Sabtu, 25 Juli 2009

Nilai Moral Yang Miaw Dapatkan Dari Sebuah Film

Malam ini, Miaw ga sengaja nonton sebuah film di TPI yg sangat menyentuh and give me new knowledge and isnpiration.

Judulnya Taare Zeeman Par

Yep. Its an Indian movie. Film India.

Tapi inilah film india yang paling menyentuh, paling bagus dan paling memberikan inspirasi dibandingkan film-film india lainnya yang udah permah mia liat (berhubungan abang dan papa mia freak ma film india, jadi Mia lumayan tau beberapa film India. Tapi Mia cuma mau nonton yang di bintangi ma sharuk khan ehehehehe akting nangisnya mantap booo)

But, this one, its not staring by sharukh. Even I dont know who the actors name is. But I think this is very-very good movie that I had ever saw (lebbay dikit ga apa2 kan)

Film ini menceritakan sebuah kisah perjuangan seorang guru muda ( I forgot with his name :P) yang berjuang menyelamatkan keadaan jiwa dan mental seorang anak laki-laki berumur 8 tahun yang bernama Ihsan. Ceritanya dimulai dari keseharian Ihsan yang sangat aktif, sedikit nakal dan bandel (biasalah... bandelnya anak-anak) dan mempunyai daya imajinasi yang tinggi. Ihsan mempunyai seorang ibu yang cukup stress menghadapi kebandelan ihsan walaupun begitu beliau tetap sabar menghadapi kenakalan anak bungsunya. Good mom. Ihsan mempunyai seorang abang yang pintar yang sangat menyayanginya. Dan seorang ayah yang berdisiplin tinggi dan sedikit kaku.

Alur kehidupan Ihsan terus berjalan dengan dunia imajinasinya yang tinggi. Terkadang diwaktu makan pun ia sering melamun. Almost in everywhere his mother caught him dazed with his daydream. Sampai di suatu alur yang membuat Mia sedikit bingung, Ihsan terkadang seperti anak yang rada idiot. Karena, ia tidak pernah bisa membaca dan menulis (dalam tulisan romaji, bukan tulisan india). Ia hanya bengong menatap bukunya dan tersendat-sendat (sangat tersendat-sendat) setiap di suruh gurunya membaca. Padahal semua teman-temannya tidak ada seorangpun yang kesulitan membaca seperti dirinya. Berulangkali gurunya memperingatkan ibunya agar Ihsan rajin belajar di rumah. Akan tetapi, sudah setengah tahun berlalu, Ihsan tidak pernah menampakkan kemajuan SEDIKITPUN dalam pelajarannya.Malah gurunya sering menghukumnya karena ia merasa Ihsan tidak pernah serius belajar di kelas karena Ihsan sering membuat tulisan yang terbalik huruf-hurufnya dan terkadang tidak bisa di baca. Jika di suruh membaca, Ihsan sering beralasan ia tidak bisa membacanya karena tulisan di bukunya menari-nari. Gurunya tidak menerima alasan Ihsan dan mengatakan sebuah kemalasan tetap sebuah kemalasan. Tidak usah cari alasan lain.

Hal ini membuat ayahnya marah. Ia sering mengata-ngatai anaknya pemalas, bodoh, dan bermacam bentakan-bentakan lainnya dan memaksa Ihsan untuk terus belajar agar ia bisa mengejar ketinggalannya. Akan tetapi, tetap saja Ihsan tidak menampakkan kemajuan sedikitpun. Akhirnya sang ayah 'menghukum' Ihsan untuk bersekolah di sebuah sekolah yang memiliki disiplin yang tinggi dalam hal pendidikan. Cuma, sekolah itu sangatlah jauh. Berharap untuk kemajuan anaknya biar tidak malas belajar, ia memindahkan Ihsan sekolah disana. Dan tentu saja Ihsan harus tinggal di asrama dan hidup terpisah dari keluarganya.

