Minggu, 11 April 2010

Hati-hati!!! Beredarnya Daging Ayam Pewarna Tekstil

Lagi-lagi ayam menjadi sasaran bagi oknum-oknum pedagang yang tak bertanggungjawab demi meraup keuntungan pribadi. Mereka menggunakan segala daya dan tipuan walaupun hal itu membawa penyakit yang berbahaya bagi yang mengkonsumsinya. Kenapa mesti ayam? karena ayam adalah salah satu daging yang memiliki nilai kandungan gizi yang sangat bermanfaat bagi tubuh.

Dianalisa dari nilai gizinya, setiap 100 gram daging ayam mengandung 74 persen air, 22 persen protein, 13 miligram zat kalzium, 190 miligram zat fosfor dan 1,5 miligram zat besi. Daging ayam mengandung vitamin A yang kaya, lebih-lebih ayam kecil. Selain itu, daging ayam juga mengandung vitamin C dan E. Daging ayam selain rendah kadar lemaknya, lemaknya juga termasuk asam lemak tidak jenuh, ini merupakan makanan protein yang paling ideal bagi anak kecil, orang setengah baya dan orang lanjut usia, penderita penyakit pembuluh darah jantung dan orang yang lemah pasca sakit.

Selain itu, daging ayam sangat lezat untuk diolah dalam berbagai jenis makanan. Sehingga permintaan pasar terhadap ayam tak pernah berhenti bahkan terus melonjak. Bisa dibilang, daging ayam adalah daging favorit untuk disantap keluarga.

Oleh karena itu, para pedagang yang culas memanfaatkan permintaan pasar atas kebutuhan daging ayam ini untuk meningkatkan pendapatan mereka tetapi dengan cara yang licik dan dapat merugikan para konsumen.

Tentu kita sudah sering mendengar ayam gelonggongan dan ayam berformalin (Untuk mengetahui lebih lanjut, mia pernah membahasnya di artikel makanan yang berbahaya dan serta tips and trick cara memilih makanan palsu dan asli.) Sekarang, ada lagi modus yang baru ditemukan oleh petugas peternakan di sejumlah pasar-pasar tradisional khususnya di Banyuwangi. Yaitu ayam yang diberi zat pewarna tekstil.

Ayam yang diberi pewarna ini, tidak hanya untuk ayam bangkai (ayam yang sudah tidak segar lagi) tetapi zat pewarna ini juga diberikan kepada ayam yang masih baru. Alasannya, agar penampilan si ayam terlihat lebih 'cantik' dan fresh sehingga para pembeli lebih berminat untuk membelinya.

Ayam yang diberi pewarna ini bewarna kuning yang menggoda. Pewarna ini biasanya adalah pewarna Rhodamin B (pewarna merah) dan Methanyl Yellow (pewarna kuning) termasuk dalam zat warna yang dinyatakan sebagai bahan berbahaya. Penggunaan Rhodamin B secara umum adalah sebagai pewarna tambahan pada obat-obatan, kosmetik, pewarna kain/tekstil, pembersih mulut, sabun dan anti pembekuan. Methanyl Yellow digunakan sebagai indikator dalam larutan, obat-obatan pemakaian luar. Rhodamin B dan Methanyl Yellow banyak ditemukan pada sirup, mie, kerupuk, agar-agar, jeli, kue basah, manisan buah-buahan, kerang, makanan jajanan lain dan ayam (baik daging, usus/jeroan/hati/ceker ayam dll)

Ironisnya, zat pewarna ini tidak akan hilang begitu saja walau anda sudah mencucinya bersih-bersih dan memasaknya dengan panas yang cukup tinggi. zat pewarna ini tetap mengendap dalam makanan dan lalu mengendap di dalam tubuh anda yang akhirnya menyebabkan penyakit yang cukup berbahaya.

Efek negatif : Kejang-kejang, menampakan indikasi keracunan makanan, dapat melukai mata, merusak hati, tumor hati, karsinogenik dan kanker.

