Minggu, 11 Januari 2009

Israel dan Hamas Tolak Resolusi PBB

PBB bagaikan macan ompong kehilangan taring!!!

Resolusi gencatan senjata yang dikeluarkan pada hari kamis 8 Januari 2009 kemaren, di setujui oleh 14 dari 15 anggota DK PBB di tolak mentah-mentah baik oleh pihak Israel maupun oleh Hamas. Amerika merupakan salah satu 5 dari DK Tetap PBB yang mempunyai hak veto, memilih jalan damai, yaitu abstain. Dengan alasan, pihak Amerika ingin melihat terlebih hasil perdamaian yang digagas Presiden Mesir, Husni Mubarak, yang mempertemukan wakil Israel dan Palestina di Kairo. Israel telah dikritik habis oleh badan-badan PBB, Palang Merah, dan kelompok pemberi bantuan lainnya.

isi dari resolusi dari PBB itu yang mia ketahui sbb:

1. Tentang pembukaan blokade perbatasan untuk memudahkan bantuan kemanusiaan masuk dan penyaluran bantuan tak terintangi di wilayah itu..
2. Memerintahkan penarikan mundur pasukan Israel dari Gaza

Melalui Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert mengungkapkan mengenai alasan kenapa Israel menolak Resolusi dari PBB itu. Alasannya, Israel tidak menghormati teror yang dilakukan organisasi Palestina dan keberatan adanya campur tangan pihak dari luar, dalam hal ini, apa yang dilakukan AS dan negara Eropa tidak ada konsekwensinya bagi mereka. Oleh karena itu Tentara Pertahanan Israel (IDF) akan melanjutkan aksinya untuk melindungi warga Israel. Selain itu Menteri Dalam Negeri Israel Meir Sheetrit mengkritik langkah Amerika Serikat yang tidak melakukan veto saat PBB mengeluarkan resolusi 1860 soal konflik Gaza.

(sumber: http://international.okezone.com/index.php/ReadStory/2009/01/10/18/181284/israel-kecewa-as-tak-veto-resolusi-pbb) "Sudah ada janji bahwa Amerika akan menggunakan veto mereka, namun mereka tidak menepati janji itu. Rupanya ini tekanan dari negara-negara Arab, " ujar Sheetrit kepada stasiun televisi Israel dan dikutip Press TV. *hayooo... Amerika, keringat dingin deh lo. Kena batunya, ditekan sama israel ma negara Arab...*

Dilain pihak, Raafat Morra, juru bicara Hamas menyatakan mereka telah mempertimbangkan resolusi PBB itu tapi berkeberatan dan menolaknya. Alasan penolakaan mereka adalah resolusi ini tidak cocok dan tidak mewakili aspirasi kepentingan terbaik warga Palestina karena karena mereka tidak diajak berkonsultasi. Sebaliknya, Hamas menganggap gencatan senjata usulan Mesir lebih layak diperhatikan. Mereka pun mengirim tiga pemimpinnya ke Kairo untuk berunding mengenai usulan gencatan senjata itu. Ketiganya adalah pemimpin politik Jamal Abu Hashem, Ketua Parlemen Salah al-Bardaweel, dan pejabat lain Hamas, Ayman Taha.

Sungguh reaksi penolakan yang ironis sekali yang di dapat oleh PBB, bukan hanya di abaikan, tetapi seolah ‘menyindir’ gencatan senjata yang di tawarkan oleh PBB malah peperangan pada kedua belah pihak semakin meningkat. Serangan udara di Gaza, yang disebut layanan darurat Palestina telah menewaskan 12 warga sipil, dan membuat total korban jiwa mencapai hampir 800 orang. Sementara itu, Hamas dan sekutunya menembakkan lebih dari 15 roket ke arah selatan Israel dan melukai satu orang. Setidaknya ada empat roket Grad menghujam Beersheva, 40 km dari Gaza.

Tetapi… Demo… But… there is still a little hope to realizes peace in Palestine once again. Masih ada sedikit angin  segar yang bernama harapan untuk mewujudkan perdamaian di tanah Palestina (let’s pray for that). Antara lainnya, adalah saat pertemuan yang di adakan di kairo. Mesir menggelar pertemuan khusus secara terpisah dengan Israel dan Hamas hari Kamis di Kairo. Agenda tunggalnya adalah membahas usulan penghentian perang yang dirancang presiden Mesir Hosni Mobarak bersama Prancis.

Dan pernyataan keras dari Obama yang akan di lantik pada tanggal 20 Januari nanti dan Obama akan meninjau mengenai serbuan Israel ke Palestina, dan akan mengadakan langkah lebih lanjut setelah pelantikannya.. Pernyataan dari Obama itu tidak di pandang sebelah mata oleh Israel, terbukti setelah mereka mendapat peringatan itu, para pemimpin Israel segera mengadakan pertemuan.

Pemberitahuan datang dari Gedung Putih, mengatakan segala kebijakan akan dirubah setelah pelantikan Obama pada 20 Januari, dimana pemerintahan Amerika akan lebih aktif mendorong hubungan diplomatik Arab-Israel. Obama mengatakan Amerika sangat geram atas kekerasan yang terjadi terhadap warga sipil Palestina, yang itu berarti Israel akan mendapat kesulitan dalam menutup jalan menuju Jalur Gaza.

PBB benar-benar bagaiakan anjing menggonggong, khafilah tetap berlalu… PBB bertindak, perang tetap berlanjut… PBB mendapatkan kekecewaan yang besar atas penolakan ini. Jangankan PBB, Mia juga kaget atas penolakan kedua belah pihak atas resolusi PBB tersebut. Benar-benar terlihat bahwa kewibawaan PBB semakin memudar, tidak begitu lagi mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi dan menekan negara yang melanggar perdamaian dunia agar mematuhi aturan dan melaksanakan resolusi yang di buat oleh 15 anggota DK PBB yang merupakan perwakilan keamanan dunia. Apakah PBB ini nantinya akan berakhir seperti nasib LBB dahulu? Jika kinerja dan keseriusan PBB terhadap menanggapi ancaman perdamaian dunia masih slow-slow down aja, baru mengeluarkan resolusi setelah lebih dari 14 hari terjadi perang yang telah memakan korban jiwa begitu banyak dari pihak rakyat sipil, bahkan mengakibatkan kematian beberapa sukarelawan kemanusiaan dan pers. Padahal rakyat sipil, ICRC atau pihak memberikan bantuan kemanusiaan dan pers adalah termasuk actor yang di lindungi oleh hukum internasional di saat keadaan perang. (nunggu ICRC dan OI lainnya menekan PBB dahulu baru deh bertindak tuh PBB ckckckck). Huh, Israel udah bisa di katakan sebagai penjahat perang tuh, membunuh dengan sengaja pihak-pihak yang di lindungi oleh hukum internasional. Pelanggaran terhadap hukum perang dengan sengaja tuh namanya, kok ga di seret pemerintahnya ke MA internasional gitu ya???

Semoga saja, sedikit angin segar itu bisa mewujudkan harapan perdamaian di Palestina. Buat PBB…selamat berjuang tuk dapetin kharisma di dunia internasional lagi deh… Biar ga di cuekin dan di tolak kayak gini lagi, trus bengong deh…Uhm.

1 komentar:

  1. OK Kita tunggu Gebrakan Presiden Barrack Hosein Obama setelah terpilih nanti....We'll Be Waiting

    BalasHapus

Mohon berbahasa yang sopan (boleh melawak asal sopan)dan tidak melenceng dari postingan atau memuat iklan. Komentar yang dianggap ga pantas akan di hapus oleh admin Tora^^

Thanks