Hal inilah yang membuat Ihsan merasa sangat terpukul. Ia merasa keluarganya tidak mengharapkannya lagi. Ia hanyalah seorang anak yang gagal di dalam keluarganya. Di tengah rasa frustasi yang dihadapinya sebagai 'anak buangan' keluarganya, para guru disana tidak membuat keadaan Ihsan semakin membaik. Malah membuatnya semakin depresi. Di sini, kamera mengambil sudut pandang Ihsan dalam memandangi dunianya. Di dalam pandangan Ihsan, huruf-huruf yang di tulis oleh gurunya terlihat seperti bergoyang, menari dan terbalik. Semuanya seolah-olah terasa bergerak dan berubah-ubah. Hal inilah yang membuatnya susah untuk memahami tulisan-tulisan yang ia lihat sehingga membuatnya pusing dan bertambah stress.

Ihsan yang awalnya menyukai melukis mulai meninggalkan hal-hal yang di sukainya karena perasaan rendah diri yang terus berkecamuk di dalam dirinya karena hinaan-hinaan dari gurunya dan tertawaan dari teman-temannya terhadap dirinya. Ia mulai terlihat seperti mayat hidup. Sebuah tubuh tanpa ada api kehidupan yang menyala seperti dulu. Hal ini membuat ibunya sangat khawatir. Ia sering menangis melihat kondisi anaknya yang menjadi sangat pendiam. Ihsan yang ceria sekarang tidak pernah merespon kata-katanya sepatah katapun. Hanya ayah Ihsan saja yang terus menganggap Ihsan hanya butuh menyesuaikan diri dilingkungan barunya dan tetap beranggapan bahwa tindakan dia meninggalkan anaknya ditangan sekolah itu adalah tindakan yang terbaik agar anaknya tidak malas belajar lagi.

Keadaan Ihsan semakin lama semakin parah, Tak jarang iya sering memanjat puncak atap sekolahnya yang terletak di atas tebing. Seolah-olah ia siap untuk melompat dari sana.

Suatu hari, datanglah seorang guru kesenian baru yang masih muda mengajar disekolah itu. Pembawaan sang guru baru yang ceria, ramah dan ia memperlakukan setiap muridnya sebagai individu yang unik dan tidak membatasi daya kreatifitas murid-muridnya membuat para murid-muridnya langsung menyukainya. Kecuali Ihsan. Ia tetap seperti layaknya boneka hidup yang telah rusak. Diam dan tidak bereaksi terhadap hal apapun. Sang guru menyadari keanehan di dalam diri murid barunya tersebut. Ia dapat merasakan kondisi muridnya dalam batas kehancuran. Jika Ihsan tidak segera ditolong, maka jiwanya akan mati di dalam tubuhnya yang masih hidup. Maka sang guru mudapun melakukan pendekatan, penyelidikan terhadap Ihsan. Apa latar belakang yang membuat Ihsan hancur keadaan jiwa dan mentalnya?

Perjuangan sang guru dalam menyelamatkan kondisi kejiwaan dan mental Ihsan mendapat banyak halangan. Selain dari rekan-rekan sesama gurunya yang berencana sudah menyerah dalam hal perkembangan pendidikan Ihsan (dan mengecapnya anak bodoh dan malas), Ihsan sendiripun tetap bersikap introvert terhadap dirinya. Akan tetapi, satu demi satu misteri atas tidak berkembangan nilai akademis Ihsan mulai dapat ia mengerti penyebabnya. Ternyata, Ihsan mengalami salah satu penyakit yang jarang di alami oleh orang. Yaitu Disleksia

Disleksia adalah adalah sebuah kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis. Pada umumnya keterbatasan ini hanya ditujukan pada kesulitan seseorang dalam membaca dan menulis, akan tetapi tidak terbatas dalam perkembangan kemampuan standar yang lain seperti kecerdasan, kemampuan menganalisa dan juga daya sensorik pada indera perasa. Disleksia juga digunakan untuk merujuk kepada kehilangan kemampuan membaca pada seseorang dikarenakan akibat kerusakan pada otak. Disleksia pada tipe ini sering disebut sebagai "Alexia". Selain mempengaruhi kemampuan membaca dan menulis, disleksia juga ditenggarai juga mempengaruhi kemampuan berbicara pada beberapa pengidapnya. Akan tetapi pada hal ini, tidak mempengaruhi kemampuan berbicara Ihsan.