Tips memilih ayam yang bebas zat pewarna cukup mudah.
daging asli tanpa pewarnaan
1. Jangan anda tertarik membeli ayam mentah yang berwarna kuning kecoklatan yang membuat si ayam terlihat fresh dan menggiurkan. Karena daging ayam mentah tanpa pewarna justru terlihat merah kepucatan. Bukan berwarna kuning atau kuning kecoklatan. Tapi jangan salah memilih ayam pucat mengkilap. Penampilan ayam yang mengkilap disebabkan oleh formalin

2. Lebih amannya, anda membeli ayam hidup dan menyembelihnya sendiri atau bisa anda minta ayamnya disembelih kepada penjualnya di bawah pengawasan anda, tentunya.

Sebagai ekstra tips, berikut cara memilih daging ayam yang segar dan sehat:

1. Jika membeli ayam utuh , perhatikan bagian lehernya apakah penyembelihan dilakukan dengan benar atau sempurna. Kita perlu menghindari ayam yang lehernya terlihat disembelih tetapi di sekitar bekas sembelihan ada darah yang beku atau menggumpal.
2. Hindari daging ayam yang terdapat warna merah, biru atau memar pada kulitnya terutama daerah sayap.
3. Perhatikan warna daging, adakalanya daging ayam telah diberi pewarna atau bahkan pengawet. Adapun ciri-ciri daging ayam yang diberi formalin antara lain berwarna pucat mengkilat, sangat kenyal teksturnya, permukaan kulit tegang, bau khas formalin dan tidak didatangi lalat.
4. Memilih pedagang yang terkenal jujur dan amanah sehingga yakin penyembelihan ayam dilakukan sesuai dengan syariat agama Islam.
5. Memperhatikan penawaran atau harga, karena daging ayam bangkai punya harga khusus, artinya harga daging bangkai pasti lebih rendah daripada daging normal.

6. Untuk pecinta dan penikmat daging ayam kampung hati-hati dengan ayam kampung oplosan, artinya ayam itu bukan asli kampung tetapi ayam yang lebih dikenal dengan ayam arjo (arab x jowo), atau ayam kampung yang bibitnya dikeluarkan oleh pabrik pembibitan ayam. Mengapa? Karena rasa dan kualitasnya dagingnya jelas tidak sama dengan daging ayam kampung asli padahal tujuan kita mengeluarkan uang dengan jumlah tertentu agar mendapatkan daging ayam kampong asli.


Daging bangkai ayam mempunyai cirri-ciri antara lain sebagai berikut :
1. Berwarna agak kekuning-kuningan akibat pemasakan dengan kunyit atau pewarna tekstil.
2. Pada beberapa bagian tertentu berwarna biru kehitaman (memar), hal ini menandakan ayam mati secara tidak wajar. Bisa mati sewaktu pengangkutan, terjepit, terpukul, atau tertabrak kendaraan.
3. Mempunyai bau busuk yang khas
4. Terasa berlendir ketika kita pegang
5. Kekenyalan otot dada dan paha agak lembek

Atau, anda bisa membuka artikel tips and trick cara memilih makanan palsu dan asli agar jeli dalam membeli makanan yang sehat dan bebas formalin.

46 komentar:

  1. wedew..baru habis makan lalapan ayam..
    klo da gini konsumen yg repot n jadi was2..

    BalasHapus
  2. moga2 ayamnya virgin tanpa embel2 zat berbahaya..

    BalasHapus
  3. Walah, padahal tadi malam abis makan sate ayam 2 poris *sigh... maruk...* :p

    BalasHapus
  4. Memberi zat pewarna pada bangkai ayam???
    Wahhh... perlu lebih teliti nich kalau mau beli ayam...

    BalasHapus
  5. iya ni cing, kmrn aku liat berita ini di tipi..
    bener2 gak bertanggung jawab tu orang2...
    seenaknya aja mengorbankan kesehatan org lain demi keuntungan sesaat...

