukan berarti yang masih terlihat segar, hijau dan mentah. Tapi yg perlu diperhatikan adalah berapa lama makanan tersebut terkontaminasi dengan udara. Semua makanan (mentah maupun yang sudah dimasak) yang sudah lama terkena udara akan mengalami oksidasi.

7. Hindari makanan yang digoreng dengan minyak. Minyaknya sendiri sudah persoalan, apalagi kalau minyak itu sudah teroksidasi. Karena itu, kalau makan makanan yang digoreng saja sudah kurang baik, akan lebih parah kalau makanan itu sudah lama dibiarkan di udara terbuka. Minyak yang oksidasi, katanya, sangat bahaya bagi usus. Maksudnya, mengolah makanan seperti itu memerlukan enzim yang banyak. Jika memang menyukai makanan bergoreng, gorenglah dengan minyak yang sehat dan jgn membiarkannya terlalu lama dibiarkan di udara terbuka.

8. Jangan terlalu banyak makan makanan yang berprotein. Protein yang melebihi keperluan tubuh ternyata tidak bisa disimpan. Protein itu harus dibuang. Membuangnya pun memerlukan kekuatan yang ujung-ujungnya juga berasal dari lumbung enzim.

9. Bagi yang ingin mencegah ostoeporosis, baiknya mengkonsumsi ikan sesering mungkin daripada susu kalsium. Ikan-ikan kecil dan rumput laut, yang selama berabad-abad dimakan oleh bangsa Jepang, ternyata mengandung kalsium yang tidak terlalu cepat diserap (slow release) yang justru dapat meningkatkan jumlah kalsium dalam darah. Salah satu upaya pencegahannya adalah dengan memaksimalkan mengonsumsi kalsium ketika usia 20-30 tahun

Yang paling mendasar dari teorinya adalah: setiap tubuh manusia sudah diberi “modal” oleh alam bernama enzim-induk dalam jumlah tertentu yang tersimpan di dalam “lumbung enzim-induk”. Enzim-induk ini setiap hari dikeluarkan dari “lumbung”-nya untuk diubah menjadi berbagai macam enzim sesuai keperluan hari itu. Semakin jelek kualitas makanan yang masuk ke perut, semakin boros menguras lumbung enzim-induk. Mati, menurut dia, adalah habisnya enzim di lumbung masing-masing.

Terhadap pasiennya, Prof Hiromi juga menerapkan “pengobatan” seperti itu. Pasien-pasien penyakit usus, termasuk kanker usus, banyak dia selesaikan dengan “pengobatan” alamiah tersebut. Pasiennya yang sudah gawat dia minta mengikuti cara hidup sehat seperti itu dan hasilnya sangat memuaskan. Dokter, katanya, banyak melihat pasien hanya dari satu sisi di bidang sakitnya itu. Jarang dokter yang mau melihatnya melalui sistem tubuh secara keseluruhan. Dokter jantung hanya fokus ke jantung. Padahal, penyebab pokoknya bisa jadi justru di usus. Demikian juga dokter-dokter spesialis lain. Pendidikan dokter spesialislah yang menghancurkan ilmu kedokteran yang sesungguhnya.

Prof Hiromi sendiri secara konsekuen menjalani prinsip hidup seperti itu dengan sungguh-sungguh. Hasilnya, umurnya sudah 70 tahun, tapi belum pernah sakit. Penampilannya seperti 15 tahun lebih muda. Tentu sesekali dia juga makan makanan yang di luar itu. Sebab, sesekali saja tidak apa-apa. Menurunnya kualitas usus terjadi karena makanan “jelek” itu masuk ke dalamnya secara terus-menerus atau terlalu sering. Yang menggembirakan dari buku Prof Hiromi ini adalah: orang itu harus makan makanan yang enak. Dengan makan enak, hatinya senang. Kalau hatinya sudah senang dan pikirannya gembira, terjadilah mekanisme dalam tubuh yang bisa membuat enzim-induk bertambah. Tetapi jangan terlalu sering mengkonsumsi makanan yang tidak sehat agar tidak menumpuk di usus dan membuat stress usus.

34 komentar:

  1. sebenernya sih nggak papa, tapi hanya boleh sampe 10 tahun deh... kalo nggak kita malah jadi sakit2an dan giginya ancur... gitu katanya.... hehehee

    BalasHapus
  2. kalo saya mas jujur aja lebih suka susu manusia... hihihihihihi.. mampir non.... jangan lupa ajak tora yah... :P

    BalasHapus
  3. wah...ternyata susu tidak baik juga ya untuk kesehatan...
    wah dapat pengetahuan baru nih saya....thanks ya

    BalasHapus
  4. ehmm yang paling bahaya adalah minum susu kucing bisa di tempelengin bolak-balik ke bulan....wkwkwkwkwkw

    BalasHapus
  5. wah yang bener nih mia ??
    inikan penelitian dari satu dokter aj.... g ad ceritanya susu tidak bagus, banyak deh orang yang mengkonsumsi susu bertahun-tahun dan dia sehat-sehat aj...

    mungkin alasannya bukan dari susu sapinya, tetapi dari makanan yang dimakan si sapi (menurut manga yang kubaca 90% makanan mengandung pestisida... XD)

    OMG...oh my Gackt.....kalo bener begini jadi tkut... keknya hampir semua makanan ga bener...