Guru muda ini mengadakan pendekatan kepada keluarga Ihsan agar keluarganya tahu dan mengerti hal apa yang sebenarnya tengah terjadi pada putra mereka, agar mereka dapat memberikan dukungan kepada Ihsan. Khususnya pada sang ayah yang sering membentak dan menghina Ihsan karena dianggapnya malas. Sang guru berkata, Ihsan selama ini tidaklah malas. Ia telah berusaha dalam belajar, tetapi penyakitnya inilah yang menghambat dirinya untuk membaca dan menulis. Dan ia meyakinkan, sesungguhnya Ihsan bahkan mempunyai IQ yang tinggi di antara teman-temannya.

Setelah itu, sang guru berusaha membangun kepercayaan diri Ihsan. Suatu hari, di depan kelas Ia bercerita tentang ada seorang anak yang mengidap penyakit disleksia. Anak yang mengidap penyakit ini sering melihat huruf-huruf seperti terbalik, bergoyang, berubah-rubah, dan lain sebagainya. Awalnya Ihsan merasa bahwa gurunya tengah menyindir dirinya. Akan tetapi ia salah. Ternyata anak yang di ceritakan sang guru adalah ALBERT EINSTEN!!!

Ternyata Albert Einsten, sang jenius, adalah salah satu contoh orang yang mengidap penyakit disleksia ini. Hal ini membuktikan bahwa, orang yang mengidap penyakit ini bukanlah orang bodoh, keterbelakangan mental atau autis. Penyakit ini tidak berhubungan dengan IQ seseorang. Bahkan terbukti, beberapa orang yang mengidap disleksia ini bahkan orang yang memiliki IQ yang tinggi. Tokoh-tokoh besar yang terkenal lainnya mengidap penyakit ini adalah Thomas Alfa Edison, Agatha Christie (pengarang favorit Mia tuh. Kaget juga ternyata beliau pengidap disleksia juga), Tom Cruise, pendiri walt disney, Orlando Bloom (kyaaaa Orlando juga kena??? Oh My Gackt), Whoopi Goldberg dan Vanessa Amorosi.

Dan ternyata, gurunya sendiripun seorang pengidap disleksia. Sama seperti yang di alami oleh Ihsan. Mendengar cerita gurunya, membuat Ihsan mulai percaya diri. Ia meyakini perkataan gurunya, bahwa "bukan penyakit inilah yang mengurungmu untuk berbuat suatu hal yang hebat di dalam hidupmu. Karena dirimu adalah seorang yang hebat. Hanya butuh kemauan dan tekad yang kuat untuk memperlihatkan kehebatanmu pada dunia". Ihsan mulai melakukan hal-hal yang ia cintai dulu. Melukis. Selain itu, ia pun bertekad untuk mengatasi hambatannya dalam hal membaca dengan terus berlatih dan berlatih dengan di bantu oleh sang guru yang menolongnya memahami arti demi arti simbol-simbol yang dibentuk oleh huruf-huruf.

Di akhir cerita, Ihsan berhasil keluar dari cangkangnya. Ia berhasil menunjukkan prestasinya kepada guru-gurunya dan orangtuanya khususnya kepada sang ayah, bahwa dia bukanlah anak yang bodoh dan malas seperti apa yang di cap kan oleh orang dewasa kepadanya. Ia berhasil menggoreskan sebuah prestasi dalam bidang melukis dan membuatnya mendapat penghargaan di sekolahnya.

I was so touched to by this movie. Di sini, peran sang guru sungguh berpengaruh besar dalam menemukan potensi diri yang besar didalam diri Ihsan (guru teladan hiks...). Pandangan sang guru yang unik bahwa setiap individu adalah individu yang hebat. Tidak ada sesuatupun yang diciptakan oleh sang Pencipta itu sia-sia. Semuanya mempunyai nilai yang sama-sama penting. Perbedaan yang ada bukanlah menunjukkan siapa yang hebat siapa yang pecundang. Akan tetapi setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda. Tidak bisa disamakan dengan orang lain, karena satu individu adalah suatu hal yang unik. Jadi, janganlah engkau menganggap dirimu sebuah 'sampah' karena tidak bisa sehebat, sepintar dan segenius orang lain. Karena kehebatan yang kita miliki tentu berbeda dengan orang lain. Yang perlu kita lakukan hanyalah menemukan dan mengasah potensi yang ada di dalam diri kita agar semakin cemerlang.