    BalasHapus
  6. kenapa yang 'diginiin' selalu makanan yg enak2 yah o_O

    tq info nya ya :)

    BalasHapus
  7. ya udah, hati2 ya kalo makan ayam,.
    loh??

    BalasHapus
  8. penting banget nih...izin copy buat file pribadi ya...

    BalasHapus
  9. Aku juga liat reportase investigasinya di TV. Serem banget yah, jadi selektif banget nih klo mau belanja ayam..

    BalasHapus
  10. ngeri banget deh...
    mending potong ayam sendiri ya..
    tapi kabarnya mo ada perda dilarang potong ayam di rumah ato di manapun kecuali di tempat pemotongan resmi...

    BalasHapus
  11. Wadoooh..teganya banget ya si penjual ayam, cari keuntungan dengan merugikan pembelinya. Makasih infonya non..! untung bang Pendi ngga terlalu suka kalo makan ayam satu, kalo banyak mau...he...he

    BalasHapus
  12. saya pernah waktu nganter istri beli ayam warnanya kuning!!!...........saya gak kasih beli takutnya itu dikasih pewarna........eh......kata istri saya itu ayam sudah dibumbu kuning!!!!!

    hehehehehehe

    BalasHapus
  13. saya ngga nonton kmaren, thx sharenya mia,,,
    parah banget tuh,,,


    tpi amankan kalo ngasih kucing?

    BalasHapus
  14. wah...emang dasar biadab orang-orang itu...mau cari untung gedhe dengan menghalalkan segala cara...kbetulan gw gak suka beli ayam potong jeng...gw lebih suka motong sendiri...yah repot sedikit tp dijamin hallal...

    BalasHapus
  15. Kalo mau makan ayam langsung ke kandang ayam tapi kalo mau makan daging ayam yang paling cepet dan paling aman langsung ke MCD. hihihihihihihi..

    oh ya masang linknya juga ga papa... hihihihihihi

    mohon maaf baru bisa berkunjung lagi

    BalasHapus
  16. @ Jhoni>>> moga2 aja ayam yg di beli istrinya make pewarna dari kunyit aja. bukan dari bhn yg berbahaya

    @ Roel>>> kalo kucing itu, test buat daging berformalin atau boraks. Ogah kucingnya nyantep tu daging. Tapi kalo pake zat pewarna, kyknya ga mempan pake kucing deh...

    BalasHapus
  17. blaikkkk kok bisa begitu yah? ampunnnnnnnnn

    BalasHapus
  18. wahh.. mengerikan y zman skrg ..
    mkin byk aj yg sprti itu..
    >.<

    BalasHapus
  19. wow... cari keuntungan pribadi dengan cara merugikan orang lain, hati2 niiih kita harus waspada. yang penting TELITI sebelum MEMBELI jangan terkecoh dengan harga yang murah.

    Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla. (HR. Ahmad)

    Sebaik-baik mata pencaharian ialah hasil keterampilan tangan seorang buruh apabila dia jujur (ikhlas). (HR. Ahmad)

    Tiap tubuh yang tumbuh dari (makanan) yang haram maka api neraka lebih utama membakarnya. (HR. Ath-Thabrani)

    trims atas infonya, sukses selalu n tetap semangat

    btw... jaringan intrnt di rumah lagi ga baguuus jadi jadwal post kacau, mohon maaf. mo ke warnet saya g sempat, kalo dikantor g bisa konsent n g bisa lama2. trims atas perhatiannya.

    BalasHapus
  20. sekarang bnyk orng yg tidak bertanggung jawab demu keuntungan nya

    BalasHapus
  21. waduh kok pada maen ga sehat gt yah, padahal aku hobby banget ma daging ayam.... bicrepul nih

    BalasHapus
  22. wah biasanya makan ayam yang udah jadi...
    hehehhe
    tp gpp jd hati2 nieeeeehhh

    BalasHapus
  23. waduh jadi tukut neh makan ayam,
    moga2 ayam yg saya makan kemaren gak ada zat yang berbahaya (amin)
    huk,,huk,,huk,

    BalasHapus
  24. yang terlihat lebih fresh dan 'lebih cantik' belum tentu lebih baik, daging ayam? sudah agak lupa
    seperti apa rasanya :D

    BalasHapus
  25. tega banget para penjual ayam2 yang pake pewarna itu.. ngomong2 kucing suka makan ayam ya?

