Film serial televise yang fenomenal ini tealah mendapat tempat tertentu di hati para penggemarnya (termasuk mia^.^) sekali mengikuti kisah film ini, kita seakan terhipnotis oleh kedalaman kisah film ini dan kecerdasan sang penulis yang merangkai alur ceritanya sehingga para penontonpun ikut terhanyut dalam intrik setiap tokoh dalam film ini. Sehingga kitapun menajdi addictive dan tidak sabar untuk mengikuti film ini seri demi seri.
Sekilas, film ini mirip dengan X-man, salah satu film favorit mia juga fufufufu. Yaitu adanya sekellompok manusia yang memiliki ‘gift’ atau keunikan atau kelebihan dari manusia lainnya. Hal ini karena mutasi DNA manusia yang menjadi lebih kompleks ke tingkat evolusi yang lebih tinggi dibandingkan dengan manusia lainnya sehingga terciptalah manusia yang berkekuatan super (mau dunk). Tapi, dalam film Heroes ini, kisah para manusia suuper ini dibuat lebih ke ‘real’, ga cuma sekedar fantasy aja. Misalnya di X-men, para tokoh memiliki kekuatan khusus ini (mutant) mempunyai kostum yang khusus atau tergabung dengan sebuah kelompok organisasi yang terorganisir (seperti sekolah khusus untuk anak berbakat yang didirkan oleh Professor Xavier atau professor X, atau organisasi yang didirikan oleh Magneto dan beberapa organisasi mutant lainnya). Sedangkan di Heroes ini, para tokohnya tampil layaknya manusia biasa dan dengan pekerjaan yang biasa juga (meski ada yang dididik menjadi Agent pemburu manusia special lainnya seperti perusahaan yang didirikan oleh keluarga Petrelli dan teman-temannya). Seperti Hiro Nakamura, yang awalnya adalah seorang yang maniak komik manga yang bekerja disebuah perusahaan di Jepang, Peter Petrelli yang bekerja sebagai perawat laki-laki, Nathan Petrelli yang bekerja sebagai senator, Nicky yang bekerja sebagai ‘penghibur’ online, Claire seorang cheerleader di SMU-nya, Sylar/Gabriel yang bekerja sebagai tukang perbaiki jam, dan lain-lainnya. Semuanya mempunyai kehidupan yang normal sampai terjadinya konflik yang akan menghancurkan dunia sehingga para tokoh berpacu dengan caranya sendiri menyelamatkan dunia (dan kebanyakan malah tindakan merekalah yang mengakibatkan hancurnya dunia).
Di seri Heroes ini, tidak hanya memberikan kita aksi yang superheroes alias adegan berantem dan action saja, tapi disini juga menampilkan kekuatan cerita psikolog yang dalam dan keren banget. Sehingga dalam tokoh ini, yang semulanya mungkin kita dengan entengnya bisa menilai mana tokoh yang baik dan mana tokoh yang benar (mana yang hero nya mana yang villainnya) tapi setelah kita ikuti seri ini lebih lanjut, otak kita akan ‘dicuci’ lagi untuk mengubah kembali penilaian kita terhadap tokoh-tokoh tersebut
Permainan psikologi ini mengantarkan kita bahwa semua tokoh ini berada di gray area alias area yang abu-abu. Ga jelas siapakah yang bisa dikatakan hero atau mana yang bisa dikatan sebagai Villain. Bener-bener perjalanan cerita yang membutuhkan pemahaman atas karakter yang dalam dan rumit (Salut buat yang nulis seri ini….) tapi saking rumitnya, kadang-kadang kita suka jadi yang kecewa ma tokoh yang kita anggap heroes pada awalnya dan malah menjadi simpati ma tokoh yang dianggap Villain yang kita benci pada awalnya. Benar-benar keren deh,,,permaianan psikologinya dan penyusunan alurnya^^
Saat ini, film Heroes yang beredar di Indonesia udah nyampe season 3. kalo masih belom ada yang nonton, tonton deh. Dijamin seru banget dan membuat kita menjadi addict ma seri ini^^. Bagi yang berlangganan tivi kabel, seri ini dapat dinikamti kelanjutannya (season 4) di jaringan TV Star World. Dan sebagai informasi lagi nih…soundtrack film Heroes di season 2 dan 3 ternyata memakai lagunya Nidji looooh^^
Lagunya. Single Heaven yang dipake di heroes season 2 dan Shadow di Heroes season 3. hebat,,,keren Nidji.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon berbahasa yang sopan (boleh melawak asal sopan)dan tidak melenceng dari postingan atau memuat iklan. Komentar yang dianggap ga pantas akan di hapus oleh admin Tora^^
Thanks