Layaknya sebuah batu permata yang masih mentah, tidak akan memancarkan keindahannya jika tidak di asah terlebih dahulu. Soo, believe in yourself, find it, learn it and discover your own potential. Karena setiap manusia pasti di bekali oleh Tuhan kelebihan dan kekurangan yang berbeda dengan yang lainnya. Dan kelebihan dan kekurangan itu bukanlah suatu kesia-siaan.

22 komentar:

  1. terlepas ini film india atau bukan..
    ceritanya sangat bagus, palagi yg ripiuw, sangat detil.. suka saya.. :D

    kalo di pesbuk pasti tak kasih jempol.. huahaha OOT *kabur..*

    BalasHapus
  2. pilem indonesia ya miaw?

    BalasHapus
  3. @liliperry: Thank u. Really Appreciated
    @Tri Wahyudi : FILM INDIAAAA *cekek2* ga baca apa dari awal!!! *gigit*

    BalasHapus
  4. km punya bakat mengulas menjadi seprti nyata
    [serius nih..~x( jangn senyum2.. ]

    BalasHapus
  5. @kumbang: Hiiiyaaaaa.... *tabok punggung kumbang* jadi malu neh ^///^

    BalasHapus
  6. aiiiihh dossaaaaaaaaaa... meera naam genial hai... indiahe tumeremere janne hai :)
    reply mslh kepala macan ada di blog funfic :p

    BalasHapus
  7. batu permata :)] bentar dehh...

    BalasHapus
  8. nice one...

    tapi kalo inget india, gw selalu inget video ini: http://www.youtube.com/watch?v=zDKcevMFUCo

    BalasHapus
  9. wah.. teringat masa lalu disaat senang-senagnya nonton pelem india.. tapi sekarang sudah gak ada jadwal kayaknya..

    BalasHapus
  10. weh.. benar-benar pilem yang membawa pesan moral.. sekaligus terdapat ilmu pengetahuan tentang penyakit yang baru saya kenal.. hehehe..
    salam hangat sobat..

    BalasHapus
  11. sory nyepam.. ijin jadi pollowers..

    BalasHapus
  12. pilem india sob.
    ajiiibbb..
    sekarang lagi musim BBF
    (benci bilang finta)

    BalasHapus
  13. tapi kurang suka pilem india nih.
    gimana????
    lagian jarang nonton TPI.
    kalo nonton itu pasti ntar nonton power ranger ato pilem aneh satu lagii.
    huhuh :((

    eh sekalian,
    ada yang baru diblogku,
    koment yak!!!!
    AAA AAAAA AA AAAAA AAAAA AAA!!!!!!!
    (capslock attack mode on!)

    BalasHapus
  14. film india yg aku nntn cm kuchi2 ho ta he ;) lainnya blm pernah nntn lagi mia ;) maklum gak terlalu suka

    BalasHapus
  15. wow, film idia? eh, india??
    film jaman2 wktu SMP dl tuh, klo plg skol mesti ntn itu di rcti. cz ga ada film laenny lg. hehe Tp skrng wes babar blas ra tau.

    Aq pny bnyk resensi film2 meaningfull yg bagus.
    liat aj resensiny di www.resensifilm-pendi.blogspot.com

    coba kamu liat yang : A beautifull mind, good will hunting, city of god, kambing jantan. Bgus tu..

    eh, tukeran link mau gak?

    BalasHapus
  16. wah, penggemar pilem india nih.

    kalo gw ketauan nnton film india ama temen-temen gw, bisa-bisa kena rajam gw.

    BalasHapus
  17. HIDUP INDIANUS!! hidup shah rukh khan. JAI HO!!

    BalasHapus
  18. Hmmmmm, India yak, mantafflah Mia, review filmnya bagus.

    Aku jarang nonton India siy, tapi bolehlah ini jadi referensi :D

    BalasHapus
  19. miaaw... samapi hafal semua alur critanya...bisa tuh bt jd sutradara :)

    BalasHapus
  20. waduh, di balik kekurangan ada kekuatan tersembuni.

    Albert Eistein gituh :D

    BalasHapus

Mohon berbahasa yang sopan (boleh melawak asal sopan)dan tidak melenceng dari postingan atau memuat iklan. Komentar yang dianggap ga pantas akan di hapus oleh admin Tora^^

Thanks