    BalasHapus
  26. mereka berdagang dengan tidak membawa iman.
    ini ayam tiren (mati kemaren) yang dijual ulang dengan diberi pewarna agar keliahatan seger.
    ugggh...

    BalasHapus
  27. hmmmm...menakutkan...
    jahad sekali yah org² yg tidak bertanggung jawab itu...
    kunjungan pertama, salam kenal..


    salam, ^_^

    BalasHapus
  28. Ayam betapa susahnya hidupmu, sudah mati dibuat menipu, ahhhh! Dan kumakan ... enak tenan!

    BalasHapus
  29. wah, jadi takut makan ayam ne sobat. Apa ya skrg ini yg gak disalah gunakan? makanan jg ternyata jd media untuk melakukan keculasan. Tips yang bermanfaat untuk jaga-jaga sedini mungkin sobat. Trims atas kunjungannya kmrn

    BalasHapus
  30. wao .... memalukan sekali terjadinya dikotaku! Tobatlah wahai pelaku, yakinlah rejeki selalu mengalir tanpa menipu!

    BalasHapus
  31. Trims infonya, harus lebih teliti belinya!

    BalasHapus
  32. wew..ayam lagi yang kena korban..duh..
    kok tega ya..
    ga pernah terpikir apa, kalo ternyata yg makan ayam yg telah tercemar itu dimakan oleh keluarga dia sendiri...
    ALLAH...

    BalasHapus
  33. ulasan yang sexy, sesexy yang baca. qiqiqiqiqiiii

    BalasHapus
  34. wah semua kok diberi warna ya?

    BalasHapus
  35. Gila... orang makin pinter aja jahatnya ya... :(

    BalasHapus
  36. wuaduh musti bilang sama mama nih, makasih Cantik atas infonya, sangat bermanfaat ni buat yg belum tau

    BalasHapus
  37. kalo kucing mah biar berwarna tekstil yang penting ayam, tetep wenak di makan >,<

    BalasHapus
  38. wedeh tu foto ayam montok banget bikin ngiler :)
    untung ga doyan2 amat ma ayam

    BalasHapus
  39. wah... kuq negeriq jadi gini ya...

    BalasHapus
  40. pantesan..gw kemaren beli pewarna bwt clana gw di toko habis,,ternyata bwt ayam toh???

    BalasHapus
  41. waduh... serem juga... padahal aku suka makan ayam... saya juga jarang memperhatikan warna dan penampakan ayam.. tapi abis baca ini jadi mikir2, kayanya emang harus lebih awas lagi...

    BalasHapus
  42. waduw semua ayam pada beracun ... terus ayam apa yang tidak beracun ya ....

    untungnya selama ini ku jarang makan ayam ...

    BalasHapus
  43. ngetren lagi ya
    semoga aja ayam yang sering q maem di warung gak ngandung bahan ginian

    BalasHapus
  44. wah..
    kalo saya mending melihara ayam sendiri aja..ayam kampung pastinya..
    dirawat dari kecil hingga gedhe..
    tapi kalo gitu kapan makan ayamnya..bisa2 setahun sekali..hehe..

    BalasHapus
  45. wah, ngeri..
    terimakasih infonya ya..

    ohya, mohon doa dong ^^

    BalasHapus
  46. info keren ^__________^

    jadi ngeri mau makan ayam... mkaskhy mba mia cantik, udah mau berbagi informasi plus udah berkunjung plus koment di blognya elok ^___^

    BalasHapus

Mohon berbahasa yang sopan (boleh melawak asal sopan)dan tidak melenceng dari postingan atau memuat iklan. Komentar yang dianggap ga pantas akan di hapus oleh admin Tora^^

Thanks