    BalasHapus
  6. alowwww miaw.......tulisanya panjang amattttttt....wduh........dari kecil sampe sekarang aq pengemar susu sapi segar lho....makane sekarang bisa jadi programer hehehehehe (narsis)

    BalasHapus
  7. sebenernya sii gpp tau... cuma ko' jd ketar ketir juga iia dibuatnya... hhhhh....

    BalasHapus
  8. waduh baru tau susu kaya gitu, tapi kalo suruh ngunyah sampe 30x cape banget kayanya wkwkwkw

    BalasHapus
  9. Ah masa sih Miaw...

    kalau susu sapi bisa kayak gtu, kenapa masih diperbolehkan..??

    btw... kalau susu Ibu lebih bagus,, aku sudah gak boleh lagi minta susu itu,, bisa di GapLook..!

    Eh..eh.. eh.. kalau susu kambing gmn..?? aku sudah pernah coba lho... susu kuda liar juga,,

    BalasHapus
  10. Eh.. aku bilangin yah..

    kamu siap2 saja nanti di demo dan dituntut sama pak sapi dan bu sapi...

    khehehhee

    BalasHapus
  11. Menarik banget nih infonya... tp aku ngantuk banget..jadi tulisannya melompat2.. besok aja deh mampir lagi..
    Tp yg jelas aku ga begitu suka susu.. apalagi susu mentah yg fresh barusan diperas, aku ga suka banget...huueekkk..

    BalasHapus
  12. waduh...ntar pada minum susu apa donk??

    BalasHapus
  13. Mungkin da kodrat alam bahwa manusia ntu emang diciptain g bisa lepas dari susu....Dilihat dari insting-nya manusia adalah makhluk paling demen n doyan ma susu....dari Bayi aja kalo nangis, cara ampuh n mantap tuk nenangin si bayi dengan Jurus "Keajaiban Susu"...setelah da mulai beranjak gedhe soalah sang anak dijauhkan ma kodratnya...oleh karena tu dibutuhkan susus subtitusi (pengganti)....akhirnya terpilih dech susu sapi sbg top subtitusion for human milk...(hahaa g nyambung)

    BalasHapus
  14. emang yg paling bagus tu susu ibu.... tp klo da umur gini susu siapa ya yg pling bagus????



    Ditunggu Comment baliknya ya!!!
    Regards : PingugOblOg

    BalasHapus
  15. waduh,,aku udah kelanjur banyak minum susu sapi nih
    gmn donkkk???

    BalasHapus
  16. All>>>aduhhhh baca baik2 dunk, kan ada di pernyataan tambahannya, ga apa2 kok mengkonsumsi susu sapi,asal jgn tiap hari atau keseringan, apalagi 2x sehari. Makanya jgn panik duluan, ga baca ampe habis sih hihihihihi

    BalasHapus
  17. betul, aku dah tau itu, mending makan sumsum tulang sapinya saja lebih sehat...

    BalasHapus
  18. wah gw suka minum susu sapi nih ! masak g bagus hahahahaha g bagus kalau dah dicampur potash kali hehehe

    BalasHapus
  19. kalo saya lebih suka ASI, hihihiiiiii

    BalasHapus
  20. memang akan menjadi panyakit kalau dikonsumsi secara berlebihan, thanx infonya ya sudah mengingatkan semuanya

    BalasHapus
  21. hahah... peRnah baca mia..^^ thanks foR reminding it...^^

    BalasHapus
  22. Hwah, yang bener neh Mia?, hmmmm, Shin-kun gak terlalu suka susu siy, tapi kalo susu yang 'itu' ya pasti Shin-kun demen, ihihi *digaplok Mia* pisss...

    Btw, Mia mau minta tolong apa?, Shin-kun biasanya onlen di office hour, ya malem juga sering siy, cuma kalo malem jamnya gak tentu... :)

    BalasHapus
  23. la iya lah..masa sih netek ama sapi.....

    BalasHapus
  24. kalo di Indonesia sekarang susah cari susu yg murni...udah dicampur2...kalo mau murni ya langsung ke peternakannya....

    BalasHapus
  25. tapi kalo kucing kan demen banget ama susu y?
    tw instingq aj yg slh trhdap kucing 'jadi2an' ini... =))

    BalasHapus
  26. trs mimik susu apa dong???susu ibu ya yg paling bagus, lha kl udah se gede ini mosok iyo mimik ASI...

    BalasHapus
  27. untunglah saya gak terlalu suka minum susu.. saya lebih suka pembungkusnya... huahahaha *kabur*

    BalasHapus
  28. Wih..serem ya kalo begitu. Emang manusia kadang gak tahu diri udah tua masih nyusu. Udah gitu susu binatang lagi yang diserobot. Bayangkan nasib anak-anak binatang tersebut, menyedihkan.
    Eniwei berarti mending mengkonsumsi kalsium dari tablet ya.

    BalasHapus
  29. Wah, ternyata minum susu sapi ngga boleh asal lagi ya, harus sesuai dosis supaya ngga malah jadi penyakit...
    Kebetulan saya ngga suka susu sapi, lebih suka susu kedelai...

    BalasHapus
  30. saya biasa minum susu kucing, meaooowwwwwwwww

    BalasHapus
  31. serem juga ya
    tapi emang sih makanan apapun juga kalo di makan terus menerus bisa jadi racun

    BalasHapus

Mohon berbahasa yang sopan (boleh melawak asal sopan)dan tidak melenceng dari postingan atau memuat iklan. Komentar yang dianggap ga pantas akan di hapus oleh admin Tora^^

Thanks